Pemkab Brebes Dinilai Lamban Tangani TKI Meninggal di Malaysia

Konten Media Partner
17 Juli 2019 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zubad Fahullatah di rumah duka. (Foto: Fajar Eko)
zoom-in-whitePerbesar
Zubad Fahullatah di rumah duka. (Foto: Fajar Eko)
ADVERTISEMENT
BREBES - Nursidik, 31 tahun, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kecamatan Larangan, Brebes meninggal di Malaysia. Jasadnya sempat terlantar 5 hari di sana sebelum akhirnya bisa dipulangkan ke Brebes pada Rabu (17/7) dinihari.
ADVERTISEMENT
Tokoh masyarakat Larangan, Zubad Fahillatah yang turut membantu memulangkan jenazah Nursidik menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes lamban menangani masalah ini. Dia pun menceritakan bagaimana sulitnya berkoordinasi dengan Pemkab.
"Awalnya saya coba koordinasi dengan Pak Kadin (Kepala Dinas) Disnaker Brebes. Tapi malah bilang lagi cuti," kata Zubad.
Karena mendesak, dia berinisiatif membuat surat permintaan bantuan atas nama DPC PKB Brebes ke Pak Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dzakiri. "Alhamdullilah, langsung direspons cepat dan dibantu proses pemulangan jenazah," ucap Zubad yang juga anggota DPRD Brebes itu.
Pria yang juga Ketua DPC PKB Brebes itu menyatakan, respons lamban dari Pemkab Brebes dalam koordinasi mempersulit pemulangan jenazah. Sehingga membuat pihak keluarga almarhum sempat pesimis dan pasrah atas proses pemulangan jasad Nursidik ke Brebes tak bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Persoalan seperti ini darurat, jangan berpikiran selalu biaya-biaya dari mana. Tapi bisa melakukan upaya cara lain secepatnya. Utamanya koordinasi dulu biar bisa ada solusi terbaik, jangan cuek seperti ini dong," jelasnya.
Keluarga menangis saat jenazah TKI tiba di rumah duka. (Foto: Fajar Eko)
Pemkab Membantah
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Brebes, Tusdi, membantah jika pihaknya lamban dalam merespons masalah ini. "Ini saya lagi di rumah duka, bersama pak camat juga disini," ucap Tasdi melalui telepon seluler, Rabu 17 Juli 2019.
Ia menambahkan, jika dinas telah berkoodinasi dengan BNP2TKI terkait hal tersebut. "Memang meninggalnya Rabu pekan lalu ya, saya sudah koordinasi dengan BNP2TKI. Nanti ya mas dilanjut lagi," tutupnya
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, keluarga Nursidik sempat dibuat khawatir proses pemulangan jenasah ke Indonesia tak dapat dilakukan lantaran kendala biaya dan informasi keberadaanya setelah dikabarkan meninggal akibat sakit pada, Rabu pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Jasad korban tiba dirumah duka sekitar pukul 00.30 WIB diantar mobil ambulan jenasah dari BP3TKI Propinsi, Jawa Tengah. Sebelumnya, malam harinya diterbangkan menggunakan pesawat penerbangan terakhir dari negeri jiran ke Semarang.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Irsyam Faiz