Terjadi Lagi, Seorang Anak Terseret Ombak Palung Pantai Parangtritis

Ilustrasi anak terseret ombak. Foto: Pixabay

Peristiwa wisatawan terseret ombak kembali terjadi di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (21/2) sore. Kali ini yang menjadi korban adalah anak laki-laki berusia 15 tahun, beruntung korban berhasil diselamatkan oleh petugas SAR Satlinmas Rescue Wilayah Operasi III DIY.

Hal itu dikonfirmasi oleh Koordinator SAR Satlinmas Rescue Wilayah Operasi III DIY, Arief Nugraha. Dia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

“Korban atas nama Ahmad Johan Pratama, berusia 15 tahun dari Kediri, Jawa Timur,” kata Arief Nugraha, Selasa (21/2).

Korban menurut Arief tiba di Pantai Parangtritis bersama rombongannya yang berjumlah empat bus pada pukul 15.30 WIB. Setelah tiba, korban dan rombongannya langsung menuju ke pantai untuk bermain anak.

“Tiga orang anak secara tidak sadar bermain air menuju ke arah palung, dan satu korban pun terbawa arus balik ke tengah,” kata dia.

Petugas SAR yang melihat kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan kepada korban dengan berenang ke arah korban terbawa arus. Beruntung petugas masih bisa mencapai lokasi korban tepat waktu, sehingga korban dapat diselamatkan.

“Petugas lalu membawa korban ke tepian pantai untuk segera dilakukan pertolongan lanjutan di Posko SAR Rescue Wilayah Operasi III,” ujarnya.

Petugas SAR Satlinmas Rescue Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis tengah melakukan evakuasi terhadap seorang anak yang terseret ombak. Foto: Dok. SAR Satlinmas Rescue Wilayah Operasi III

Sehari sebelumnya, dua wisatawan yang berasal dari Depok dan Prancis juga sempat terseret ombak palung di Pantai Parangtritis. Beruntung dua wisatawan tersebut juga berhasil diselamatkan oleh petugas SAR yang tengah berjaga.

Melihat seringnya wisatawan yang terseret arus di Pantai Parangtritis, Arief mengimbau kepada para wisatawan untuk selalu waspada ketika berwisata di Pantai Parangtritis. Sebab, meskipun kondisi gelombang terlihat tenang dan normal, namun bisa memiliki daya tarik yang kuat karena terdapat sejumlah palung.

Petugas SAR Satlinmas Wilayah III DIY menurut dia sebenarnya juga telah memasang sejumlah rambu di kawasan-kawasan yang berbahaya, termasuk rambu tanda lokasi palung.

“Kami meminta kepada para wisatawan untuk mematuhi rambu-rambu yang sudah kami pasang demi kenyamanan dan keselamatan bersama,” tegas Arief Nugroho.