Konten Media Partner

Mengenal Agung Setiawan, Guru Asal Tegal yang Jadi Wasit Liga 1

31 Januari 2022 18:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agung Setiawan (35) warga Batuagung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal jadi wasit Liga 1. (Foto: vidio.com)
zoom-in-whitePerbesar
Agung Setiawan (35) warga Batuagung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal jadi wasit Liga 1. (Foto: vidio.com)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Agung Setiawan (35) warga Batuagung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal berbagi pengalamanya menjadi wasit Liga 1 sekaligus guru olahraga. Berawal dari hobi bermain sepakbola sejak kecil saat di kampungnya, Agung akhirnya kecemplung dan menikmati menjadi wasit atau juru adil di tengah lapangan.
ADVERTISEMENT
"Iya saya asli dari Desa Batuagung, Kecamatan Balapulang. Awalnya karena hobi sepak bola sejak kecil dan kebetulan kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan (UNNES) dan ambil lisensi serta saya tekuni. Pada saat duduk dibangku SMP sempet juga ikut SSB Tri Sanja di lapangan Tembok Adiwerna," tuturnya pada PanturaPost, Senin (31/1/2022).
Dia mengaku, tidak hanya jadi wasit BRI liga 1 saja, sebelumnya juga pernah menjadi pengadil lapangan di kampung atau di Tegal. Mulai 2010 sebagai wasit lisensi C3/level kabupaten dan memimpin pertandingan tingkat PSSI Askab Tegal hingga open turnamen kampung dan sejenisnya.
Pada 2011 posisi meningkat menjadi wasit lisensi C2/level provinsi. Dia mulai memimpin pertandingan tingkat PSSI Asprov Jateng, Soeratin U 17, Liga Nusantara, Liga 3.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada 2014 dia mulai mengantongi lisensi C1 Nasional sebagai wasit level nasional. Tugasnya memimpin pertandingan tingkat nasional amatir dan profesional.
"Pada 2017 itu sudah memimpin di Liga 2 hingga 2019. Sementara itu pada 2020 saya mulai memimpin lapangan di Shopee Liga 1 dan tahun 2021 mulai menjadi pengadil di BRI Liga 1," terangnya.
Di saat sedang tidak bertugas menjadi pengadil lapangan di BRI Liga 1, Agung kerap pulang kampung ke Desa Batuagung. Saat berada di kampung halaman itu, dia beraktivitas sebagai guru di SDN 2 Harjawinangun, Kecamatan Balapulang.
"Selesai tugas atau habis pertandingan saya pulang kampung. Kecuali kalau home tournament biasanya sampai 3 Minggu bahkan bisa 1 bulan. Saat di rumah, saya mengajar Penjasorkes di SDN 2 Harjawinangun. Tapi di saat tugas jadi wasit saya izin mengajar. Pada saat liga diliburkan panjang saat pandemi, saya fokus mengajar di sekolah," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam melaksanakan tugas menjadi pengadil lapangan, kata Agung, dalam satu bulan bisa 2 atau 3 kali bertugas menjadi wasit di BRI Liga 1. (*)