Arti Disclaimer, Tujuan, dan Contohnya

Arti Disclaimer. Foto: Unsplash

Arti disclaimer dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia adalah sangkalan atau penolakan. Istilah ini biasanya ditemukan dalam penjelasan iklan produk atau ketika seseorang menulis opininya di media sosial.

Di bawah ini akan dijelaskan arti disclaimer secara lengkap, tujuannya, dan contohnya. Yuk, simak agar makin paham.

Pengertian Disclaimer

Pengertian Disclaimer, Foto: Pexels

Dikutip dari Cambridge dictionary, arti disclaimer adalah pernyataan formal yang menyatakan bahwa kamu tidak mempunyai keterlibatan langsung dan tidak bertanggung jawab atas suatu hal.

Sederhananya, disclaimer adalah pernyataan yang mengklarifikasi tanggung jawab atau batasan dari informasi yang disampaikan.

Ini adalah cara bagi individu, organisasi, atau perusahaan untuk melindungi diri mereka dari risiko hukum atau interpretasi yang salah dari informasi yang mereka sampaikan.

Disclaimer sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti situs web, blog, media sosial, produk, layanan, atau dokumen hukum.

Tujuan Disclaimer

Tujuan Disclaimer. Foto: Unsplash

Adapun beberapa tujuan disclaimer adalah sebagai berikut.

1. Mencegah Tuntutan Pelanggan

Pernyataan disclaimer bertujuan untuk mencegah terjadinya tuntutan hukum terhadap perusahaan ketika terjadi sesuatu pada konsumen. Dengan kata lain, pernyataan disclaimer juga dapat menghalangi keinginan pelanggan untuk mencari kompensasi hukum dari perusahaan.

2. Membantu Kalian ”Menang” di Mata Hukum

Jika kalian berada dalam situasi yang tidak menguntungkan karena tuntutan konsumen dibawa ke meja hijau, disclaimer bisa jadi salah satu alat bukti untuk membantu kalian terbebas dari tanggung jawab dan penuntutan tersebut.

3. Mengurangi Tanggung Jawab

Sebenarnya, tidak ada disclaimer yang sepenuhnya dapat melindungi produk atau layanan bisnis dari tuntutan konsumen. Namun dalam hal ini, disclaimer setidaknya berfungsi untuk mengurangi tanggung jawab untuk mengganti rugi apa yang dialami konsumen.

Misalnya, kalian sudah mencantumkan disclaimer bahwa produk kalian tidak cocok untuk kulit sensitif. Salah satu konsumen yang memiliki kulit sensitif ternyata memaksakan untuk menggunakan produk tersebut.

Dalam konteks ini, perusahaan mempunyai wewenang untuk tidak bertanggung jawab atas apa yang dialami konsumen tersebut.

4. Digunakan untuk Melindungi Hak yang Kalian Miliki

Disclaimer membantu untuk melindungi hak kekayaan intelektual yang kalian miliki dari orang yang tidak bertanggungjawab. Dengan asumsi bahwa konten yang dimiliki bersifat artistik dan sastrawi, disclaimer bisa digunakan untuk mengklaim kepemilikan hak cipta konten.

Contoh Disclaimer

Contoh Disclaimer. Foto: Unsplash

Berikut beberapa contoh disclaimer yang sering ditemukan dalam berbagai konteks.

1. Situs Web atau Blog

"Disclaimer: Informasi yang terdapat dalam situs ini bersifat informasional. Kami tidak memberikan jaminan atas keakuratan, kelengkapan, atau keandalan informasi yang diberikan. Penggunaan informasi dari situs ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau kerusakan yang timbul akibat penggunaan informasi dari situs ini."

Baca Juga: Disclaimer Website: Perlindungan Hukum dan Cara Membuat Halamannya

2. Produk atau Layanan

"Disclaimer: Produk ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran profesional. Penggunaan produk ini adalah tanggung jawab pengguna sepenuhnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang timbul dari penggunaan produk ini."

3. Media Sosial

"Disclaimer: Pendapat yang diungkapkan dalam unggahan ini merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan resmi perusahaan. Kami tidak bertanggung jawab atas komentar atau tindakan pengguna lain yang mungkin muncul sebagai tanggapan terhadap postingan ini."

(DEL)