Reza Rahadian Sebut Yogyakarta Kota Paling Penting di Industri Film Indonesia

Konten Media Partner
29 November 2021 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reza Rahadian saat berbincang bersama wartawan di Yogyakarta, Minggu (28/11). Foto: Widi Erha Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Reza Rahadian saat berbincang bersama wartawan di Yogyakarta, Minggu (28/11). Foto: Widi Erha Pradana
ADVERTISEMENT
Aktor ternama Reza Rahadian Matulessy, menyebut Yogyakarta adalah salah satu kota paling penting dalam perkembangan industri perfilman dalam negeri. Salah satu alasannya adalah banyaknya sutradara-sutradara kondang dan berkualitas hebat yang lahir dari Yogya.
ADVERTISEMENT
“Kita sebut saja Hanung Bramantyo, Garin Nugroho, BW Purba Negara, Ifa Isfansyah, banyak banget,” kata Reza ketika ditemui saat tur untuk promosi film terbarunya, Seperti Dendam Rindu Harus Dibalas Tuntas, di Empire XXI Yogyakarta, Minggu (28/11).
Karya-karya sutradara asal Jogjakarta menurutnya juga tidak diragukan kualitasnya, dan semuanya memiliki karakter yang kuat. Kualitas mereka tak hanya diakui secara lokal saja, melainkan secara nasional, bahkan internasional. Banyaknya kota ini melahirkan sutradara-sutradara keren, maka tak berlebihan jika Jogja disebut sebagai pusat dari industri perfilman Indonesia.
“Saya pikir semua orang mengakui kualitas karya-karya mereka. Jogja adalah hub untuk film Indonesia,” lanjut pemeran Budi Baik dalam film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas itu.
Reza Rahadian saat berbincang bersama wartawan di Yogyakarta, Minggu (28/11). Foto: Widi Erha Pradana
Tak cuma melahirkan sutradara atau filmmaker berkualitas, Jogja juga menjadi tuan rumah untuk salah satu festival film terbesar di Indonesia, bahkan untuk skala Asia Tenggara, yakni Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang digelar tiap tahun.
ADVERTISEMENT
Menariknya, meski berskala internasional, JAFF selalu digelar dengan sangat sederhana, bersifat lokal, dan membumi sehingga dapat dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Dalam pameran tersebut, para sutradara dan filmmaker, dapat bertemu langsung dan saling berinteraksi dengan para penonton atau pecinta film.
“Sangat sederhana, sangat membumi, sangat lokal. Penikmat film atau bahkan komunitas film bisa langsung bertemu dan berinteraksi dengan filmmaker ternama, tanpa jarak,” ujar aktor berdarah Iran dan Ambon itu.
Tak hanya JAFF, Jogja juga memiliki Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta yang juga diselenggarakan setiap tahun. Festival ini juga berskala internasional, karya dari berbagai negara disajikan dalam FFD Yogyakarta. Pertama kali diselenggarakan pada 2002, FFD Yogyakarta juga menjadi festival film dokumenter pertama di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
“Jogja adalah kota yang sangat penting dalam perkembangan industri perfilman Indonesia, bahkan dalam perkembangan film Indonesia, Jogja itu menorehkan sejarahnya tersendiri,” kata Reza Rahadian. (Widi Erha Pradana / YK-1)