Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Iftar dan Berbagai Sunnahnya menurut Hadits
30 Agustus 2023 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Iftar adalah salah satu istilah yang kerap kali kita dengar saat menjelang bulan Ramadan. Lantas, apa arti iftar?
ADVERTISEMENT
Bagi umat Muslim, Iftar memiliki makna yang sangat penting dalam praktik ibadah puasa.
Namun, tahukah kita apa sebenarnya arti dari istilah iftar? Mari kita telaah lebih dalam tentang arti iftar dan pentingnya dalam konteks agama Islam.
Apa Arti Iftar?
Iftar berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti "berbuka" atau "membuka."
Dalam konteks agama Islam, iftar merujuk pada waktu saat umat Muslim berhenti untuk makan dan minum setelah melakukan ibadah puasa sepanjang hari selama bulan Ramadan.
Puasa Ramadan adalah salah satu dari lima pilar agama Islam dan diwajibkan bagi setiap Muslim yang telah mencapai usia baligh (dewasa) dan memiliki kondisi fisik yang memungkinkan
Sunnah dalam Berbuka Puasa (Iftar) Menurut Hadits
Selain dari aspek makna dan pentingnya iftar dalam Islam, terdapat beberapa sunnah atau anjuran dari Nabi Muhammad SAW terkait dengan tata cara berbuka puasa (iftar).
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW terkait dengan iftar:
1. Berbuka dengan Kurma atau Air
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Muslim untuk berbuka dengan kurma. Kurma memiliki makna simbolis yang penting dalam praktik iftar.
Namun, jika seseorang tidak memiliki kurma, berbuka dengan air juga dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:
2. Menyegerakan Berbuka
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar umat Muslim menyegerakan berbuka setelah matahari terbenam.
Beliau bersabda:
ADVERTISEMENT
3. Membaca Doa Berbuka Puasa
Salah satu sunnah dalam berbuka puasa adalah membaca doa khusus saat berbuka.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:
4. Berbuka dengan Makanan Ringan
Meskipun tidak ada hadits khusus yang mengarahkan untuk berbuka dengan makanan ringan, praktik Nabi Muhammad SAW sering kali melibatkan makanan ringan seperti kurma, air, dan makanan yang tidak berat. Ini memungkinkan tubuh untuk beradaptasi secara perlahan setelah berpuasa seharian.
Melalui sunnah-sunnah ini, umat Muslim dapat memperoleh manfaat spiritual dan kesehatan yang lebih besar selama bulan Ramadan. Praktik-praktik ini mengajarkan kesyukuran, kedisiplinan, serta sikap peduli terhadap sesama, yang merupakan inti dari nilai-nilai Islam.
ADVERTISEMENT
Iftar adalah lebih dari sekadar tindakan makan setelah berpuasa.
Ia memiliki makna yang mendalam dalam Islam, mencakup aspek ketaatan kepada Allah, solidaritas sosial, peningkatan kesadaran sosial, dan pembersihan spiritual.
Melalui praktik iftar, umat Muslim merayakan bukan hanya pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga nilai-nilai agama dan hubungan baik dengan sesama umat manusia.
(SAI)