Sekali Lagi, Buah Khas Kalimantan Laris di Yogyakarta, Kini Giliran Buah Tampoi

Konten Media Partner
7 Oktober 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Setelah buah cempedak, buah lai, kini buah tampoi mengisi deretan buah-buahan khas hutan Kalimantan yang mulai banyak di jual di Yogyakarta.
Buah Tampoi khas hutan Kalimantan. Foto: Syamsul
Setelah buah cempedak, buah lai, kini buah tampoi mengisi deretan buah-buahan khas hutan Kalimantan yang mulai banyak di jual di Yogyakarta. Meski tak sebanyak cempedak maupun lai, namun sejumlah pedagang buah di Yogya kini sudah menyediakan buah tampoi di etalasenya. Di forum jual beli online, buah ini juga sudah banyak ditawarkan di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Syamsul, 34 tahun, adalah salah seorang penjual buah tampoi di Yogya. Sudah sekitar dua bulan terakhir, dia mulai menjual buah asli dari hutan Kalimantan ini. Meski begitu, stok buah tampoi di tokonya tidak selalu tersedia setiap hari.
“Karena metiknya kan masih dari hutan, belum dibudidayakan. Jadi harus pesan dulu, dua hari sebelumnya,” kata Syamsul ketika dihubungi, Selasa (5/10).
Karena itu, sebelum memesan buah tampoi, dia mesti memastikan banyak yang akan membelinya. Pasalnya, dia harus memesan dalam jumlah besar, minimal satu kontainer. Jika hanya pesan sedikit, maka akan rugi di ongkos kirim.
“Enggak mungkin pesan cuman 10 kg, 20 kg,” ujarnya.
Menurut Syamsul, peminat buah tampoi di Yogyakarta cukup besar. Meskipun belum sebesar peminat cempedak atau buah lai yang beberapa bulan terakhir sempat viral dan banyak diburu di Yogya.
ADVERTISEMENT
“Kebanyakan karena penasaran, kan termasuk buah langka tampoi itu,” kata Syamsul.
Penjual buah tampoi lain di Yogya, Fitri Nuraini, juga mengatakan hal yang sama. Karena masih cukup sulit mendapatkan buah ini, Fitri hanya menyediakan buah tampoi pada hari Senin saja. Apalagi dia hanya seorang reseller, sehingga ketersediaannya sangat bergantung pada ketersediaan supplier.
Meski termasuk buah hutan, namun rasa buah tampoi menurutnya tidak kalah dengan buah-buah populer yang sudah banyak dijual di pasar atau toko-toko buah. Buah ini memiliki rasa yang manis dengan sedikit asam dengan warna daging yang putih, kuning, hingga jingga.
“Agak mirip rambutan, tapi dagingnya lebih tebal. Kalau bentuknya mirip sama manggis,” kata Fitri.
Untuk harga jualnya, per kilogram buah tampoi dijual dengan harga antara Rp 22 ribu hingga Rp 30 ribu, tergantung dengan kualitas dan ukurannya. Harga segitu menurutnya sudah murah, mengingat buah ini mesti diambil dari dalam hutan dan didatangkan jauh dari Kalimantan.
ADVERTISEMENT
“Worth it lah, apalagi buahnya termasuk masih langka,” ujarnya.
Buah Endemik Hutan Tropis yang Makin Sulit Dicari
Buah tampoi. Foto: Syamsul
Mengutip laman menlhk.go.id, buah tampoi merupakan buah endemik dari hutan tropis seperti hutan di Sumatra dan Kalimantan. Namun, buah tampoi saat ini semakin sulit ditemukan karena maraknya perambahan hutan yang merupakan habitat alaminya. Sebab, sampai saat ini buah tampoi belum dibudidayakan, sehingga ketersediaannya sangat bergantung pada hasil hutan. Apalagi buah tampoi hanya ditemui pada bulan-bulan tertentu saja, antara September hingga November seperti saat ini.
Belum dibudidayakannya buah tampoi, disebabkan karena buah ini dinilai kurang memiliki nilai ekonomis. Masih sulit mencari pasar yang tetap dan pasti untuk menjual buah ini, sehingga jarang ada yang tertarik untuk membudidayakannya.
ADVERTISEMENT
Selain memiliki rasa yang segar, perpaduan antara manis dan asam, buah ini ternyata memiliki manfaat herbal yang cukup banyak. Mengutip penelitian yang dipublikasikan unmul.ac.id, ekstrak buah tampoi ternyata mengandung metabolit sekunder berupa saponin, flavonoid, serta alkaloid yang memiliki sifat antioksidan.
Ekstrak metanol dan fraksi-fraksi kulit buah tampoi juga memiliki sifat antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri E. coli yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Mengutip laman Litbang Kementerian Pertanian, buah tampoi juga mengandung sejumlah nutrisi yang berkhasiat untuk kesehatan seperti serat, lemak, karbohidrat, protein, serta vitamin C. Sedangkan secara tradisional, kulit batang dan daun tampoi juga telah digunakan sebagai obat untuk sejumlah gangguan kesehatan. (Widi Erha Pradana / YK-1)
ADVERTISEMENT