Konten Media Partner

Stok Beras di DIY Aman untuk Program Makan Bergizi Gratis, Sayuran Masih Kurang

6 Januari 2025 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan bahwa stok beras di wilayah tersebut lebih dari cukup untuk mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis, yang merupakan bagian dari kebijakan strategis nasional.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menyebutkan produksi padi DIY pada tahun 2023 mencapai 546.000 ton, jauh melampaui kebutuhan program tersebut yang diperkirakan sekitar 10.600 ton per tahun.
“Kalau dari estimasi ya kebutuhan makan bergizi gratis itu kan 10.600 ton per tahun. Total produksi kami lihatnya dari 2023 itu untuk padi itu 546.000 ton,” ujar Made di kantor Bappeda DIY, Senin (6/1).
Namun, ketersediaan sayuran hijau di DIY masih terbatas, sehingga wilayah tersebut mengandalkan pasokan dari Jawa Tengah. Faktor cuaca menjadi salah satu kendala utama dalam produksi sayuran.
“Kita nggak punya terlalu banyak. Kita masih mengambilnya juga untuk kehidupan, untuk konsumsi kita sekarang ini juga masih ambil dari Jawa Tengah,” jelas Made.
ADVERTISEMENT
“Sayur tuh kan cuaca juga ya, dia cocok nggak gitu,” tambahnya.
Sementara itu, kebutuhan daging dan buah-buahan untuk program ini relatif dapat dipenuhi secara mandiri oleh DIY.
Persiapan Anggaran dan Pelaksanaan
Siswa menunjukkan makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Meskipun stok logistik utama seperti beras sudah mencukupi, pelaksanaan program makan bergizi gratis masih menunggu arahan dari pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN). Pemda DIY telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 42 miliar untuk mendukung program ini.
Hingga saat ini, program tersebut baru diimplementasikan dalam bentuk proyek percontohan di beberapa wilayah DIY, yakni di dua sekolah di Gunungkidul dan dua sekolah di Sleman.
Catatan Disdikpora DIY, ada empat sekolah yang menjadi pilot project program ini, yakni SMK N 3 Wonosari, SMA Negeri 1 Wonosari, SMA Negeri 2 Sleman, dan SMK Muhammadiyah Mlati.
ADVERTISEMENT