Konten Media Partner

Menikmati Yong Tahu, Makanan Mirip Siomay di Tegal

18 Juli 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yong Tahu di Tegal.
zoom-in-whitePerbesar
Yong Tahu di Tegal.
ADVERTISEMENT
BERBURU kuliner di Kota Tegal bisa dibilang apa saja ada. Baik yang modern maupun kuliner tradisional. Mau sate kambing pusatnya di Debong Tirus, wilayah Kecamatan Tegal Selatan. Mau sate blengong ada di wilayah Kelurahan Keraton, serba ikan ada di wilayah Kelurahan Tegalsari. Mau kupat bongkok hampir setiap pagi di dasarkan hampir di sudut-sudut kota. Jangan tanya lagi mencari warteg, hampir di Tegal ada di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Salah satu makanan yang wajib dicicipi saat di Tegal adalah Yong Tahu. Sekilas, makanan ini mirip siomay. baik dari sisi bahan maupun bumbunya.
Salah satu penjual Yong Tahu di Tegal yakni Barok Maulana (40). Dia membuka dagangannya dengan nama “Yong Tahu Cendrawasih”. Dagangan yang digelar Maulana, tepatnya bertengger di pinggir jalan tikungan depan Lontrong 16 Jalan Cendrawasih, Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Yong Tahu milik Barok Maulana, cukup istimewa. Adonan masakannya tidak cuma segelintir tahu, sayur-sayuran wortel, kacang, dan irisan lontong, melainkan juga satu butir telor ayam dengan bumbu kacang murni tanpa campuran terigu. Ada dua cabai rawit sebagai pelengkap rasa pedas. Sensasi rasa “Yong Tahu Cendrawasih” milik Barok Maulana dapat bersaing dengan dagangan Yong Tahu yang ada di sekitar Tegal.
ADVERTISEMENT
“Jangan datang lagi jika masakan kami kurang enak. Anda boleh mencoba masakan lain dan bandingkan dengan masakan Yong Tahu kami,” ujar Maulana –panggilan akrabnya.
Menurutnya, dagangan yang ia gelar merupakan peninggalan ayahnya yang sudah ditempuh belasan tahun. Maulana merupakan generasi kedua dari ayahnya yang sudah almarhum.
“Ayah kami meninggal tahun 2017. Salah satu penerus usaha ayah hanyalah saya.”
Warung Yong Tahu di Tegal.
Ia mengaku meneruskan usaha peninggalan orang tua karena semasa ayahnya membuka dagangan itu, kerap kali nongkrongi dagangan milik orang tuanya. Wajar jika kemudian ia cukup mengerti adonan Yong Tahu.
“Semasa ayah masih berjualan, saya sering kali menemani ayah berjualan. Jadi saya paham bagaimana menyajikan Yong Tahu,” katanya.
Lebih lanjut ia memaparkan, dalam sehari ia mampu menjual rata-rata 70 porsi. Setiap hari dagangannya buka pukul 08.30 WIB sampai Salat Asar. Untuk satu porsi cuma dibandrol Rp 13 ribu. Khusus hari Jumat, dagangan Maulana tutup.
ADVERTISEMENT
“Kami menghormati hari Jumat untuk melakukan kewajiban sebagai orang Islam untuk menunaikan salat Jumatan,” katanya.
Masih canggung dengan dagangan Yong Tahu Maulana? Bisa Anda coba sekarang juga! (Lanang Setiawan)