Apa Itu Outsourcing? Ini Jenis-jenis dan Manfaatnya

Ilustrasi apa itu outsourcing. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Outsourcing merupakan strategi bisnis yang semakin umum diterapkan oleh perusahaan di berbagai industri. Konsep ini melibatkan pengalihan aktivitas atau layanan perusahaan kepada pihak eksternal atau vendor ketimbang melaksanakannya secara internal.

Lantas, apa sebenarnya pengertian outsourcing? Ini ulasan selengkapnya.

Memahami Apa Itu Outsourcing

Ilustrasi rekrutmen tenaga kerja Indonesia oleh perusahaan Jepang. Foto: Dok: Kementerian Ketenagakerjaan

Outsourcing adalah praktik di mana suatu perusahaan mengontrak pihak eksternal untuk menjalankan bagian-bagian tertentu dari operasi bisnisnya.

Hal ini dapat meliputi layanan IT, keuangan, sumber daya manusia, produksi, dan sebagainya. Ide utama di balik outsourcing adalah untuk memanfaatkan keahlian khusus yang dimiliki oleh penyedia layanan luar.

Outsourcing dapat didefinisikan sebagai penggunaan layanan pihak ketiga untuk melakukan aktivitas bisnis tertentu secara tradisional dilakukan oleh departemen internal perusahaan.

Baca juga: Ini Alasan Buruh Tolak Outsourcing di Perppu Cipta Kerja

Jenis-jenis Outsourcing

Ada beberapa jenis outsourcing yang diterakan oleh perusahaan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Ada beberapa jenis outsourcing yang diterakan oleh perusahaan. Berikut ini di antaranya:

1. Outsourcing Berdasarkan Fungsi

Outsourcing IT: Perusahaan menggunakan vendor eksternal untuk mengelola sistem IT mereka, seperti pengembangan perangkat lunak, dukungan jaringan, dan keamanan.

Outsourcing SDM: Aktivitas seperti rekrutmen, pelatihan, atau manajemen karyawan diserahkan kepada perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam hal tersebut.

2. Outsourcing Berdasarkan Lokasi

Onshore: Penggunaan penyedia layanan yang berada di negara yang sama dengan perusahaan yang memperoleh layanan.

Nearshore: Mengontrak layanan ke penyedia di negara yang berdekatan secara geografis.

Offshore: Perusahaan menggunakan penyedia layanan dari negara yang jauh secara geografis untuk memperoleh biaya yang lebih rendah.

Manfaat Outsourcing

Perusahaan yang bijaksana dalam mengelola outsourcing dapat mencapai efisiensi yang signifikan dan memperoleh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Berikut ini sejumlah manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan outsourcing.

1. Efisiensi Biaya

Dengan menggunakan tenaga kerja yang lebih murah di luar negeri atau dengan menghindari biaya overhead internal, perusahaan dapat menghemat biaya operasional secara signifikan.

2. Fokus pada Core Business

Outsourcing memungkinkan perusahaan untuk fokus pada inti dari bisnis mereka, meningkatkan inovasi dan pengembangan produk atau layanan yang lebih baik.

3. Akses ke Keahlian Khusus

Dengan bekerja sama dengan penyedia layanan yang memiliki keahlian spesifik, perusahaan dapat meningkatkan kualitas layanan yang mereka terima.

Outsourcing telah menjadi kunci strategis dalam mencapai efisiensi biaya dan memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada strategi bisnis inti mereka.

Tantangan dalam Outsourcing

Melalui penggunaan yang tepat dan manajemen yang efektif, outsourcing dapat menjadi alat strategis yang kuat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis mereka. Untuk itu, perusahaan perlu mengetahui dulu tantangan dalam penggunaan outsourcing.

1. Ketidakpastian Kontrol

Perusahaan harus memastikan bahwa vendor eksternal memenuhi standar dan kebutuhan yang ditetapkan.

2. Masalah Komunikasi

Terdapat risiko kebingungan atau ketidakcocokan antara perusahaan dan penyedia layanan karena perbedaan budaya atau bahasa.

3. Kerentanan Terhadap Risiko

Outsourcing dapat membuat perusahaan menjadi rentan terhadap perubahan regulasi, masalah keamanan data, atau bahkan masalah politik di negara yang menjadi basis penyedia layanan.

Studi menunjukkan, sekitar 60% dari perusahaan besar mengidentifikasi manajemen vendor yang buruk sebagai salah satu risiko terbesar dalam proses outsourcing mereka.

Outsourcing telah menjadi bagian penting dari strategi bisnis modern. Dengan manfaatnya dalam efisiensi biaya, akses ke keahlian khusus, dan fokus pada inti bisnis, perusahaan mengadopsi praktik ini untuk memperkuat posisi mereka dalam pasar yang semakin kompetitif.

(APS)