Eksplorasi Multiverse: Membuka Pintu ke Realitas Alternatif di Layar Lebar

Pandu Watu Alam
Dosen Program Studi Televisi dan Film Fikom UNPAD, Musisi, dan Praktisi Scoring Film
Konten dari Pengguna
4 Juli 2023 13:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandu Watu Alam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Multiverse dengan kumpulan planet-planet yang serupa dengan bumi. Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Multiverse dengan kumpulan planet-planet yang serupa dengan bumi. Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini, DC telah merilis film The Flash (2023) yang memperkenalkan konsep Multiverse dalam alur cerita sebagai benang merah perjalanan Barry Allen dalam mengubah masa lalu. Multiverse adalah gagasan bahwa terdapat banyak alam semesta paralel atau realitas alternatif di luar alam semesta yang kita kenal.
ADVERTISEMENT
Dalam film-film superhero Marvel dan DC, konsep Multiverse digunakan untuk menjelaskan keberadaan berbagai versi karakter yang mereka miliki ke dalam alur cerita yang berbeda. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada pembuat film untuk mengeksplorasi sudut pandang yang beragam dan memperkenalkan elemen baru ke dalam cerita mereka.
Penggunaan Multiverse dalam film-film superhero sering kali disukai oleh penggemar karena memberikan kesempatan untuk melihat pertemuan antara karakter-karakter yang sebelumnya tidak mungkin terjadi, atau mengeksplorasi alam semesta alternatif dengan versi yang berbeda dari karakter yang sudah dikenal. Ini juga memungkinkan adaptasi cerita-cerita komik yang kompleks dengan banyak karakter, menggabungkannya dalam satu alur cerita yang logis dan mudah dipahami penonton.
Contoh penggunaan konsep Multiverse dalam film dapat kita temui pada Marvel Cinematic Universe (MCU). Sebagai contohnya, film Avengers: Endgame (2019) memperkenalkan konsep Multiverse yang digunakan untuk menjelajahi peristiwa alternatif dan memperkenalkan karakter dari masa depan dan masa lalu. Salah satu film Marvel yang lebih spesifik menyebutkan konsep Multiverse dalam judulnya adalah Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022).
ADVERTISEMENT
Meskipun Marvel telah banyak memperkenalkan konsep Multiverse dalam MCU, hal itu tidak berarti bahwa DC mengikuti jejak Marvel dalam penggunaan konsep Multiverse. Penting untuk diingat bahwa konsep Multiverse sudah ada dalam dunia komik sebelum digunakan dalam film-film superhero.
DC sendiri telah lama menggunakan Multiverse dalam komik mereka, seperti dalam seri Crisis on Infinite Earths pada tahun 1985. Dalam seri ini, DC menggabungkan berbagai versi karakter mereka dari berbagai alam semesta menjadi satu alur cerita utama.
Sebelum The Flash (2023) dirilis sebagai film layar lebar, konsep Multiverse sudah diperkenalkan dalam serial The Flash, di mana Barry Allen dapat menembus dimensi ruang dan waktu dan masuk ke dunia alternatif menggunakan kecepatan berlarinya yang disebut speed force.
Ilustrasi Wormhole, Sumber: pixabay.com
Dalam dunia nyata, teori tentang Multiverse telah menjadi perbincangan dan perdebatan bertahun tahun lamanya. Gagasan Multiverse yang diejawantahkan ke dalam film superhero, biasanya memunculkan dua kejadian yaitu perpindahan antar alam semesta dan perjalanan waktu.
ADVERTISEMENT
Multiverse berkaitan erat dengan teori inflasi kosmik yang menyatakan bahwa alam semesta kita mengalami fase ekspansi yang sangat cepat, dan dalam proses tersebut, terbentuklah alam semesta paralel atau multiverse. Selain itu, konsep perjalanan waktu juga terkait dengan Multiverse.
Dalam teori relativitas yang dikemukakan oleh Einstein, terdapat kemungkinan perjalanan waktu dalam beberapa konteks. Misalnya, objek dengan gravitasi sangat kuat seperti lubang hitam atau black hole dapat memungkinkan adanya jalur waktu tertutup atau wormhole yang menghubungkan titik-titik dalam waktu yang berbeda.
Selain itu, teori kuantum juga memiliki peran penting dalam Multiverse, dan teori ini juga diusung dalam film Ant-Man. Dalam film terbaru Ant-Man dari Marvel yang berjudul "Ant-Man and the Wasp: Quantumania", penonton disajikan dengan pemandangan dunia kuantum. Fisika kuantum juga memberikan pemikiran tentang perjalanan waktu.
ADVERTISEMENT
Contohnya, fenomena seperti "teleportasi kuantum" telah memicu pertanyaan apakah informasi dapat dikirim melalui waktu dengan menggunakan partikel-partikel kuantum. Namun, perlu dicatat bahwa teori-teori ini masih dalam tahap penelitian dan belum ada bukti yang kuat untuk mendukung atau menolak teori-teori tersebut.
Ilustrasi perjalanan waktu. Sumber: Pixabay.com
Terlepas dari perdebatan teori-teori yang berkaitan dengan Multiverse, gagasan Multiverse ini telah menjadi langkah ekspansi bisnis yang signifikan bagi DC dan Marvel dalam industri film. Pemanfaatan konsep Multiverse memberikan kesempatan kepada kedua perusahaan tersebut untuk memperluas alur cerita, memperkenalkan versi baru dari karakter yang sudah dikenal, dan menyatukan berbagai waralaba atau properti intelektual yang berbeda dalam satu alam semesta yang terhubung.
Pendekatan ini memungkinkan DC dan Marvel untuk menghasilkan lebih banyak film, serial televisi, dan konten lain yang melibatkan karakter-karakter mereka. Dengan menggabungkan kedalam ide cerita Multiverse, mereka dapat mengeksplorasi alur cerita alternatif, memperkenalkan versi alternatif dari karakter yang sudah ada, dan memungkinkan kolaborasi antara karakter yang sebelumnya tidak mungkin terjadi dalam satu alam semesta tunggal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penggunaan Multiverse juga dapat menciptakan antusiasme dan ekspektasi yang tinggi di antara penggemar. Konsep ini membuka peluang untuk menceritakan cerita baru dan tidak terduga, serta memberikan kesempatan bagi penggemar untuk melihat interaksi antara karakter-karakter favorit mereka di layar lebar. Hal ini dapat meningkatkan minat penonton, meningkatkan penjualan tiket, dan menciptakan potensi pendapatan yang lebih besar bagi DC dan Marvel.
Penggunaan Multiverse juga memungkinkan pengembangan konten lintas media seperti televisi, video game, komik, dan merchandise terkait. Ini memberikan peluang bagi DC dan Marvel untuk memperluas basis penggemar mereka, menghasilkan pendapatan dari berbagai saluran, dan memperkuat kehadiran mereka di pasar hiburan secara keseluruhan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat bagaimana ide Multiverse telah diintegrasikan dalam beberapa film terkenal seperti “Spider-Man: Into the Spider-Verse” dan “Spider-Man: No Way Home” dari Marvel, serta film terbaru dari DC, “The Flash”. Semua ini menunjukkan bagaimana DC dan Marvel menggunakan ide Multiverse sebagai strategi untuk memperluas dan mengembangkan bisnis mereka di industri film dan hiburan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT