Konten dari Pengguna

Apa Kepanjangan IQ dan Bedanya dengan EQ? Ini Jawabannya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
24 November 2023 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kepanjangan IQ. Foto: Axel_Kock/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kepanjangan IQ. Foto: Axel_Kock/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Intelligence Quotient atau yang lebih dikenal sebagai IQ adalah ukuran standar yang digunakan untuk menilai kemampuan intelektual manusia.
ADVERTISEMENT
Sejak diperkenalkan pertama kali oleh William Stern pada tahun 1912, IQ telah menjadi indikator penting dalam mengukur kecerdasan seseorang. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan singkatan tersebut? Simak terus ulasan berikut ini.

Memahami Kepanjangan IQ

Secara harfiah, IQ adalah singkatan dari Intelligence Quotient. Foto: Andrii Vodolazhskyi/Shutterstock
Secara harfiah, IQ adalah singkatan dari Intelligence Quotient, yang merupakan ukuran kemampuan intelektual seseorang dalam menyelesaikan masalah dan memahami informasi yang diberikan.
Pada awalnya, IQ merupakan singkatan dari "Intelligenz-Quotient", istilah yang diperkenalkan oleh psikolog William Stern.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan perbandingan mental atau kecerdasan seseorang dalam hubungannya dengan usia mental rata-rata dalam populasi. Namun, seiring waktu, singkatan ini telah diinterpretasikan secara berbeda.
Meskipun banyak yang mengira IQ berarti Intelligence Quotient, kepanjangan tersebut sebenarnya berasal dari Latin: "intelligence quotient" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Ini merujuk pada perbandingan umur mental dan umur kronologis seseorang dalam tes kecerdasan. Dr. Alfred Binet, seorang psikolog Prancis pada tahun 1904, memulai pengembangan tes IQ pertama untuk mengukur kapasitas mental anak-anak dalam pendidikan.
Menurut American Psychological Association (APA), IQ adalah indeks yang mengevaluasi kecerdasan seseorang dalam perbandingan dengan populasi umum. Ini mengukur kemampuan seseorang untuk memahami ide-ide kompleks, menyelesaikan masalah, dan belajar dari pengalaman.

Peran IQ dalam Pengukuran Kecerdasan Seseorang

Meskipun IQ memberikan indikasi tentang kemampuan kognitif seseorang, penting untuk diingat bahwa hal ini tidak mencakup seluruh spektrum kecerdasan manusia. Sejumlah kritikus menyatakan bahwa pengukuran IQ cenderung mengabaikan aspek-aspek penting lainnya dari kecerdasan seperti kecerdasan emosional, kreativitas, dan kemampuan sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut sejumlah ahli psikologi, kecerdasan seseorang tidak bisa hanya diukur oleh angka pada tes IQ. Dr. Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan, mengusulkan konsep kecerdasan jamak (multiple intelligences) yang mencakup beberapa jenis kecerdasan seperti kecerdasan verbal-linguistik, visual-ruang, musikal, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, dan naturalis.

Perbedaan IQ dan EQ

Perbedaan IQ dan EQ. Foto: Shutterstock
Kecerdasan adalah konsep yang kompleks, dan dua istilah yang sering dibicarakan dalam konteks ini adalah IQ (Intelligence Quotient) dan EQ (Emotional Quotient). Meskipun keduanya terdengar serupa, sebenarnya keduanya mengukur hal yang berbeda dalam kecerdasan manusia.
IQ, atau Intelligence Quotient, adalah ukuran standar yang digunakan untuk menilai kemampuan intelektual seseorang dalam memecahkan masalah, memahami informasi, dan menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan pemikiran logis. Tes IQ umumnya mengukur kemampuan kognitif, seperti kemampuan matematika, verbal, dan spasial.
ADVERTISEMENT
Menurut American Psychological Association (APA), IQ dapat memberikan gambaran tentang kapasitas kognitif seseorang dalam memahami dan menafsirkan informasi.
Sementara IQ mengukur kecerdasan kognitif, EQ, atau Emotional Quotient, mengacu pada kemampuan seseorang dalam memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan sehat.
Individu dengan tingkat EQ yang tinggi cenderung memiliki kemampuan untuk berempati, memahami perasaan orang lain, mengendalikan stres, serta berkomunikasi dengan baik.
Menurut Daniel Goleman, psikolog terkenal yang mempopulerkan konsep EQ, kemampuan emosional seringkali lebih penting daripada IQ dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, terutama dalam hal interaksi sosial, kepemimpinan, dan kesejahteraan mental.
Perbedaan utama antara IQ dan EQ adalah bahwa IQ mengukur kemampuan intelektual dan kognitif seseorang, sementara EQ mengukur kemampuan emosional dan sosial.
ADVERTISEMENT
Seseorang dengan IQ tinggi mungkin memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah kompleks, tetapi tidak selalu memiliki keterampilan dalam mengelola emosi mereka sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
(APS)