Selamat Hari Pencegahan Bunuh Diri

Konten Spesial Jangan Bunuh Diri. Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Setiap tanggal 10 September diperingati sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Bicara soal bunuh diri, angka bunuh diri di dunia memang melonjak tinggi, termasuk di negara-negara makmur paling bahagia seperti Finlandia.

Sementara itu di Indonesia, angka bunuh diri tahun ini mencapai 663 kasus dari Januari sampai Juli 2023. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun 2022. Jawa Tengah menduduki kasus bunuh diri tertinggi dengan kasus 253 di periode tersebut.

Ada banyak penyebab bunuh diri. Tentu saja ini terjadi kepada orang-orang yang sudah sangat putus asa dalam hidupnya. Mereka melihat sudah tidak ada jalan untuk hidup di dunia. Padahal mati pun belum tentu seenak yang dipikirkan.

Bahkan, dalam kepercayaan orang muslim hukumannya di akhirat tidak main-main. Hal inilah yang menurut saya membuat orang-orang muslim banyak yang kemudian menahan keinginan untuk bunuh diri. Jika saja ancamannya bukan neraka, saya yakin tiap hari mungkin ribuan orang yang akan mengakhiri hidup dengan mudahnya.

Saat ini, dunia kadang-kadang tidak ramah untuk sekadar ditinggali. Bahkan, banyak kasus bunuh diri yang ternyata disebabkan oleh orang-orang terdekat.

Sehingga memang perlu untuk kita menguatkan hati untuk tidak terlalu peduli terhadap yang sama sekali tidak signifikan dalam hidup kita. Baik boleh tapi jangan mengorbankan diri sendiri sampai harus depresi karena orang lain.

Konten Spesial Jangan Bunuh Diri. Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Jadilah kuat ketika berhadapan dengan masalah. Seintrovert apapun kita, pasti kita mempunyai seseorang yang peduli, entah itu saudara ataupun teman. Bahkan, kalaupun tidak punya siapa-siapa kita masih punya Tuhan.

Jangan lupa untuk mempunyai sumber penghasilan yang halal. Sebab tidak banyak orang yang bisa sabar dengan kondisi lapar dan miskin ekstrem. Terpenuhi dulu kebutuhan makan, maka yang lain bisa akan lebih mudah. Sebab, manusia akan kehilangan segala-galanya ketika perutnya betul-betul lapar, termasuk kehilangan akal sehat.

Sehingga walaupun memberi uang kepada gelandangan dan pengemis di beberapa daerah itu dilarang, tapi saya paling tidak bisa melihat orang mengemis yang sekadar minta makan. Saya tahu bagaimana rasanya lapar dan tidak punya uang.

Walaupun hanya beberapa jam, tapi rasanya begitu menyiksa. Kalau ada kesempatan dan kita bisa membantu, lakukan. Jangan biarkan orang bunuh diri karena lapar.

Juga ramahlah terhadap orang. Jangan membuat orang lain putus asa dengan dunia karena ulah kita yang aneh dan di luar nalar. Cari saja habitat yang sama dengan kita. Intinya jangan membuat orang lain sengsara, depresi, bahkan nyaris bunuh diri karena ulah kita.

Berita-berita bunuh diri memang seram. Bahkan di Finlandia pun demikian adanya. Negara paling bahagia ini juga menduduki rating negara yang tinggi angka bunuh dirinya. Malahan, tahun 2020 dinobatkan sebagai negara Eropa dengan angka bunuh diri yang tertinggi.

Tahun 2016 angka bunuh diri di Finlandia tercatat rata-rata 15 kasus dari 100 ribu orang. Sedangkan tahun 2020 tercatat rata-rata 13 kasus dari 100 ribu orang. Sehingga bisa dikatakan bunuh diri adalah masalah global yang tidak kenal strata.

Ilustrasi memberi dukungan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Dengan peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri 2023 ini, setidaknya kita secara pribadi jangan menyebabkan orang sampai putus asa dengan dunia. Muhasabah-lah perilaku kita, ego kita. Bahkan sikap arogansi kita seharusnya sudah kita sembelih di perayaan Idul Adha—bagi yang muslim.

Jadilah solusi bagi orang. Jika tidak, jangan menambah masalah. Dan terutama jadilah pribadi yang kuat, tidak usah suka ikut arus. Usahakan juga jangan jadi korban keadaan, lingkungan, maupun ego orang lain.

Tidak usah termakan hoaks-hoaks mementingkan kepentingan orang di atas kepentingan pribadi. Itu nonsense. Setelah kamu kehabisan energi, siapa yang mau mementingkan kepentinganmu dan lalu ujung-ujungnya kamu depresi dan putus asa.

Cara kerja dunia bukan begitu. Lihatlah di pesawat, ketika peragaan keselamatan, bahwa ketika darurat, maka pakailah masker oksigenmu dulu baru anakmu dan orang di sampingmu.

Intinya kamu dulu yang selamat baru orang lain. Bagaimana kamu mau menolong orang, kalau kamu sendiri kemudian tenggelam? Syukur-syukur kamu memiliki tangan yang kuat dan pandai berenang. Jika tidak? Tenggelam.

Pandai-pandai menjaga kewarasan diri pribadi, sebab kesehatan mental itu jauh di atas nama apapun. Selamat Hari Pencegahan Bunuh Diri, kuatkan mental dan hati, kuatkan kedekatan kepada Allah. Hanya Allah yang tidak pernah meninggalkan kita sedekil apapun masalah kita.

_____________

Catatan penulis:

Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.

Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat.

Atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [e-mail] dan saluran telepon [phone], dan Yayasan Pulih di [phone].