Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Tak Ada Bukti Founder Kecilin Farrel Ceburkan Diri ke Pantai, Ini Kronologinya
17 Februari 2025 17:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Pemuda yang hilang dan meninggalkan barang pribadi serta surat permintaan maaf di Pantai Pandan Payung, Bantul, adalah pendiri startup Kecilin Christopher Farrel Millenio Kusuma. Barang-barangnya ditemukan oleh warga pada Minggu (9/2) lalu. Sebelum kejadian ini, Farrel pernah dilaporkan ke polisi atas tuduhan kasus dugaan penipuan. Informasi terbaru tidak ada bukti kalau Farrel menjeburkan diri di pantai.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, lewat pesan Whatsapp kepada Pandangan Jogja, Senin (17/2). Jeffry mengatakan, pihak keluarga tidak membuat laporan resmi orang hilang, barang-barang yang ditemukan sudah diserahkan ke pihak keluarga.
“Tidak ada bukti kalau Farrel menjeburkan diri di pantai, namun saat penemuan barang dengan identitas Farrel sempat kami lakukan pencarian. Hingga beredar pesan WA bahwa Farrel ada di Jakarta. Sampai saat ini belum ada klarifikasi dari Farrel atau keluarga kalau yang bersangkutan baik-baik saja. Namun sampai saat ini Polsek Kretek, Polair Polres Bantul dan juga Sar tetap lakukan patroli rutin sekitar pantai,” tulis Jeffry, Senin (17/2).
Awal Mula Kasus Hilangnya Farrel Mencuat
ADVERTISEMENT
Kronologi kasus hilangnya Farrel ini mencuat pada Minggu (9/2) lalu. Seorang pemuda asal Jetis, Kota Yogyakarta, berinisial CFMK (25) yang akhirnya diketahui bernama Christopher Farrel Millenio Kusuma hilang selama 5 hari. Namun, barang-barangnya diketahui berada di Pantai Pandan Payung, Kretek, Bantul. Barang-barang tersebut ditemukan warga pada Minggu (9/2).
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengatakan barang tersebut dibungkus dalam tas kresek putih. Kresek tersebut berisi uang tunai, KTP, ponsel, jam tangan, sepatu, pakaian, serta surat yang berisi pesan dan permintaan maaf kepada istri dan keluarganya.
“Ada 8 lembar surat yang ditujukan kepada 8 orang keluarganya yang berisi pesan serta permintaan maaf,” kata Jeffry, Senin (10/2).
’Bagi yang menemukan surat ini tolong hubungi ibu saya 08xxxx dan istri saya 08xxx’ begitu kalimat pada salah satu surat yang ditemukan.
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian telah menghubungi keluarga untuk memastikan barang tersebut. Penyisiran juga telah dilakukan di sepanjang bibir pantai oleh sejumlah pihak. “Kami berkoordinasi dengan Tim SAR, Dit Polairud, dan Babinsa guna melakukan penyisiran di sepanjang bibir pantai dengan menggunakan jeep dan ATV,” ujarnya.
Dilaporkan ke Polisi atas Tuduhan Kasus Dugaan Penipuan
Sebelum kejadian ditemukannya barang-barang Farrel dan dinyatakan hilang, founder Kecilin inil pernah dilaporkan ke polisi atas tuduhan kasus dugaan penipuan. Hal itu dikonfirmasi Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.
“Kami mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan dilaporkan kasus penipuan,” kata Jeffry saat dihubungi pekan lalu, disertai dengan surat laporan polisi dari Polresta Sleman.
Dalam surat bernomor LP/B/636/XI/2024/SPKT/POLRESTA SLEMAN/POLDA D.I. YOGYAKARTA, Farrel dilaporkan oleh pelapor bernama Anggoro pada 6 November 2024 silam.
ADVERTISEMENT
Kasus ini pernah dimuat oleh Pandangan Jogja pada 18 Januari 2025 silam dengan mewawancarai Anggoro sebagai pelapor, Farrel sebagai terlapor, dan Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun. Berita itu bisa dibaca di link: https://kumparan.com/pandangan-jogja/diduga-lakukan-penipuan-founder-startup-di-jogja-dilaporkan-ke-polisi-24JyAWjdrmk.
Setelah kasus pemuda hilang di Pantai Bantul ini, Pandangan Jogja juga telah menghubungi Anggoro kembali untuk mengkonfirmasi apakah pemuda yang hilang tersebut sama dengan Farrel, pendiri startup Kecilin yang ia laporkan.
Dari dokumen pribadi yang ditinggalkan seperti KTP dan nomor yang tercantum dalam surat permintaan maaf yang ditinggalkan, Anggoro mengkonfirmasi bahwa dua orang tersebut adalah orang yang sama.
“Aku cek sudah benar ini nomornya ibu dan istrinya (Farrel),” ujarnya saat dihubungi Pandangan Jogja.
Pandangan Jogja juga sempat mengirimkan identitas pemuda yang meninggalkan barang pribadinya di Pantai Pandan Payung kepada Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian untuk memastikan apakah identitasnya sama dengan orang yang dilaporkan ke Polresta Sleman atas dugaan penipuan.
ADVERTISEMENT
“Kayaknya, sepertinya iya (orang yang sama). Tapi kita dapat identitas terlapor apabila sudah melakukan pemeriksaan,” ujar Adrian, Rabu (12/2) silam.
Diketahui, Farrel mangkir dari panggilan pemeriksaan sebanyak 3 kali. Pemeriksaan terbaru yang mestinya dilakukan hari ini, Senin (17/2) ternyata hasilnya nihil.
“(hari ini) Tidak datang juga,” kata Adrian dihubungi Pandangan Jogja, Senin (17/2).
Kilas Balik Kasus Dugaan Penipuan Christopher Farrel
Hingga saat ini, Pandangan Jogja telah menghimpun informasi dari 2 narasumber yang mengaku sebagai korban Christopher Farrel, yakni Anggoro dan C.
Anggoro telah melaporkan dugaan penipuan ini kepada Polresta Sleman pada 6 November 2024 dengan nomor laporan LP636-X1-2024. Ia mengaku merugi sebesar Rp 150 juta dalam kasus tersebut.
Dijelaskannya, kasus tersebut bermula saat Farrel yang merupakan partner bisnis sekaligus sahabat dekatnya mengaku mendapatkan proyek senilai Rp 13 miliar. Farrel juga menunjukkan surat Perjanjian Kerja Sama (PKS) proyek senilai Rp 13 miliar tersebut yang belakangan diketahui PKS palsu.
ADVERTISEMENT
Farrel juga menyerahkan sertifikat tanah kepada Anggoro sebagai jaminan, yang ternyata juga palsu. "Posisinya dia meyakinkan ke saya bahwa dia punya proyek dengan nominal Rp 13 miliar. Sekaligus secara spesifik itu mengagunkan satu buah sertifikat ini saya bawa sertifikatnya yang notabene sertifikatnya itu palsu," kata Anggoro.
Sementara informasi dari korban lain C, yang juga mengaku sempat menjadi kuasa hukum Farrel di kasus yang berbeda, menjelaskan dirinya juga korban dugaan penipuan oleh Farrel.
“Ya saya itu adalah lawyer-nya, tapi saya saja bisa ditipu loh sama beliau," kata C dihubungi Pandangan Jogja, Kamis (13/2).
Ia belum membuat laporan tapi beberapa koleganya telah membuat 2 laporan polisi di Jakarta. Menurutnya, Farrel mulai sulit dihubungi sejak enam bulan yang lalu. Ia juga mengaku telah mencoba menghubungi keluarga Farrel untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan, tetapi tidak mendapatkan respons.
ADVERTISEMENT
C menyebutkan bahwa kasus ini bukan hanya merugikan dirinya seorang, melainkan juga banyak korban lainnya. Bahkan, beberapa di antaranya telah menjual mobil mereka karena uangnya dibawa kabur Farrel. “Total mobil yang dijual sama kita semua itu ada 6 mobil,” ujarnya.
“Saya siap dengan semua data karena saya adalah lawyer jadi saya tidak ngomong tanpa dasar bukti. Kami semua punya riwayat percakapannya, data, telepon, foto-foto, bukti penipuan beliau selama dia kenal dengan kami kenal di Jakarta,” tegasnya.