Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Muhasabah dan Aspek yang Perlu Diintrospeksi Setiap Muslim
23 Juni 2023 8:42 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Arti muhasabah secara sederhana adalah introspeksi diri atau evaluasi diri. Muhasabah adalah bahasa Arab dan sering digunakan muslim jika ingin menjelaskan bahwa mereka sedang mengevaluasi ibadah.
ADVERTISEMENT
Muhasabah memang spesifik mengenai introspeksi hubungan hamba dan Allah Swt. Simak lebih jauh pembahasan mengenai muhasabah di bawah ini.
Pengertian Muhasabah
Mengutip dari buku Mukjizat Sabar Syukur Ikhlas yang ditulis Badrul Munier Buchori, muhasabah berasal dari bahasa Arab yang akar katanya adalah haasaba yuhaasibu. Kata tersebut diambil dari hasiba, hasibtusy syai-a, ahsibuhu husbaanan, dan hisaaban yang berarti "jika engkau menghitungnya".
Muhasabah dalam Islam meliputi evaluasi tentang hubungan seorang hamba dengan Allah Swt. Termasuk pula hubungan antar sesama makhluk ciptaan-Nya.
Dalam buku A Kang Mastur yang berjudul Yuk, Muhasabah lebih spesifik dijelaskan bahwa muhasabah adalah upaya seseorang dalam melakukan evaluasi diri terhadap setiap kebaikan serta keburukan pada semua aspek kehidupannya.
Muhasabah merupakan hal yang sebaiknya senantiasa dilakukan. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Al Hasyr ayat 18.
ADVERTISEMENT
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Hasyr 59:18)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya:
"Firman Allah, وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ , maksudnya introspeksilah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan perhatikan amalan sholeh yang telah kalian persiapkan untuk hari kemudian dan pertanggungjawaban di hadapan Allah."
Rasulullah saw. juga menyebut orang yang pandai adalah orang-orang yang melakukan muhasabah. Hal tersebut dijelaskan dalam hadist dari Syadad bin Aus r.a., Rasulullah saw. bersabda,
ADVERTISEMENT
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: "Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Swt.," (HR. Imam Tirmidzi).
Aspek yang Perlu Diintrospeksi Muslim
Merangkum dari situs Kemdikbud, berikut beberapa aspek yang perlu dimuhasabahi atau diinstrospeksi setiap muslim.
1. Aspek Ibadah
Ini adalah aspek utama yang harus diinstrospeksi karena ibadah merupakan tujuan utama kita diciptakan. Hal ini sebagaimana firman-Nya yang artinya:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (Q.S Adz-Dzariyat 51:56)
ADVERTISEMENT
2. Aspek Pekerjaan, Usia dan Rezeki
Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan lima perkara sebelum menyesal. Hal ini sesuai sabda Rasulullah saw. berikut:
Artinya: "Dari Ibnu ‘Abbas Ra Rasulullah SAW pernah menasehati seseorang, 'Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang matimu.'"
3. Aspek Sosial
Aspek sosial juga tidak kalah penting untuk dimuhasabah karena manusia adalah makhluk sosial. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah saw. yang artinya:
"'Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?' Mereka menjawab: 'Orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki harta benda.'
ADVERTISEMENT
Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umat hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang membawa dosa kedzaliman. Ia tidak pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, meminta harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan melawan orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya ini, diberikanlah di antara menguntungkannya si ini, si anu dan si itu. Sampai selesai istimewa telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus.'" (HR Muslim no. 6522)
Nah, itulah penjelasan mengenai muhasabah dalam Islam. Semoga pemaparan di atas bermanfaat dan menambah keimanan, ya!
(DEL)