Konten dari Pengguna

Arti Konservatif, Kelebihan, dan Kekurangannya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
21 November 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Arti Konservatif. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Arti Konservatif. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Konservatisme merupakan pendekatan dalam politik dan sosial yang menekankan pada pemeliharaan nilai-nilai tradisional dan stabilitas sosial. Melalui penghargaan terhadap nilai-nilai tertentu, konservatif berupaya menjaga kontinuitas dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarahnya, konservatisme juga berperan signifikan dalam pemikiran politik dan sosial karena telah mempertahankan nilai-nilai yang dianggap penting bagi kelangsungan masyarakat.

Arti Konservatif

Ilustrasi Arti Konservatif. Foto: Unsplash.com
Konservatif merujuk pada suatu pendekatan atau sikap dalam politik dan sosial yang cenderung mempertahankan nilai-nilai tradisional dan menolak perubahan radikal. Hal ini menekankan pada keberlangsungan nilai-nilai yang telah ada dalam masyarakat, sering kali dengan tujuan untuk menjaga stabilitas sosial.
Menurut buku The Conservative Mind: From Burke to Eliot oleh Russell Kirk, konservatif meyakini bahwa warisan budaya, moral, dan politik dari masa lalu memiliki nilai signifikan yang perlu dilestarikan.

Keunggulan Konservatif

Ilustrasi Arti Konservatif. Foto: Unsplash.com

1. Pemeliharaan Nilai-Nilai Tradisional

Salah satu keunggulan utama konservatif adalah kemampuannya untuk memelihara nilai-nilai tradisional yang dianggap sebagai pondasi masyarakat. Dengan menekankan pada warisan budaya, moral, dan politik dari masa lalu, konservatif mendorong kesinambungan dan stabilitas dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku berjudul The Conservative Mind: From Burke to Eliot yang ditulis Russell Kirk, pendekatan konservatif dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional bisa menciptakan keteraturan dan kestabilan yang penting dalam pembangunan sosial.

2. Stabilitas Sosial

Konservatif cenderung memperjuangkan stabilitas sosial sebagai fondasi kemajuan yang berkelanjutan. Dengan menolak perubahan yang terlalu drastis, mereka berupaya menjaga keseimbangan sosial yang dianggap penting untuk kelangsungan masyarakat.
Menurut The Quest for Community oleh Robert A. Nisbet, konservatif percaya bahwa hubungan yang kokoh di dalam masyarakat adalah kunci dari stabilitas sosial yang dapat mendukung perkembangan peradaban.

Kelemahan Konservatif

Ilustrasi Arti Konservatif. Foto: Unsplash.com

1. Ketertinggalan dalam Perubahan

Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan konservatif adalah ketertinggalan dalam menghadapi perubahan zaman. Ketika masyarakat dan tuntutan akan berubah, sikap konservatif yang cenderung menolak perubahan radikal dapat menghambat adaptasi terhadap perkembangan baru.
ADVERTISEMENT
Menurut The Oxford Handbook of Political Ideologies, pendekatan konservatif yang keras kepala dalam mempertahankan status quo dapat menghambat inovasi dan kemajuan sosial.

2. Resistensi terhadap Reformasi yang Diperlukan

Konservatif sering kali menunjukkan resistensi terhadap reformasi yang mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah sosial atau politik yang mendesak. Sikap terlalu mempertahankan apa yang sudah ada bisa menghambat perbaikan yang diperlukan untuk memperbaiki sistem yang sudah tidak efektif atau adil.
Menurut The Conservative Intellectual Movement in America Since 1945 oleh George H. Nash, sikap konservatif yang terlalu kuat dalam mempertahankan status quo dapat membuat sulitnya melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kondisi sosial.
Sebuah pendekatan yang seimbang diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai berharga sambil tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT