Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tanah Kalurahan di Banjarharjo Kulon Progo Jadi Kebun Kelengkeng & Kandang Domba
12 Juli 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tanah kalurahan seluas 4 hektare lebih di Kalurahan Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, dikelola menjadi kebun buah kelengkeng dan peternakan domba sejak tahun lalu. Sebelumnya, lahan itu merupakan lahan tidak produktif yang ditumbuhi semak belukar dan tanaman kayu tak terawat.
ADVERTISEMENT
Lurah Banjarharjo, Susanto, mengatakan bahwa kebun kelengkeng itu dikelola oleh BUMDes Banjarharjo, sedangkan peternakan domba dikelola oleh kelompok peternak setempat.
Di lahan seluas 4 hektare itu, ada sekitar 1.000 batang pohon kelengkeng yang ditanam. Targetnya, pada tiga sampai lima tahun ke depan kebun itu sudah bisa berbuah dan dipanen.
“Kenapa kami memilih kelengkeng, karena menurut kami kelengkeng memiliki nilai ekonomis yang tinggi,” kata Susanto kepada Pandangan Jogja, Kamis (11/7).
Apalagi pohon kelengkeng memiliki usia produksi yang cukup panjang, bisa mencapai 20 tahun. Sehingga, dampak ekonominya bisa didapatkan secara berkelanjutan.
Dia juga berharap, kebun ini juga bisa menyerap tenaga kerja dari warga setempat, mengingat masih cukup banyak warganya yang masih menganggur.
ADVERTISEMENT
Selain dimanfaatkan buahnya, dia juga berencana menjadikan kebun ini sebagai destinasi wisata sekaligus menjual bibit-bibit kelengkeng berkualitas. Jadi, kebun ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarharjo yang jumlahnya sekitar 8.400 jiwa.
“Kami juga ingin mengedukasi masyarakat. Jika kebun ini sukses, harapannya bisa memicu masyarakat untuk ikut menanam komoditas tanaman yang produktif, sebab saat ini banyak lahan milik warga yang belum dimanfaatkan secara optimal,” kata dia.
Sementara untuk peternakan kambing, sebenarnya itu merupakan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada tahun lalu, namun lahan yang digunakan adalah tanah kalurahan.
Saat ini, sudah ada 25 peternak yang ikut mengelola peternakan tersebut dengan jumlah domba sebanyak 210 ekor. Pada Idul Adha kemarin, sudah ada 75 ekor domba yang terjual melalui BAZNAS.
ADVERTISEMENT
“Harapan tahun ini juga akan tambah 50 ekor dari Dana Keistimewaan, pengelolaannya terpisah tapi dalam satu tempat. Sehingga akan semakin banyak warga yang bisa mengelola peternakan ini,” ujarnya.
Dari program-program ini, dia menyebut bahwa tanah kalurahan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, tanah kalurahan bisa disewa untuk pengembangan pertanian oleh warga setempat dengan biaya yang relatif lebih murah dari harga sebenarnya.
Terlebih, masyarakat yang tidak mampu pun bisa menyewa tanah kalurahan dengan menggunakan Dana Keistimewaan.
“Dan tanah kalurahan itu kan bahasanya masih mudah diatur, mudah dikelola secara organisasi,” ujar Susanto.