Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Rush Money? Ini Pengertian dan Ancaman yang Ditimbulkannya
13 Februari 2025 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Apa Itu Rush Money, sumber gambar unsplash/Saulo Mohana](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkz5ej6njct1s8avpkmmcmmy.jpg)
ADVERTISEMENT
Apa itu rush money? Istilah ini cukup membuat heboh jagad maya belakangan ini. Rush money umumnya mencuat saat kondisi ekonomi di suatu negara sedang terombang ambing. Misalnya, pada saat Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Seruan rush money kembali mencuat di masa kini hingga menimbulkan kepanikan. Agar semakin memahami istilah ini, penting sekali mengetahui pengertian dan ancaman yang ditimbulkannya.
Apa Itu Rush Money?
Apa itu rush money? Mengutip buku Self Plagiarism: Sebuah Pergumulan Paradigmatik, Henry Soelistyo (2017), rush money merupakan upaya menarik uang tunai dalam jumlah besar di bank yang dilakukan secara serentak oleh masyarakat.
Jika yang melakukan hanya satu atau dua orang, maka tidak akan menimbulkan dampak yang signifikan. Lain halnya jika yang melakukan mencapai ratusan orang, maka hal tersebut dapat menimbulkan likuiditas bank terguncang.
Pihak bank akan kehabisan aliran dana dalam waktu yang bersamaan, lalu mengalami krisis uang tunai. Jika bank tidak lagi memiliki uang tunai yang bisa ‘diputar’, maka terpaksa akan meminjam ke Bank Indonesia (BI) atau justru pemerintah turut menanggung beban untuk menutup kekurangan uang tunai.
ADVERTISEMENT
Dampak Terjadinya Rush Money
Rush money cenderung menimbulkan dampak yang bersifat merugikan bagi perekonomian Negara, khususnya perbankan. Beberapa dampak yang dapat ditimbulkannya, yakni sebagai berikut.
1. Bank Kekurangan Uang Tunai dan Bangkrut
Setiap bank memiliki Dana Pihak Ketiga (DPK) besar dan penyaluran kredit yang tinggi. Hal tersebut karena uang simpanan nasabah diputar untuk bisnis perkreditan bank.
Jika banyak nasabah yang menarik dananya dalam waktu yang bersamaan dan dalam jumlah besar-besaran, bank tidak akan lagi memiliki uang tunai. Alhasil, bank tidak mampu menjalankan kegiatan operasionalnya dan berujung bangkrut.
2. Membahayakan Perekonomian
Dampak lain yang ditimbulkan rush money adalah mengancam perekonomian suatu negara. Selain mengacam eksistensi bank, gerakan ini juga membahayakan bagi pelaku usaha karena perputaran uang tidak berjalan.
3. Membuat Nasabah Rugi
Rush money menyebabkan nasabah rugi. Pasalnya, mereka telah menarik simpanan deposito yang belum jatuh tempo, sehingga nilainya menjadi turun.
ADVERTISEMENT
4. Menguntungkan Provokator
Jika masyarakat terpancing melakukan rush money, maka yang diuntungkan adalah pihak provokator. Mereka akan mengambil kesempatan memperkaya diri dari fluktuasi kurs dan merosotnya indeks saham karena kepanikan masyarakat.
Penjelasan terkait apa itu rush money dapat dijadikan sebagai pembelajaran. Dengan begitu, masyarakat tidak akan gegabah menarik uang dalam jumlah besar di bank ketika menghadapi situasi ekonomi yang genting. (DLA)