Konten Media Partner

Suluh Sumurup Art Fest 2024: Seniman Difabel 12 Provinsi Pamerkan 202 Karya

14 Mei 2024 14:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung mendalami karya-karya seni rupa di Suluh Sumurup Art Fest 2024. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung mendalami karya-karya seni rupa di Suluh Sumurup Art Fest 2024. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Suluh Sumurup Art Fest 2024 hadirkan 202 karya para seniman difabel yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia. Festival ini akan digelar sepanjang 14-22 Mei dengan tajuk “Jumangkah” di Galeri Taman Budaya Yogyakarta (TBY).
ADVERTISEMENT
Kepala TBY, Titut Purwiati, menyampaikan bahwa Suluh Sumurup Art Fest 2024 ini merupakan gelaran yang kedua, setelah pada 2023 lalu berhasil menyelenggarakan dengan tema “Gegandengan”.
Menurutnya, terjadi perluasan karya yang bukan lagi hanya berupa lukisan, namun juga termasuk seni rupa 3 dimensi.
Kepala TBY, Titut Purwiati. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
“Tahun ini ada penambahan karya, bukan hanya seni lukis saja tapi juga ada karya 3 dimensi seperti kriya dan patung,” ucap Purwiati selepas konferensi pers, Senin (13/5).
Purwiati juga menyebutkan bahwa tahun sebelumnya, gelaran hanya melingkupi seniman difabel di Daerah Istimewa Yogyakarta saja.
Gelaran kali ini mencakup karya seniman yang berasal dari 12 provinsi, yaitu Bengkulu, Banten, Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Konferensi pers Suluh Sumurup Art Fest 2024 di Selasar Galeri Taman Budaya Yogyakarta, Senin (13/5). Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
“Taman Budaya Yogyakarta memberikan ruang untuk teman-teman difabel yang selama ini belum banyak diberikan kesempatan untuk mengekspresikan karya kreativitasnya baik seni pertunjukkan maupun seni rupa,” jelas Purwiati soal diadakannya pameran seni rupa difabel ini.
ADVERTISEMENT
“Saya rasa ini penting karena Jogja menjadi pusat budaya terkemuka, dan mereka juga masyarakat inklusi yang perlu perhatian pemerintah,” sambungnya.
Situasi di ruang pameran Suluh Sumurup Art Fest 2024. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Total seniman difabel yang turut serta memamerkan karyanya pada festival ini adalah 72 seniman, baik itu yang terdaftar secara personal maupun kelompok. Para seniman itu juga memiliki jenjang usia yang berbeda, mulai dari 10 tahun hingga 50 tahun.
“Dari sisi generasi, peserta memiliki usia yang beragam. Namun, kami tidak membedakan ketika kami melakukan proses kurasi,” jelas salah satu kurator, Budi Irwanto.
“Itulah menariknya seni rupa disabilitas, kami tidak menemukan gap karena yang masih muda pun bisa satu ruangan dengan yang senior,” sambung kurator lainnya, Nano Warsono.
Kurator Suluh Sumurup Art Fest, Budi Irwanto dan Nano Warsono. Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Bukan hanya memamerkan karya para seniman disabilitas, tim yang berperan di balik layar pun juga melibatkan kelompok difabel. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu kurator, Sukri Budi Dharma yang akrab disapa Butong.
ADVERTISEMENT
“Bicara orang yang bekerja di belakang layar, setahu saya di Undang Undang Tenaga Kerja itu harus mempekerjakan 1 persen disabilitas. Namun, di sini kami libatkan sekitar 10 persen. Jadi, teman-teman disabilitas pun merasa tidak ditinggalkan dan memacu pengembangan diri mereka,” kata Butong.
Salah satu kurator, Sukri Budi Dharma (Butong). Foto: Nawalre Bujanadi/Pandangan Jogja
Selain pameran seni rupa, Suluh Sumurup Art Fest 2024 juga akan menghadirkan lokakarya bahasa isyarat, literasi sastra, dan eco print. Selain itu, juga akan ada penampilan musik.