Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Jelang Nataru, Pertamina Siagakan Stok BBM dan Gas Elpiji di Jawa Bagian Tengah
16 Desember 2020 15:37 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pejabat sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra mengungkapkan, Pertamina di Regional JBT memprediksi penyaluran produk terutama BBM jenis gasoline turun 11 persen dibandingkan tahun lalu. Yaitu dari 14.000 kiloliter (KL) menjadi 12.600 KL.
"Meskipun jumlah tersebut lebih rendah dari tahun lalu namun jika dibandingkan rata-rata harian selama pandemi COVID-19 yang berada di angka 11.750 KL maka prediksi BBM jenis gasoline Natal dan Tahun Baru 2021 naik sebesar 8 persen," kata dia saat video conference, Rabu (16/12/2020).
Penurunan prediksi konsumsi BBM jenis gasoline pada masa natal dan tahun baru kali ini diakibatkan pandemi COVID-19 yang masih terjadi dan penerapan protokol COVID-19.
“Walaupun pandemi masih melanda Indonesia dan global, Pertamina tetap mengaktifkan Satgas Natal dan Tahun Baru yang telah dimulai semenjak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir pada tanggal 11 Januari 2021," kata Arya.
ADVERTISEMENT
Untuk konsumsi produk lainnya seperti BBM jenis Gasoil, Pertamina JBT memprediksi akan terjadi penurunan sebesar 11 persen. Yaitu dari 5.700 KL menjadi 5.100 KL per hari.
“Penurunan ini diperkirakan akan terjadi mengingat pengguna kendaraan jenis diesel yang didominasi oleh sektor industri akan libur selama natal dan tahun baru," tambah Arya.
Sementara itu, produk elpiji diperkirakan masih sama dengan tahun sebelumnya. Yaitu ada peningkatan sebesar 10 persen untuk elpiji jenis 3 Kg dan 11 persen untuk elpiji nonsubsidi.
“Peningkatan tertinggi elpiji kami prediksi akan terjadi 22 Desember 2020 jelang Hari Raya Natal dan 29 Desember 2020 jelang tahun baru. Tentunya kami mengimbau konsumen agar menyiapkan stok elpiji di beberapa hari sebelum tanggal tersebut sebagai antisipasi kesediaan stok di pangkalan kami," ungkap Arya.
ADVERTISEMENT
Melalui 7 Terminal BBM yaitu Integrated Terminal Semarang dan Cilacap, Fuel Terminal Boyolali, Tegal, Maos, Lomanis serta Rewulu, Pertamina menyalurkan kebutuhan BBM di Regional Jawa Bagian Tengah. Sementara itu, untuk kebutuhan elpiji, Pertamina di Regional JBT memenuhinya melalui depot elpiji Cilacap serta Depot milik Opsico di Kota Semarang.
Pertamina mencatat, rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline di Kota dan Kabupaten Tegal saat ini berada di angka 432 KL per hari. Angka tersebut masih 1 persen di bawah rata-rata konsumsi harian pada saat sebelum pandemi.
“Angka tersebut sudah mendekati rata-rata normal sebelum pandemi yang berada di angka 441 KL per hari,” kata Arya.
Sementara untuk jenis gasoil di Kota dan Kabupaten Tegal, rata-rata konsumsi harian saat ini berada di angka 245 KL per hari. “Angka tersebut juga masih di bawah konsumsi normal pada sebelum pandemi sekitar 5 persen, yaitu di angka 250 KL per hari pada bulan Januari-Februari,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan produk BBM, untuk bahan bakar elpiji, konsumsinya cenderung stabil meski ada pandemi. “Rata-rata konsumsi harian saat ini berada di angka 205 MT per hari, angka meningkat secara stabil dikarenakan LPG merupakan kebutuhan sehar-hari meskipun ada pandemi sekali pun,” pungkas Arya.