Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Ulang Tahun Ketiga Ndalem Poenakawan: Ruang yang Terus Menggerakkan Energi Baik
29 September 2024 19:35 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
“Kami ingin terus menggerakkan energi positif bagi sahabat-sahabat Poenakawan,” kata pengelola Ndalem Poenakawan.”
Ndalem Poenakawan – sebuah kafe, resto, galeri, ruang meeting, dan working space yang terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan No. 71, Kota Yogyakarta – merayakan ulang tahunnya yang ketiga pada Jumat (27/9) lalu. Acara ini dihadiri oleh seratusan orang dan dipimpin langsung oleh GKR Mangkubumi, salah satu pendiri Ndalem Poenakawan sekaligus Ketua KADIN DIY. Acara yang berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB tersebut menjadi momen penting untuk merayakan pertumbuhan dan visi Ndalem Poenakawan ke depan.
Acara dibuka dengan pidato singkat dari perwakilan pendiri dan pengelola Ndalem Poenakawan, Irsyad Tamrin, dilanjutkan doa yang dipimpin oleh Syahbenol Hasibuan.
ADVERTISEMENT
Momen potong kue ultah dan tumpeng nasi kuning oleh GKR Mangkubumi menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur. Potongan kue ultah pertama diberikan kepada Dimas, karyawan tertua sekaligus Head Kitchen, serta kepada Carellia, karyawan termuda.
Adapun potongan tumpeng nasi kuning pertama diberikan GKR Mangkubumi kepada Syahbenol Hasibuan. Kemudian, tumpeng dibagikan kepada para pengelola dan semua hadirin untuk dinikmati bersama, menandakan keharmonisan dan rasa persaudaraan yang diusung oleh Ndalem Poenakawan.
Dalam pidatonya, Irsyad Tamrin menjelaskan bahwa Ndalem Poenakawan lahir dari niat sederhana sebagai ruang berkumpul bagi sahabat-sahabat GKR Mangkubumi. Dari ruang pertemuan inilah, diharapkan muncul ide-ide kreatif yang dapat mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Awalnya, kami hanya berpikir untuk membuat tempat bertemu sahabat-sahabat. Tidak terlalu memikirkan bentuknya sebagai kafe atau resto. Namun, seiring waktu, arah pengembangan Ndalem Poenakawan mulai terlihat,” kata Irsyad.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai rencana ke depan, Irsyad menyebutkan beberapa gagasan yang sedang digodok untuk mengoptimalkan ruang Ndalem Poenakawan yang luasnya hampir 2.000 meter persegi dan terletak di pusat kota, hanya 1 kilometer dari Titik Nol Jogja ini. Menurutnya, Ndalem Poenakawan telah menjadi tempat berkumpul bagi berbagai kalangan, dari para pengambil keputusan hingga pebisnis dan anak-anak muda Gen Z yang mengadakan acara temu bisnis di sana.
ADVERTISEMENT
“Kami mendengarkan apa yang secara organik sudah berjalan di Ndalem Poenakawan. Ruang ini bukan hanya soal menjual kopi atau nasi, tetapi tentang menciptakan ruang pertemuan yang menghadirkan dialog kreatif,” jelas Irsyad.
Lebih lanjut, Irsyad menyampaikan bahwa akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan, Ndalem Poenakawan akan mengakselerasi dialog-dialog kreatif di mana para pebisnis muda Gen Z dapat bertemu dengan pebisnis senior, bahkan dengan figur penting seperti wali kota atau GKR Mangkubumi. "Kami ingin terus menggerakkan energi positif bagi sahabat-sahabat Poenakawan," tambahnya.
Pelanggan Ndalem Poenakawan, yang oleh Irsyad disebut sebagai "Sahabat Poenakawan," merupakan elemen penting dari ruang ini. Ndalem Poenakawan diakuinya, bukan hanya tempat untuk makan dan minum, tetapi telah menjadi ruang yang mendorong dialog dan kolaborasi lintas generasi serta profesi.
Sementara itu, Direktur Jogja Expo Center, Endro Wardoyo, dalam wawancara terpisah mencatat bahwa Ndalem Poenakawan memiliki keunikan tersendiri. "Ini bekas kantor wali kota pertama Kota Yogya. Aura kepemimpinannya masih terasa di bangunan ini. Pengalaman ini yang menjadi kekuatan Ndalem Poenakawan," papar Endro.
Endro juga menyoroti bahwa dua pasangan calon Wali Kota Yogyakarta, yakni Afnan-Singgih dan Heroe-Supena, memilih mendeklarasikan pencalonannya di Ndalem Poenakawan pada akhir Agustus lalu. Hal ini, menurut Endro, menunjukkan posisi strategis dan makna historis Ndalem Poenakawan bagi Yogyakarta.
ADVERTISEMENT