Konten dari Pengguna

Kesejahteraan Rakyat Boltim: Antara Transformasi Pariwisata Atau Membangun Desa

Patra Mokoginta
Warga Kotamobagu. ASN Pemkab Bolaang Mongondow Timur
17 November 2024 10:44 WIB
·
waktu baca 11 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Patra Mokoginta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Boltim adalah akronim dari Bolaang Mongondow Timur, salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Menurut saya: 'Keindahan alam dan kekayaan sumber daya alam Boltim adalah ujian dari Tuhan untuk rakyat dan pemimpin Boltim, hasil Pilkada adalah kunci untuk masuk ke ruangan ujian ini.
Penulis berpakaian adat Mongondow dengan latar kantor Bupati Boltim. sumber gambar koleksi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Penulis berpakaian adat Mongondow dengan latar kantor Bupati Boltim. sumber gambar koleksi pribadi

Pasang Surut Pembangunan Pariwisata Boltim

Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dimekarkan dari Kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur di Provinsi Sulawesi Utara.
Sehan Salim Landjar dan Meydi Lensun menjadi Bupati dan Wakil Bupati pertama hasil pilihan rakyat dan memimpin Boltim periode pertama tahun 2010-2015 kemudian berpasangan dengan Rusdi Gumlangit terpilih kembali dan memegang kendali Boltim periode 2015-2021.
Setelah dilantik sebagai Bupati pada tahun 2010, satu tahun kemudian keluar PP Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Keparawisataan Nasional (RIPPARNAS) yang terdiri dari 5 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Likupang yang berada di Kabupaten Minahasa Utara masuk dalam KSPN ini. Sementara itu kebijakan pembangunan wisata Boltim menduduki posisi buntut dan bukan prioritas. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pertanian dan perkebunan adalah solusi dari Bupati dua periode ini.
ADVERTISEMENT
Walau bukan program prioritas namun kunjungan wisatawan lokal ke berbagai tempat di Boltim tetap ramai walau tidak terukur jumlah dan lama tinggal para pengunjung ini di Boltim setidaknya secara kasat mata beberapa tempat di Boltim seperti pantai woka, tanjung silar, danau Mooat selalu ramai terutama saat liburan panjang.
Kebijakan dari Sehan Landjar ini searah dengan perencanaan pembangunan provinsi Sulawesi Utara yang menekankan Bolaang Mongondow Raya (sebutan 4 kabupaten dan 1 kota hasil mekar dari kab Bolmong) termasuk Boltim sebagai prioritas pembangunan pertanian dan perkebunan dengan jargon 'lumbung pangan Sulawesi Utara'.
Tahun 2019 atau dua tahun sebelum 'tongkat estafet' pemerintahan Boltim beralih dari Sehan Landjar ke Sam Sachrul Mamonto, Presiden Joko Widodo mencanangkan pengembangan Destinasi Parawisata Super Prioritas (DPSP) yang terdiri dari 5 destinasi salah satunya Likupang, Minahasa Utara. Ini juga tidak berdampak ke program pembangunan yang dicanangkan oleh Bupati Sehan Landjar. Lanjutan pembangunan Pertanian masih digenjot oleh pemkab Boltim.
ADVERTISEMENT
Tahun 2021, Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Boltim menggantikan paket Sehan Landjar dan Rusdi Gumalangit.

Tantangan Pembangunan Pariwisata Boltim

Sam Sachrul Mamonto mencanangkan Pariwisata sebagai program prioritas pembangunan Boltim dalam masa bakti 2021-2024, tentunya seperti Sehan Landjar, peningkatan kesejahteraan rakyat Boltim yang jadi tujuan utama. Dengan pengembangan pariwisata menjadi salah satu kunci utama meningkatkan pendapat daerah termasuk rakyat Boltim.
Program pembangunan pariwisata terkendala dengan Perubahan RTRW Boltim yang belum final bersamaan itu perda RTRW saat ini sudah tidak sesuai dengan existing penggunaan lahan dan ruang. Lagian Boltim belum memiliki Rancangan Induk Pengembangan Parawisata Daerah (RIPPARDA). Selain dari sisi perencanan formal, Sam Sachrul Mamonto harus lebih keras lagi mewujudkan ini mengingat Pariwisata hanya program unggulan Boltim, Provinsi Sulawesi Utara tidak menempatkan Boltim sebagai prioritas pembangunan pariwisata.
5 Destinasi wisata super prioritas. Sulawwesi Utara ditempati oleh Likupang. Sumber https://kemenparekraf.go.id/
Kawasan yang menjadi program prioritas pembangunan pariwisata Provinsi Sulawesi Utara adalah Likupang dan ini sinergi dengan program nasional. Perencanaan ini akan berdampak terhadap kucuran dana pembangunan pariwisata untuk Boltim baik dari provinsi maupun pusat. Boltim pada posisi ini nyaris berada pada posisi berdiri diatas kaki sendiri, tentunya ini tidak bermasalah jika APBD Boltim mampu untuk membiayai ini.
ADVERTISEMENT
Sampai tahun 2024 ini, progres fisik pembangunan pariwisata Boltim belum kelihatan dan bersamaan itu ditahun ini keluar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Manado-Likupang Tahun 2023-2044 pertanda Boltim tidak terakomodir.

Peluang Pengembangan Pariwisata Boltim

Pembangunan Pariwisata Boltim walau bukan prioritas Provinsi dan Nasional sebagaimana Manado dan Likupang bukan berarti tertutup peluang untuk Boltim memajukan dunia pariwisatanya.
Likupang memang wajar masuk dalam kawasan prioritas selain keindahan alamnya, Likupang ditopang oleh keberadaan Bandara Internasional Samratulangi dan pelabuhan Internasional Bitung.
Bagaimana dengan Boltim? peluang utama Boltim adalah kawasan ini memiliki potensi destinasi pariwisata yang tersebar dari pesisir pantai hingga pegunungan. Boltim merupakan kabupaten terbanyak koleksi danau-danau yang indah baik dipegunungan maupun pesisir pantai bahkan pulau-pulau yang berada di Boltim sangat berpotensi untuk dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Boltim berbatasan langsung dengan Kota Kotamobagu yang merupakan kota terbesar dan terpadat di BMR. Kotamobagu dan sekitarnya menjadi calon langganan tetap untuk destinasi pariwisata Boltim.
Kedepan, jika kelak Kawasan Industri Khusus (KIK) Lolak telah ditetapkan tentunya ribuan pekerja industri di wilayah ini bisa menjadi calon pelanggan pariwisata Boltim. Tentu dengan manajemen yang tepat dari instansi terkait sebab akan ada persaingan dengan destinasi yang ada di kabupaten Bolaang Mongondow semisalnya pulau tiga dan pulau Molosing.
Kawasan wisata danau Tondok yang mulai dibangun oleh pihak swasta diakhir masa pemerintahan Sehan Landjar-Rusdi Gumalangit. Sumber gambar tribun Boltim
Masalah pembiayaan tidak semuanya harus ditopang oleh APBD tapi membangun koneksi, relasi dan promosi dengan dunia swasta bisa jadi solusi mengatasi kekurangan anggaran.

Kesejahteraan Berbasis Pedesaan

Sejak Sehan Landjar menjadi Bupati periode pertama (2010), arah kebijakan pemerintah kabupaten Boltim sesuai visi misi Bupati yakni meningkat kesejahteraan berbasis pedesaan. Kesejahteraan berbasis pedesaan kuncinya pasti pertanian dan perikanan.
ADVERTISEMENT
Dengan perencanaan yang matang, pembangunan fisik pun mulai digulirkan. Pembukaan jalan pertanian hingga peningkatan jalan ditahun selanjutnya berjalan mulus. Ini memang nyata berdampak secara ekonomi. Beban biaya distribusi hasil pertanian yang selama ini dikeluhkan oleh petani sedikitnya bisa teratasi.
Pembiayaan yang sinergi dengan Provinsi dan Pusat membuka kran anggaran mengalir ke Boltim baik berupa DAK maupun APBN ditopang oleh APBD Boltim yang memang menjadikan pembangunan pedesaan sebagai prioritas utama.
Alur distribusi dari perkebunan hingga ke pasar menjadi lebih pendek dan cepat. Secara statistik pendapatan petani meningkat seiring biaya operasional yang menurun.
Dahulu sebelum wilayah ini mekar menjadi kabupaten Boltim, pengangkutan hasil panen dilakukan secara manual (pikul) atau menggunakan kenderaan sesuai kondisi perkebunan tanpa jalan yang layak. Waktu tempuh sekitar 10 jam, saat ini bisa ditempuh tidak lebih dari 1 jam. kepuasan publik terhadap pelayanan pemerintah naik secara signifikan dimasa pemerintahan Sehan Landjar ini.
ADVERTISEMENT
Disisi lain muncul kritik terhadap program pembangunan yang digulirkan oleh pemerintahan Sehan Landjar. Ada beberapa sektor yang 'terabaikan' sebut saja pariwisata yang tidak masuk dalam program prioritas. Anggaran untuk peningkatan pariwisata sangat kecil. Mungkin saja Sehan berpikir jika rakyat sejahtera, pariwisata pasti meningkat bahkan kemungkinan petani Boltim yang sukses yang akan menjadi wisatawan lokal.
Membangun dari pinggiran (pedesaan) ala Sehan Landjar juga menuai kritik sebagian warga ibukota kabupaten. Kota Tutuyan kurang mendapat sentuhan pembangunan dibandingkan pedesaaan. Disisi lain, penduduk Boltim sebagian besar berdomisili di pedesaan sehingga secara politik jika di survey pun, Sehan Landjar pasti akan menuai dukungan mayoritas rakyat Boltim. Tentu ini akan menguntungkan secara politis baginya.
Perubahan kebijakan pun terjadi setelah Sachrul Mamonto dilantik sebagai Bupati Boltim pada tahun 2021. Pariwisata menjadi program prioritas Bupati dan wakil bupati 2021-2024.
ADVERTISEMENT
Seperti Sehan Landjar, kesejahteraan rakyat menjadi sasaran utama. kali ini pintu masuk menuju kesejahteraan rakyat Boltim melalui pembangunan pariwisata.
Sayangnya program ini belum terealisasi sempurna di periode pertama. Sebagaimana telah diulas sebelumnya, pembangunan fisik untuk menunjang visi besar ini belum signifikan.
walau pemerintahan Sachrul Mamonto - Oskar Manoppo menetapkan Pariwisata sebagai prioritas, pembanguna dunia pertanian juga masih terus berjalan sebagaimana program dari Sehan Landjar. Peningkatan jalan perkebunan/pertanian masih terus dikerjakan.
Tahun 2024, Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo 'pecah'. Kedua orang ini masing-masing mencalonkan diri sebagai Bupati Boltim.
Sam Sachrul Mamonto yang berpasangan dengan Rusmin Mokoagow dengan jargon 'lanjutkan' melanjutkan program lama dari Sam Sachul Mamonto dengan tajuk 'Transformasi Kawasan Pariwisata' sedangkan mantan wakilnya yang kini menjadi calon Bupati dengan jargon 'bangkit bersama' dengan tajuk 'Membangun Desa'.
ADVERTISEMENT
Kedua tokoh utama Boltim saat ini punya tujuan yang sama yakni kesejahteraan rakyat Boltim dengan menggunakan metode yang berbeda. Tentunya semua visi misi ini telah terakomodir dalam rpjpd Boltim.
Penulis saat melakukan pemantauan lingkungan di lokasi pengolahan tambang emas warga di Kotabunan, Boltim. Sektor tambang salah satu andalan Boltim. Sumber gambar koleksi pribadi

Nomor urut 1, Pasangan Oskar Manoppo-Argo Sumaiku

Visi yang diusung oleh pasangan ini adalah Bangkit Bekerja Membangun Desa Menuju Boltim Sejahtera Berkelanjutan. Sekilas Visi ini perluasan dari Visi lama (masa Sehan Landjar).
Jika Sehan Landjar dalam pembangunan berbasis pedesaan dengan fokus pada pertanian dan perikanan, Oskar Manoppo menjabarkan menjadi 6 misi. Terkait langsung dengan pembangunan pedesaan adalah pemberdayaan UMKM dan Koperasi sebagai penggerak ekonomi pedesaan termasuk menyediakan pasar untuk produk lokal ini.
Untuk pengembangan ekonomi terkait tidak secara langsung dengan 'membangun desa' sinergi dan fungsi-fungsi pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan, perikanan, pariwisata, perdagangan industri dan pertambangan.
Cingkeh tanaman unggulan di Boltim. Sumber Bolmongnews https://bolmong.news/
Dari visi misi pasangan Oskar Manoppo-Argo Sumaiku jelas terlihat parawisata bukan program prioritas tapi program ikutan yang masuk dalam Misi 4, Pengembangan Perekonomian yang bertumpuh pada pengembangan potensi lokal dan regional yang sinergi. Pembangunan Desa diberi porsi khusus dalam 2 misi yakni misi 5 dan 6.
ADVERTISEMENT
Peningkatan kesejahteraan rakyat, Pariwisata bukan solusi utama tapi pembangunan dari pinggiran (Desa). Tentunya selain tema umum pembenahan administrasi, peningkatan pelayanan kesehatan dan lain sebagainya.
Peluang realisasi visi misi dari pasangan ini cukup terbuka lebar sebab visi ini sinergi dengan perencanaan pembangunan provinsi Sulawesi Utara dan Nasional.
Potensi hambatan yang akan muncul dari implementasi visi dan misi ini adalah ada beberapa sektor andalan yang akan dikembangkan merupakan kewenangan pusat dan provinsi diantaranya sektor tambang, kelautan dan hutan. Ini bukan kendala tapi berpeluang menjadi hambatan atau terlambatnya realisasi di sektor ini. Selama sinergitas kabupaten, provinsi dan pusat terjaga maka ini cukup berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Boltim.
Saran saya, jika pasangan ini terpilih, untuk program peningkatan SDM, selain program beasiswa perlu juga didorong berdirinya perguruan tinggi di Boltim dan atau untuk meningkatkan tenaga trampil perlu difasilitasi untuk berdirinya lembaga-lembaga pelatihan atau kursus keahlian tertentu di wilayah Boltim sehingga jika lapangan kerja terbuka terutama sektor tambang dan kelautan, Boltim telah menyiapkan SDM lokal yang siap kerja.
ADVERTISEMENT

Nomor urut 2, Pasangan Sam Sachrul Mamonto dan Rusmin Mokoagow

Visi yang diusung oleh pasangan ini adalah Terwujudnya Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang berdaya saing dan berkelanjutan melalui transformasi kawasan pariwisata. Visi ini dijabarkan dalam 3 Misi. Dengan jargon 'lanjutkan' pasangan ini jelas menjadikan pariwisata sebagai program unggulan. Pembangunan pariwisata terakomodir secara utuh dalam misi 2.
Dengan transformasi pariwisata, pasangan ini berupaya menciptakan kesejahteraan rakyat dengan pondasi pariwisata. Berkembangnya pariwisata tentu akan berdampak meningkatnya pertumbuhan ekonomi, tumbuhnya UMKM dan berbagai efek domino yang positif lainnya.
Potensi yang bakal menjadi kendala dari visi misi ini adalah sinergitas perencanaan kabupaten, provinsi dan pusat. Apalagi saat ini provinsi dan pusat tidak menjadikan Boltim sebagai kawasan strategis untuk pengembangan pariwisata tentu akan berdampak ke anggaran. Ini hanya potensi halangan, belum menjadi halangan. Dengan tata kelola yang baik potensi ini bisa menjadi peluang.
ADVERTISEMENT
Perencanaan yang tepat serta penganggaran yang tepat lewat APBD, transformasi pariwisata akan terwujud. Pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata menjadi stimulan untuk menarik peran swasta menanamkan investasinya di Boltim.
Saran saya jika pasangan ini terpilih, prioritas pembangunan pariwisata Boltim diarahkan ke destinasi wisata yang tidak ada atau jarang didapati didaerah lain dalam lingkup Provinsi Sulawesi Utara. Untuk Sulawesi Utara, rata-rata mengandalkan paket wisata bahari misalnya BolMong dengan pulau Molosing yang berdekatan dengan ibukota, terumbu karang dan pasir putih pulau tiga, demikian juga kabupaten tetangga (Bolsel) yang mengandalkan pantai-pantainya yang indah.
Boltim memang memiliki potensi wisata bahari namun daerah sekitarnya juga demikian tapi Boltim punya danau dengan khas pegunungan serta danau khas pesisir demikian juga sektor agrowisata Mooat. Baiknya ini yang lebih dulu dipacu untuk dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Saran terakhir saya, dengan menjadikan pariwisata menjadi program prioritas di Kabupaten Boltim, ini bagaikan melawan arus kebijakan provinsi dan pusat yang menempatkan posisi Boltim bukan prioritas pembangunan pariwisata baik provinsi maupun pusat sehingga ini akan terwujud hanya jika dikerjakan dengan cara 'keroyokan' lintas OPD. OPD harus lebih solid lagi dan harus dihuni oleh mereka-mereka yang terampil dan cekatan bahkan kalau bisa multi talenta.
Mewujudkan visi ini tidak akan cukup dengan tim yang berjalan cepat tapi harus mampu berlari.

Pilkada Boltim: Ingatlah Inde' Dou

Lesung milik Inde' Dou yang diletakan di kantor camat Kotabunan. Sumber gambar Tribun Boltim
Kotabunan yang pada masa itu membentang dari teluk Buyat hingga Nuangan dikenal sebagai tempat bersemayamnya Inde' Dou. Siapa Inde' Dou? jika ada pembaca yang bertanya demikian, dipastikan dia bukan orang Boltim. Bagian akhir tulisan ini memang ditujukan untuk orang Boltim.
ADVERTISEMENT
Zaman lampau ketika Bolaang Mongondow nyaris masuk kubang kehancuran karena tidak adanya pemimpin yang representatif, Inde' Dou bertempat di Boltim-Kotabunan menempa seorang calon pemimpin yang bernama Tadohe.
Setelah ditempa hingga dianggap layak menjadi pemimpin, Inde'Dou membawanya dari Kotabunan ke Tudu in Bakid untuk dilantik menjadi pemimpin Bolaang Mongondow. Atas daulat inde' Dou, pemimpin yang terpilih pun berkata; 'Obagai In Akuoi Ba bibiton Ku In Iko'! (dukunglah aku dan aku akan mengangkatmu). kemudian  dijawab oleh rakyat; 'O,O Kuntungon Nami Yo Bibitonmu In Kami' (baiklah kami akan mendukungmu dan kamu angkat kami).
Inde' Dou kemudian mengikat sumpah antara pemimpin dan rakyat ini dengan membacakan itum-itum, bagi siapa yang melanggar sumpah ini maka akan buntungon (kena tulah) ; 'Dumarag na Kolawag, Rumondi na Buing, Motatom na Simuton, Tumonop na Lanag' (menguning bagaikan kunyit, menghitam bagaikan arang, Melebur bagaikan garam, dan meresap ke dalam tanah bagaikan air limpahan atap). Semoga itum-itum ini benar adanya dan mustajab.
ADVERTISEMENT
Tumompia sin Boltim tua lipu' in Inde' Dou