Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Apa Arti PMS? Ini Penjelasan, Gejala dan Cara Menanganinya
20 April 2023 10:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang wanita, kamu harus tahu apa arti PMS , sebab ini merupakan sindrom yang selalu dialami wanita menjelang menstruasi.
ADVERTISEMENT
PMS sendiri merupakan singkatan dari Premenstrual Syndrome. Sebagian wanita ada yang mengalami pms ringan, sebagian lainnya ada yang kesakitan hingga butuh bantuan dokter. Simak lebih lanjut informasi tentang PMS di bawah ini.
Memahami Apa Itu PMS
PMS adalah kombinasi gejala fisik dan emosional yang dialami banyak wanita setelah ovulasi dan sebelum dimulainya periode menstruasi .
PMS terjadi pada hari-hari setelah ovulasi karena kadar estrogen dan progesteron mulai turun drastis pada perempuan yang tidak hamil.
Gejala PMS hilang dalam beberapa hari setelah perempuan akhirnya menstruasi, karena kadar hormon estrogen dan progesteron mulai meningkat lagi.
Beberapa wanita mengalami menstruasi tanpa tanda-tanda PMS atau hanya gejala yang sangat ringan. Tapi sebagian yang lain mengalami gejala PMS yang sangat parah sehingga menyulitkan aktivitas sehari-hari. Gejala PMS yang parah mungkin merupakan tanda gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD).
ADVERTISEMENT
PMS akan hilang saat perempuan tidak lagi mendapatkan menstruasi, seperti setelah menopause . Setelah hamil, PMS mungkin akan kembali, tetapi gejala PMS-nya mungkin akan berbeda dengan gejala sebelum hamil.
Gejala PMS
Berikut beberapa gejala potensial PMS, tetapi kebanyakan wanita hanya mengalami beberapa gejala ini, tidak mengalami semua gejalanya sekaligus.
Adapun gejala emosional yang mungkin terjadi adalah:
Sementara gejala fisik yang mungkin terjadi saat PMS adalah:
Gejala PMS di atas umumnya hilang dalam waktu empat hari setelah menstruasi. Tetapi pada penderita dysphoric pramenstruasi (PMDD), mungkin akan mengalami perbedaan.
ADVERTISEMENT
Gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD) memiliki gejala yang mirip dengan PMS, tetapi jauh lebih intens dan dapat memiliki dampak negatif. Gejalanya meliputi:
Cara Mengatasi PMS dan PMDD
Jika kamu mengalami gejala PMDD, segera hubungi dokter untuk meminta penanganan lebih lanjut. Namun, jika kamu mengalami gejala PMS, kamu bisa lakukan hal berikut.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah penjelasan seputar PMS. Semoga jadi lebih paham dan makin peduli dengan siklus menstruasi, ya, Ladies!
(DEL)