news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Liburan Sekolah, Anak – Anak Guci Cari Rejeki Jualan Karung Sayur dan Cuci Mobil Wisatawan

Konten Media Partner
24 Desember 2018 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Liburan Sekolah, Anak – Anak Guci Cari Rejeki Jualan Karung Sayur dan Cuci Mobil Wisatawan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
LIBURAN sekolah, Natal dan tahun baru telah tiba. Tempat wisata selalu penuh dengan para wisatawan. Termasuk objek wisata air panas Guci di Tegal. Banyak keluarga mengajak anak-anaknya berlibur di wisata Guci. Mereka berendam, naik kuda dan menikmati pemadangan dan wisata lainnya yang ada di OW Guci.
ADVERTISEMENT
Di sebuah tempat parkir penuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat, aktivitas pun ramai. Ada yang berjualan, jualan mainan, makanan, mainan dan segala macam yang bisa dijadikan oleh-oleh wisatawan. Ada yang sibuk memarkirkan kendaraan. Raut wajah para pengunjung yang membawa sanak keluarga terlihat gembira.
Tempat wisata OW Guci dimanfaatkan warga sekitar untuk mengembangkan ekonomi keluarga. Dari yang anak-anak, muda dan bahkan yang tua.
Menjelang gelap, para pengujung ada yang balik ke tempat penginapan. Di salah satu tempat parkir terlihat seorang anak laki-laki yang sedang sibuk membersihkan mobil luxio warna putih.
“Saya lagi nyuci mobil orang, um," ujar Anak laki laki itu saat ditanya panturapost.com.
Rizki nama anak laik laki yang berusia 10 tahun itu. Dia bekerja sebagai jasa cuci mobil yang terparkir di wilayah parkir pasar OW Guci.
Liburan Sekolah, Anak – Anak Guci Cari Rejeki Jualan Karung Sayur dan Cuci Mobil Wisatawan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Rizki menawarkan jasa cuci mobil yang terparkir di pasar tersebut mulai sore sampai malam. Kadang sampai jam 12 malam. Bahkan sampe pagi itu bila malam minggu dan libur sekolah.
ADVERTISEMENT
Kadang kalau libur sekolah, dia menginap di parkiran. Tdur di toko yang ada di parkiran pasar OW Guci. Rasa dingin pegunungan OW Guci sudah hal biasa bagi Rizki. Di saat hujan, kadang ia jualan jas hujan dan ojeg payung. Jas hujan Rizki jual Rp 10.000 dan kalau ojek payung, sekali ojek ada yang kasih Rp 2000 dan Rp 5000, tergantung yang kasih. “Yah buat bantu ibu dan ongkos atau jajan sekolah, dan buat beli buku,” kata dia.
Saat di tanya ibunya ada dimana, mata anak laki-laki itu menjadi merah dan berair. “Ibu saya ada di rumah, lagi ga enak badan.” ucap sang Rizki
Rizki sekrang sekolah kelas 4 SD, dan rumahnya tidak jauh dari objek wisata Guci. Tidak hanya jasa cuci mobil, saat pulang sekolah dan di siang hari, dia berjualan karung buat kantong sayuran. Tapi kadang tidak laku karungnya.
ADVERTISEMENT
“Uang hasil jasa jualan kantong karung sayuran dan jasa cuci mobil, saya kasih ke ibu,” ujarnya dengan muka tertunduk.
Saat adzan isha berkumandang, Rizki pamit mau ambil sarung dan ke mushola yang tidak jauh dari area parkir. Tidak hanya Rizki yang mencari rejeki di OW Guci. Gendut, nama panggilan dari teman-temanya, yang masih duduk di sekolah dasar juga ikut jualan karung sayuran.
“Ini buat bantu orang tua dan bisa buat jajan saya, jadi saya ga usah minta jajan ke orang tua. Temen - temen saya ada yang jualan karung sayuran ini juga,” ujar Gendut.
Biasanya ia jualan setelah habis ashar, setelah sekolah agama di madrasah. Karung sayur ia jual ke ibu-ibu yang membeli sayuran di pinggir jalan atau di tempat parkir pasar OW Guci.
ADVERTISEMENT
“Buat hiburan dan dapat uang jajan. Satu karung sayuran ini saya jual Rp. 5000, per karung,” kata dia.
Namanya orang jualan, kadang ada yang beli, kadang juga kosong. “Alhamdulillah hari ini ada yang beli.”
Bagi Gendut, liburan sekolah cukup berada di OW Guci dan dimanfaatkan untuk mendapatkan uang. “Liburan saya yah di sini. Di sini kan rame banyak orang datang. Liburan ga usah jauh-jauh, yang deket aja dan bisa dapat uang lagi. Lumayan buat beli buku atau ongkos sekolah. Kalau saya jualannya sampai jam 17.00 sore. Setelah itu pulang mandi, shalat magrib dan ngaji. Kalau malam belajar dan paling nonton TV,’ ucapnya. (*)
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh
ADVERTISEMENT