Konten dari Pengguna

Arti Kikir dalam Islam, Bahaya, dan Cara Menghindarinya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
22 Desember 2023 20:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti Kikir dalam Islam. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Arti Kikir dalam Islam. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kikir adalah sifat tercela dalam Islam yang harus dihindari karena dapat menyebabkan banyak kerusakan dan bahaya. Apa arti kikir sebenarnya?
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, kikir adalah sifat yang sangat ditentang karena dapat merusak akhlak dan hubungan antar sesama manusia. Arti kikir merujuk pada sifat terlalu hemat memakai harta atau orang yang sengaja menahan hartanya untuk dirinya sendiri.
Dalam Islam, kikir adalah sifat yang sangat ditentang karena dapat merusak akhlak dan hubungan antar sesama manusia. Berikut ini adalah beberapa informasi penting tentang arti kikir dalam Islam

Arti Kikir dalam Islam

Dalam Islam, konsep kikir atau bakhil tidak dilihat sebagai sikap yang positif. Istilah "kikir" merujuk pada sifat pelit, yang menunjukkan sikap menahan diri dalam memberikan atau membagikan harta atau kekayaan kepada orang lain. Sikap ini bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam tentang kedermawanan, belas kasihan, dan berbagi rezeki kepada sesama.
ADVERTISEMENT
Kikir dalam Islam tidak hanya terbatas pada harta benda, tetapi juga mencakup sikap pelit dalam memberikan waktu, pengetahuan, atau kebaikan kepada orang lain.
Kikir adalah sifat yang dibenci oleh Allah SWT. Larangan untuk bersifat kikir tercantum dalam Surat Al Quran ayat Ali Imran ayat 80 yang berbunyi:
وَلَا يَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَٰثُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, kedermawanan dipandang sebagai salah satu nilai utama. Memberi dan berbagi dianggap sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala. Sikap bakhil atau kikir, sebaliknya, dipandang sebagai tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama.

Bahaya Kikir

Arti Kikir dalam Islam. Foto: Pexels
Kikir dapat menyebabkan banyak kerusakan dan bahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut uraiannya:

1. Isolasi Sosial

Sikap kikir cenderung membuat seseorang enggan untuk berbagi atau membantu orang lain. Hal ini dapat mengisolasi individu dari lingkungan sosialnya karena kurangnya interaksi positif dan kurangnya keterlibatan dalam kegiatan sosial atau kebaikan bersama.

2. Hubungan Menjadi Renggang

Ketika seseorang terlalu pelit, ini dapat memengaruhi hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga, teman, atau masyarakat. Sikap kikir dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan interpersonal dan membuat orang-orang di sekitarnya merasa diabaikan atau tidak dihargai.
ADVERTISEMENT

3. Stress dan Tidak Bahagia

Pikiran yang terus-menerus terfokus pada menyimpan harta dan ketidakmampuan untuk berbagi dapat menciptakan tingkat stres yang tinggi. Ketika seseorang merasa terlalu terikat pada harta dan kekayaan, hal ini juga dapat mengurangi tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup.

4. Kurangnya Berkah dan Kesejahteraan

Dalam Islam, sikap kikir dianggap dapat menghalangi datangnya berkah dan kesejahteraan. Ketika seseorang menahan diri untuk memberikan dari harta yang dimilikinya, mereka juga menahan diri dari mendapatkan keberkahan atas rezeki yang telah diberikan Allah SWT.

5. Mendapat Hukuman dari Allah

Bahaya sifat kikir berikutnya adalah akan mendapatkan hukuman langsung dari Allah SWT. Hal ini tercantum dalam Surat At-Taubah ayat 35 yang berbunyi:
يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا۟ مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ
ADVERTISEMENT
Melihat pedihnya hukuman untuk sifat kikir, sebaiknya mulai berbenah diri dan selalu menumbukan rasa dermawan dalam diri.

Cara Menghindari Sifat Kikir

Arti Kikir dalam Islam. Foto: Pexels
Mengatasi sifat kikir atau pelit memerlukan kesadaran dan usaha yang tekun untuk mengubah pola pikir dan perilaku. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari atau mengatasi sifat kikir:

1. Berlatih Kedermawanan

Mulailah dengan melakukan tindakan kecil berupa memberi kepada orang lain. Ini bisa berupa sedekah, infaq, atau bantuan kepada yang membutuhkan. Dengan berlatih memberi, kita bisa melatih diri untuk menjadi lebih dermawan.
ADVERTISEMENT
Selain berbagi harta, berikan juga pengetahuan, keterampilan, atau waktu kepada orang lain. Bisa dengan menjadi relawan, mengajar, atau memberikan bantuan non-materi kepada komunitas.

2. Mengubah Pola Pikir

Ubah cara berpikir tentang harta dan kekayaan. Lihatlah harta sebagai alat untuk berbagi dan membantu, bukan hanya untuk menyimpan. Memahami bahwa memberi dapat memberikan kebahagiaan yang sejati.
Sisihkan sebagian dari penghasilan untuk beramal. Dengan membuat anggaran khusus untuk sedekah atau kegiatan amal lainnya, ini membantu memprioritaskan berbagi dalam keuangan pribadi.

3. Mencari Inspirasi dari Contoh Teladan

Pelajaran dari tokoh-tokoh atau cerita inspiratif tentang kedermawanan bisa menjadi motivasi. Memiliki contoh teladan yang menginspirasi bisa membantu memotivasi untuk menjadi lebih dermawan. Contoh teladan nyata yang bisa kita jadikan inspirasi adalah Nabi Muhammad SAW.

4. Evaluasi Sikap dan Perilaku

Secara berkala, introspeksi sikap dan perilaku kita terhadap berbagi. Jika merasa terlalu pelit dalam suatu situasi, evaluasi dan perbaiki sikap tersebut untuk menjadi lebih terbuka dalam memberi.
ADVERTISEMENT
Pikirkan manfaat jangka panjang dari berbagi. Kedermawanan bisa membawa berkah, kebahagiaan, dan rasa puas yang jauh lebih besar daripada hanya menyimpan harta.

5. Doa dan Refleksi Spiritual

Menggunakan waktu untuk refleksi spiritual, doa, dan kontemplasi tentang nilai-nilai agama juga bisa membantu dalam mengatasi sifat kikir.
Mengatasi sifat kikir memerlukan kesadaran diri dan tekad kuat untuk berubah. Proses ini mungkin memerlukan waktu, tetapi langkah kecil yang konsisten akan membawa perubahan yang signifikan dalam mengubah sikap menjadi lebih dermawan.