Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Lifestyle Inflation? Ini Pengertian dan Dampaknya bagi Ekonomi
7 Oktober 2024 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, konsep inflasi tidak hanya bisa menyerang suatu negara saja, tetapi juga bisa menyerang secara individu. Hal ini tidak terlepas dari adanya istilah lifestyle inflation. Namun, apa itu lifestyle inflation?
ADVERTISEMENT
Kurangnya pemahaman tentang istilah ini membuat banyak orang tidak sadar bahwa dirinya sudah terjebak dalam lifestyle inflation. Tentu saja hal ini berdampak pada gaya hidup, khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi.
Apa Itu Lifestyle Inflation dan Dampaknya?
Jadi, apa itu lifestyle inflation? Mengutip dari buku The Wealth Effect: Transformations of Lifestyle, Jaydev Vishwakarma, Vikash Sharma, dan Praveen Dilip (2024), pengertian lifestyle inflation adalah kecenderungan untuk meningkatkan pengeluaran seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Artinya, semakin tinggi gaji yang didapatkan, maka pengeluaran akan semakin naik. Padahal idealnya, semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi juga porsi yang dapat dialokasikan untuk tabungan, dana darurat, atau dana pensiun.
Sayangnya, gaya hidup seperti ini sulit untuk dihindari. Sebab, barang yang sebelumnya dikategorikan sebagai barang mewah, kini berganti menjadi suatu kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa dampak lifestyle inflation di bidang ekonomi? Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Ketergantungan pada Penghasilan yang Tinggi
Apabila seseorang terbiasa menghabiskan seluruh pendapatannya, termasuk ketika pendapatan meningkat, kemungkinan besar mereka akan terus bergantung pada penghasilan yang tinggi untuk mempertahankan gaya hidup mereka.
Tentunya hal ini akan menjadi masalah apabila mereka tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau pendapatannya menurun.
2. Kekurangan Dana Darurat
Apabila seseorang menghabiskan seluruh pendapatan untuk gaya hidup, maka mereka cenderung tidak memiliki tabungan darurat untuk keadaan darurat. Hal inilah yang membuat mereka rentan terhadap stres finansial dan kesulitan keuangan apabila terjadi keadaan darurat, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.
3. Kesulitan untuk Mencapai Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Seseorang yang terus meningkatkan pengeluaran mereka ketika pendapatan meningkat, maka cenderung kesulitan dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Misalnya, seperti membeli rumah atau menabung untuk masa pensiun.
ADVERTISEMENT
4. Menumpuknya Utang
Terakhir, orang yang terbiasa meningkatkan pengeluaran mereka dan mengandalkan utang untuk membiayai gaya hidupnya, maka akan mengalami kesulitan untuk membayar utang di masa depan. Hal ini sudah pasti akan memperburuk kondisi finansial mereka dan lebih rentan terhadap stres finansial.
Baca Juga: Arti Deposit dan Jenis-jenisnya
Demikain penjelasan singkat tentang apa itu lifestyle inflation lengkap dengan dampaknya, baik dari segi ekonomi maupun personal. (Anne)