Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Pemeriksaan Awal Bocah Hobi Makan Pecahan Tembok: Terlihat Normal dan Sehat
13 September 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelum dibawa ke rumah sakit, VF diperiksa terlebih dahulu oleh dokter di rumahnya. Menurut dokter yang memeriksa, dr. Putu Santi, hasil pemeriksaan awal kondisi VF dalam keadaan sehat dan tidak mengeluh gejala apapun. VF juga terlihat sehat dan lincah.
"Hasil pemeriksaan seluruhnya normal. Perut juga tidak keras. Tapi ini kita bawa ke RSUD Kardinah untuk pemeriksaan lanjutan," kata Putu.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Sri Prima Indraswari mengatakan, pihaknya akan memantau perkembangan VF melalui petugas Puskesmas. "Petugas dari Puskesmas akan memantau rutin ke sini. Dan kepada keluarga juga kita berikan edukasi," kata Prima.
Prima menambahkan, pemeriksaan tumbuh kembang juga akan dilakukan. "Apakah tumbuh kembangnya normal atau tidak. Kita akan periksa. Kita cari juga penyebab awalnya," pungkas Prima.
ADVERTISEMENT
Kendati dalam pemeriksaan awal dokter tidak menemukan sesuatu yang fatal, namun Prima mengingatkan aktivitas VF bisa berbahaya bagi kesehatan. Yakni bisa mempengaruhi tumbuh kembang sang anak dan memicu penyakit pencernaan.
“Dampaknya bisa cacingan dan bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya. Kami akan pantau dari melalui Puskesmas,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, anak pasangan Carmo (50) dan Umrotun Khasanah (41) ini memiliki kegemaran memakan tanah sejak berusia dua tahun. Diduga kebiasaan itu timbul karena orangtua hampir tidak pernah membelikan jajan karena tergolong tidak mampu secara ekonomi.
"Sejak mulai bisa jalan sudah makan tanah sama pecahan-pecahan tembok. Saat itu usianya dua tahun,” kata Umrotun, kepada wartawan, Sabtu (11/9/2021).
Ia bercerita, awalnya ia pertama kali melihat anaknya memakan tanah dari puing-puing tembok saat di dalam rumah. "Saat itu dia terlihat sedang mengorek-ngorek sambil memakan puing tembok rumah yang ambrol. Waktu itu sedang main sendiri saya tinggal memasak,” kata Umrotun.
ADVERTISEMENT
Menurut Umrotun, tak hanya di dalam rumah, kebiasaan itu juga berlanjut saat di luar rumah. “Kalau main di luar rumah, tanah yang dimakan. Katanya enak. Akhirnya keterusan sampai sekarang,” katanya.
Umrotun sendiri sudah sering sekali menegur dan melarangnya cukup keras. Agar jangan kembali melakukan tindakan itu. Namun saat tidak dalam pengawasan, anak ketiganya itu kerap mengulangi tindakannya memakan tanah kering.
“Kalau dilarang pasti nangis,” ujarnya. (*)