Konten Media Partner

Sayur Lodeh-Gobak Sodor Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Asal Yogya

23 Mei 2023 20:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kiri) dan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi (kanan) dalam Perayaan Penetapan WBTb DIY tahun 2023. Foto: Dok. Pemda DIY
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kiri) dan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi (kanan) dalam Perayaan Penetapan WBTb DIY tahun 2023. Foto: Dok. Pemda DIY
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI menetapkan 44 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) terbaru asal DIY dalam dua tahun terakhir. Dua diantaranya yang telah ditetapkan sebagai WBTb asal DIY adalah sayur lodeh dan permainan tradisional gobak sodor.
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan bahwa penetapan puluhan WBTb asal DIY itu merupakan tonggak penting dalam upaya melindungi dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Sertifikat penetapan ini menurutnya tidak hanya jadi pengakuan formal atas pentingnya WBTb, tapi juga jadi komitmen bersama dalam melestarikan dan mewariskannya kepada generasi mendatang.
“Proses regenerasi pengetahuan merupakan modal penting bagi pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Sultan HB X dalam acara penyerahan sertifikat WBTb di Gedhong Pracimasana Kepatihan Yogyakarta, Selasa (22/5).
Ilustrasi sayur lodeh. Foto: Unilever
WBTb sendiri merujuk pada warisan kolektif yang hidup dan terus berkembang di tengah masyarakat, meliputi tradisi atau ekspresi hidup seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, praktik-praktik sosial, ritual, perayaan, pengetahuan, serta praktik mengenai alam dan semesta.
ADVERTISEMENT
“Warisan ini menjadi cermin identitas kita, menghubungkan kita dengan akar sejarah yang mendalam dan membentuk jati diri kita sebagai bangsa,” ujar Sultan.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, mengatakan bahwa penetapan 44 WBTb asal DIY ini menjadi momentum penting untuk terus melakukan evaluasi, baik dalam hal pengusulan penetapan WBTb maupun pada tataran aksi-aksi tindak lanjut dalam hal pemeliharaan dan pengembangan WBTb.
Permainan tradisional gobak sodor. Foto: Kalurahan Srimartani Bantul
Sejak 2013 sampai 2023, Dian mengatakan total sudah ada 155 karya budaya yang diusulkan menjadi WBTb.
“Penetapan WBTb ini terbagi dalam Keraton Yogyakarta sebanyak 27 karya budaya, Kadipaten Pakualaman 8 karya budaya, Warisan Budaya bersama milik DIY 31 karya budaya, Kabupaten Kulon Progo 15 karya budaya, Kabupaten Sleman 21 karya budaya, Kabupaten Bantul 20 karya budaya, dan Kota Yogyakarta 16 karya budaya,” papar Dian Lakshmi Pratiwi.
ADVERTISEMENT
Pada 2022 sendiri, ada 21 karya budaya asal DIY yang mendapat penganugerahan WBTb 2023. Dari Keraton Yogyakarta, semua karya budaya yang ditetapkan sebagai WBTb merupakan domain seni pertunjukan, seperti Bedhaya Sapta, Beksan Sekar Madura, Srimpi Muncar, dan Beksan Panji Sekar. Sedangkan karya budaya dari Puro Pakualaman ada Babad Pakualaman yang termasuk domain tradisi dan ekspresi lisan.
“Dari DIY ada Sayur Lodeh, Jamu Yogyakarta, dan Bir Jawa dengan domain kemahiran dan kerajinan tradisional ditambah Aksara Jawa Yogyakarta dengan domain tradisi dan ekspresi lisan,” ujarnya.
Ilustrasi bir jawa. Foto: Kedai Denwir
Ada juga karya budaya dari Bantul, yakni Karangan yang masuk domain pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta serta Pisungsung Jaladri yang masuk domain upacara adat, ritus, dan upacara tradisional. Sedangkan dari Sleman ada upacara adat Pager Bumi Rebo Pungkasan domain upacara adat, ritus, upacara tradisional dan kesenian Antup domain seni pertunjukan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya ada karya budaya dari Kabupaten Kulon Progo yang masuk domain tradisi dan ekspresi, yakni Gobak Sodor Yogyakarta. Sementara itu, semua karya budaya dari Kota Yogyakarta merupakan domain kemahiran domain kemahiran dan kerajinan tradisional, yaitu Jadah Manten, Legomoro, Sangga Buwana, Kembang Waru, dan Yangko Yogyakarta.
“Ada juga Tari Wayang Topeng Duwet domain seni pertunjukan dan Gerit-Gerit Lancung domain tradisi dan ekspresi lisan dari Kabupaten Gunungkidul,” kata Dian Laksmi Pratiwi.