Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Gus, Panggilan Umum bagi Sejumlah Tokoh Agama di Indonesia
6 Desember 2024 21:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia mempunyai banyak kata panggilan dengan berbagai macam arti . Salah satu di antaranya, yaitu gus. Arti gus adalah panggilan kehormatan khas pesantren. Panggilan tersebut biasanya merujuk pada anak laki-laki dari kiai.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata panggilan ‘gus’ juga mempunyai makna yang lain. Keberagaman makna tersebut memungkinkan untuk terjadi karena Indonesia adalah negeri yang mempunyai beragam budaya. Keberagaman budaya itu kemudian memengaruhi tradisi.
Arti Gus: Panggilan Kehormatan Khas Pesantren
Gus merupakan panggilan untuk laki-laki di Indonesia. Panggilan tersebut merupakan bukti keberagaman tradisi yang ada di Negeri Zamrud Khatulistiwa. Layaknya keberagaman tradisi di Indonesia, arti gus pun mempunyai banyak penjelasan.
Dikutip dari buku RPUL Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap, Saputra (2012: 33), gus adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai . Arti gus adalah abang atau mas.
Pemahaman tersebut membuat ‘gus’ sering menjadi panggilan kehormatan yang khas untuk laki-laki keturunan pendiri pesantren di Indonesia. Selain arti tersebut, gus juga mempunyai makna lain.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman NU Online, nu.or.id, Poerwadarminta dalam “Baoesastra” memaparkan bahwa ‘gus’ berasal dari kata bagus. Gus sebagai kata panggilan berasal dari tradisi keraton yang memanggil putra raja dengan nama ‘Raden Bagus’ atau ‘Den Bagus’.
Seluk-beluk Panggilan Gus bagi Tokoh Agama di Indonesia
‘Gus’ di Indonesia terus mengalami perkembangan hingga menjadi panggilan yang identik dengan putra kiai atau pemimpin pesantren. Kata yang semula berasal dari ‘Raden Bagus’ (panggilan anak laki-laki raja), kemudian menjadi tidak memiliki batasan umur.
Walaupun anak laki-laki tersebut sudah dewasa, panggilan ‘gus’ terus melekat bagi putra kiai. Selain berdasarkan garis keturunan, masyarakat juga dapat memiliki panggilan ‘gus’. Namun, panggilan tersebut mempunyai kriteria tersendiri, yakni harus paham agama.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman yang sama, nu.or.id, orang yang mempunyai pemahaman agama mendalam juga bisa mendapat panggilan ‘gus’, meskipun bukan anak kiai. Oleh karena itu, gus juga kerap menjadi panggilan bagi tokoh agama di Indonesia.
Jadi, jelas bahwa arti gus adalah panggilan kehormatan khas pesantren. Selain itu, gus juga memiliki arti sebagai anak keturunan kiai atau laki-laki yang mempunyai pemahaman mendalam tentang agama. (AA)