Sepanjang 2023 Jumlah Pernikahan di Jogja Turun 2.500-an Dibanding 2020

Konten Media Partner
7 Maret 2024 18:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan pengantin melakukan ijab qabul di atas forklift di dalam pabrik. Foto: Fortais Sewon
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan pengantin melakukan ijab qabul di atas forklift di dalam pabrik. Foto: Fortais Sewon
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angka pernikahan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun dalam empat tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Banyaknya pemuda yang menunda pernikahan diduga menjadi penyebab utama tren penurunan pernikahan ini.
Berdasarkan data Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tahun 2020 angka pernikahan di DIY masih di angka 22.746 pernikahan.
Pada 2021, jumlahnya menurun menjadi 21.991 pernikahan. Tahun 2022 jumlah pernikahan di DIY kembali mengalami penurunan menjadi 21.448 pernikahan.
Pasangan pengantin diarak menuju pabrik menggunakan forklift. Foto: Fortais Sewon
Dan pada tahun 2023, jumlah pernikahan di DIY mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir, yakni sebanyak 20.249 pernikahan atau turun sekitar 2.500-an dibanding 2020.
“Belum ada kajian (penyebab penurunan angka pernikahan di DIY), tapi sangat mungkin tren remaja sekarang suka menunda perkawinan,” kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, saat dihubungi Pandangan Jogja pada Kamis (7/3).
ADVERTISEMENT
Selain tren anak muda yang suka menunda pernikahan, faktor lain yang menurutnya menjadi penyebab penurunan angka pernikahan adalah masifnya pemerintah dalam melakukan sosialisasi tentang pendewasaan usia nikah.
“Penyebab kedua mungkin juga masifnya pemerintah dalam sosialisasi pendewasaan usia nikah,” kata Jauhar.