Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
TEGAL - Menikmati sajian kopi yang eksklusif tak melulu harus di kafe-kafe mewah dengan harga yang wah. Tapi juga bisa di warung kopi lesehan di pinggir jalan.
ADVERTISEMENT
Di Slawi, Kabupaten Tegal, ada tempat ngopi yang asyik. Meski tempatnya cukup bersahaja, rasanya juga tak kalah enak dengan kopi di kafe. Apalagi, kopi ini bisa dibilang satu-satunya yang ada di Tegal.
Namanya kopi jos. Dinamakan jos karena cara penyajiannya memakai arang yang masih membara. Begitu arang dimasukkan ke kopi, maka akan menimbulkan bunyi 'joosss'. Bagi Anda yang tinggal atau sering mampir ke Jogja, pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis kopi ini.
"Saya memang terinspirasi dengan kopi jos yang ada di Jogja. Apalagi di sini kan belum ada," kata Faskal Azis Faizal, 24 tahun, pemilik warung Kopi Jos, Slawi, kepada PanturaPost, Rabu (2/10).
Awak PanturaPost sempat menikmati kopi jos yang terletak di sebelah utara Alun-alun Slawi itu. Rasanya memang berbeda dengan kopi lainnya. Selain pahit dan sedikit manis, juga ada kombinasi aroma asam. Kata Faskal, itu karena pengaruh arang yang berasal dari kayu asem.
ADVERTISEMENT
"Memang harus pake kayu khusus. Tidak boleh sembarangan. Selain kayu asem, bisa juga pakai kayu bakau. Tapi di Tegal saya susah cari kayu bakau," katanya.
Untuk cara pembuatannya, kata Faskal, tak ada yang beda seperti di Jogja. Kopi diseduh lebih dulu, lalu arang yang masih membara dicelupkan. Menurut Faskal, selama arang masih berwarna merah saat dicelupkan, maka masih aman dikonsumsi.
"Saya belajar di Jogja selama 1 minggu untuk bisa membuat kopi jos. Sebelum buka memang sudah saya pelajari untuk meracik Kopi jos. Kebetulan ada teman di sana," kata Faskal yang baru 2 bulan buka kedai kopi di Alun-alun Slawi.
Selain kopi jos, Faskal juga menyediakan kopi tubruk dan kopi klotok. Khusus untuk kopi tubruk, dia memakai kopi dari Mandailing, Carlos, Gayo, dan Wine Prau. "Saya beli masih dalam bntuk biji yang sudah disangrai. Saya tinggal giling," kata Alumni SMA Negeri 1 Pangkah itu.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk kopi jos, menurutnya, memakai kopi jenis khusus yang dia ambil dari Jogja yang sudah digiling. Di sini, Faskal tinggal menyeduhnya. "Dari berbagai macam menu kopi, yang paling laris ya kopi jos. Karena mungkin di Tegal baru ada di sini," katanya.
Untuk menikmati satu cangkir kopi jos, kita tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup dengan Rp 8 ribu, kita bisa menyeruput kopi dengan kombinasi arang dalam cangkir yang cukup besar.
"Kami buka setiap hari kecuali Selasa malam Rabu. Kalau hari biasa kami buka dari pukul 18.00-00.00 WIB. Kalau akhir pekan dari pukul 17.00-02.00 WIB," pungkasnya. (Irsyam Faiz)