Arti Mahar, Perannya dalam Pernikahan, dan Contoh-contohnya

Menjadikan saham sebagai mahar nikah semakin populer, seperti dilakukan pasangan Fadhil Rizqi-Mutiara dan Helvalex-Kiki Fatmawati. Foto: Dok. Motion Trade

Mahar, dalam konteks budaya dan tradisi, memiliki makna mendalam yang sering kali melampaui sekadar nilai materi. Konsep ini telah menjadi bagian integral dari pernikahan di berbagai budaya di seluruh dunia.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi arti sejati di balik mahar, perannya dalam pernikahan, serta nilai-nilai budaya yang melekat padanya.

Memahami Arti Mahar dan Maknanya

Mahar, atau kadang disebut juga mas kawin, adalah sejumlah nilai atau harta yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai bagian dari perjanjian pernikahan. Foto: Mariia Boiko/Shutterstock

Mahar, atau kadang disebut juga mas kawin, adalah sejumlah nilai atau harta yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai bagian dari perjanjian pernikahan. Mahar dapat berupa uang, perhiasan, harta benda berharga, atau bahkan bentuk-bentuk lainnya seperti properti atau investasi.

Lebih dari sekadar nilai materi, mahar memiliki makna simbolis yang dalam. Ia sering kali mencerminkan komitmen, penghargaan, dan rasa tanggung jawab yang dipegang oleh kedua belah pihak.

Dalam beberapa budaya, mahar juga dianggap sebagai jaminan keamanan finansial bagi perempuan jika terjadi perceraian di masa depan. Mahar sering kali mewakili keseriusan dan komitmen laki-laki terhadap pernikahan tersebut.

Baca juga: 8 Contoh Mahar Pernikahan yang Dianjurkan dalam Agama Islam

Peran Mahar dalam Pernikahan

Peran mahar dalam pernikahan bervariasi di berbagai budaya. Meskipun di beberapa tempat mahar dapat menjadi syarat mutlak untuk pernikahan, di tempat lain, ia lebih bersifat simbolis, dengan nilai yang ditentukan oleh kesepakatan antara kedua keluarga.

Menurut antropolog Margaret Mead, dalam budaya tertentu, mahar bisa berfungsi sebagai simbol penghormatan terhadap perempuan, menunjukkan bahwa ia tidak dapat dihargai secara materiil.

Mahar sering kali mencerminkan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi. Ia bisa menjadi manifestasi dari nilai-nilai seperti penghargaan terhadap keluarga, kesetiaan, dan solidaritas. Dalam beberapa masyarakat, besarnya nilai mahar juga mencerminkan status sosial dan ekonomi keluarga.

Mahar bukan hanya sebagai transaksi finansial, tetapi juga sebagai perwujudan dari penghargaan terhadap nilai-nilai tradisional yang diwariskan.

Baca juga: Perbedaan Mahar dan Maskawin dalam Pernikahan

Contoh Benda-benda yang Dijadikan Mahar

Mahar dalam konteks pernikahan adalah simbol dari komitmen dan penghargaan antara kedua belah pihak yang akan menikah. Foto: Ariful Azmi Usman/Shutterstock

Mahar dalam konteks pernikahan adalah simbol dari komitmen dan penghargaan antara kedua belah pihak yang akan menikah. Bentuk dan nilai mahar dapat sangat bervariasi, tergantung pada budaya, tradisi, dan kesepakatan antara keluarga yang terlibat. Berikut adalah beberapa contoh mahar dari berbagai budaya di dunia:

Contoh mahar ini hanya sekadar gambaran umum, karena dalam setiap budaya dan situasi, mahar dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda. Namun, yang menjadi inti dari mahar adalah tidak sekadar nilai materi, tetapi juga sebagai ekspresi dari komitmen, penghargaan, dan nilai-nilai dalam sebuah pernikahan.

(APS)