Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten Media Partner
SAR Bantul: Gelombang Tinggi Pantai Depok Terjadi Tahunan, Dampak Bulan Purnama
16 Juli 2022 15:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul, Muhammad Arief Nugraha, mengungkapkan bahwa gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Depok, Bantul, pada Sabtu (16/7) pagi yang menghancurkan sejumlah warung merupakan fenomena tahunan.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini tak lepas dari pengaruh bulan purnama yang membuat daya tariknya menjadi lebih kuat sehingga membuat permukaan air laut menjadi lebih tinggi dari biasanya.
“Ditambah saat ini angin dari selatan masih cukup kencang, dorongan dari selatan ke utara kuat sehingga air sampai atas,” kata Arief Nugraha, saat dihubungi Pandangan Jogja @Kumparan , Sabtu (16/7).
Sebenarnya, gelombang pasang ini tidak akan menjadi masalah jika warung-warung tersebut memang dibangun di kawasan yang aman atau bukan area pasang air laut. Seperti warung-warung seafood yang banyak di Pantai Depok, meski terjadi gelombang tinggi namun mereka tetap aman karena berada di luar area pasang.
Namun, karena ingin mencari tempat yang strategis dan lebih dekat dengan pengunjung, para pedagang banyak yang membangun warung di bibir pantai yang sebenarnya masih menjadi wilayah jangkauan air laut saat terjadi pasang.
ADVERTISEMENT
“Hampir setiap tahun terjadi (gelombang tinggi), dan warung-warung itu selalu kena. Nanti buat lagi, kena buat lagi, seperti itu terus,” kata Arief Nugraha.
Gelombang tinggi terjadi di Pantai Depok, Bantul, pada Sabtu (16/7) pagi menghancurkan sejumlah bangunan warung di sekitarnya. Saat ini belum diketahui berapa banyak warung yang rusak karena gelombang tinggi tersebut, namun hampir semua bangunan warung di bibir pantai depok rusak parah.
“Warung-warung di bibir pantai udah pada hancur,” kata kata Arief Nugraha.
Sabtu siang, terpantau situasi telah kondusif. Petugas dari SAR Satlinmas Wilayah III juga telah melakukan evakuasi untuk menangani warung-warung yang rusak akibat diterjang gelombang tinggi tersebut.
Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa sebelumnya memang sudah ada peringatan dini gelombang tinggi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di pantai selatan Yogyakarta pada 15 sampai 17 Juli.
ADVERTISEMENT
“Dengan kategori sangat tinggi untuk perairan selatan Yogyakarta, 4 sampai 6 meter,” ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah.
Aka juga mengatakan bahwa warung-warung yang terkena dampak gelombang tinggi memang berada terlalu dekat di bibir pantai. Awalnya menurut dia, warung-warung tersebut sebenarnya dibangun agak jauh dari area pasang. Namun seiring berjalan waktu, makin banyak warung yang dibangun di area pasang.
“Bibir pantai lama-lama juga semakin dekat akibat dari pasang tersebut, sehingga dampak yang dirasakan lebih besar hari ini,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Bantul menurutnya juga telah mengerahkan personel untuk melakukan evakuasi dan kerja bakti, terutama untuk membersihkan puing-puing akibat gelombang tinggi tersebut.