Selamat Datang di Yogya Lagi Tamu Jauh dari Utara, Burung Layang-Layang Asia

Burung layang-layang asia beristirahat di kabel-kabel Kota Yogya. Foto: Danang BK/Pandangan Jogja

Burung migran layang-layang asia (Hirundo rustica) telah tiba lagi di Yogyakarta. Setiap tahun, mereka memang selalu bermigrasi dari belahan Bumi bagian utara yang merupakan tempat berbiak mereka ke selatan.

Yogya menjadi salah satu tempat mereka menetap selama beberapa bulan, di saat tempat berbiak mereka mengalami musim dingin.

Pantauan Pandangan Jogja, pada Jumat (15/9) malam, ribhan burung layang-layang asia telah hinggap di kabel-kabel sepanjang Jalan KH Ahmad Dahlan, dari RS PKU Muhammadiyah sampai area Taman Parkir Ngabean dan Hotel Cavinton.

Pengamat burung amatir dari Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ), Raden Nicosius Liontino Alieser, mengatakan bahwa berdasarkan tren tahunan, bulan ini memang telah masuk jadwal burung layang-layang asia bermigrasi.

"Kemungkinan besar dari akhir Agustus sudah tiba di Jogja," kata Nico, Jumat (15/9).

Burung migran layang-layang asia sedang bermigrasi di sebuah pohon di Yogyakarta. Foto: Dok. PPBJ

Meski begitu, saat ini jumlah burung layang-layang asia yang datang ke Jogja belum sampai puncaknya.

"Prediksinya sekitar sebulan ke depan baru sampai peak-nya," ujarnya.

Jika tahun lalu lokasi migrasi burung layang-layang asia di Jogja ada di kawasan Titik Nol Kilometer sampai kawasan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogya, tahun ini lokasi migrasinya justru bergeser lebih ke barat dari PKU Muhammadiyah sampai kawasan parkir Ngabean.

"Dari tahun kemarin memang terus bergeser, kemungkinan salah satu faktornya karena orang-orang di kawasan Nol Kilometer makin ramai," kata Nicosius.

Sampai saat ini belum diketahui pasti dari mana burung layang-layang asia yang bermigrasi di Yogya. Namun yang pasti, mereka berasal dari belahan Bumi utara yang memiliki empat musim.

Ada beberapa negara yang diperkirakan sebagai tempat asal burung layang-layang asia di Yogya, mulai dari China, Jepang, Mongolia, Rusia, hingga Siberia. Sebab, selain memiliki empat musim, di negara-negara tersebut juga terdapat populasi burung layang-layang asia.