Tikungan Tajam hingga Jalan Bergelombang Renggut Ratusan Nyawa Setahun di Bantul

Konten Media Partner
2 September 2022 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus pariwisata asal Solo mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Mangunan, Imogiri, kabupaten Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bus pariwisata asal Solo mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Mangunan, Imogiri, kabupaten Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus kecelakaan di jalan raya di wilayah Kabupaten Bantul mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Satuan Lalu Lintas Polres Bantul, kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada tahun 2021 mencapai 1.917 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana jumlah kecelakaan yang tercatat sebanyak 1.797 kasus.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2022 ini, hingga pertengahan tahun, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Bantul hampir menyamai tahun-tahun sebelumnya. Meski baru bulan Agustus, tahun ini tercatat sudah terjadi 1.665 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Bantul.
Kasatlantas Polres Bantul, Iptu Fikri Kurniawan, mengatakan bahwa angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Bantul memang cenderung selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tak hanya kasus kecelakaannya saja yang meningkat, setiap tahun jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas juga terus meningkat.
Pada tahun 2020, tercatat ada 137 korban meninggal dunia di Bantul akibat kecelakaan lalu lintas, dan pada tahun 2021 meningkat cukup signifikan mencapai 161 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini jumlah korban meninggal dunia sudah tercatat 115 orang, padahal baru tengah tahun,” kata Fikri Kurniawan, Kamis (1/9).
Jalan ekstrem di kawasan Bukit Bego, Jalan Imogiri-Dlingo, Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Foto: Kumparan/Arfiansyah Panji Purnandaru
Fikri menjelaskan, ada beberapa penyebab utama tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Bantul. Masalah itu lebih banyak karena kondisi jalan raya yang tidak ideal sehingga meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.
“Permasalahannya karena terdapat tikungan tajam, jalan bergelombang, jarak putaran U terlalu dekat, dan terdapat banyak persimpangan,” jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa titik rawan di Bantul yang mesti diwaspadai masyarakat karena sering terjadi kecelakaan. Di antaranya adalah di sepanjang Jalan Parangtritis, Simpang Empat Druwo, Simpang Empat Salakan Sewon, Jalan Jenderal Sudirman mulai dari Putaran U sekitar RS PKU Muhammadiyah Bantul hingga Putaran U sekitar BRI Cabang Bantul.
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. Foto: Pixabay
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnanya, mengatakan bahwa banyaknya titik rawan itu membuat masyarakat harus berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Sebab, menurut dia kunci utama untuk menekan kasus kecelakaan adalah dengan berhati-hati saat berkendara dan mematuhi aturan di jalan raya.
ADVERTISEMENT
“Kami mengajak masyarakat untuk menjadi pelopor keselamatan, bijak dalam berkendara, berhati-hati, dan patuhi aturan lalu lintas yang berlaku,” kata I Nengah Jeffry Prana Widnanya.
Sejumlah aturan yang paling krusial untuk dipatuhi di antaranya menggunakan helm standar SNI, menggunakan sabuk pengaman saat mengemudikan mobil, serta tidak menerobos lampu lalu lintas.
“Jangan melawan arus, jaga jarak aman, atur kecepatan kendaraan, dan jangan gunakan ponsel saat berkendara. Hal ini demi keselamatan diri dan sesama,” tegasnya.