Konten dari Pengguna

Arti Objektif dan Perbedaannya dengan Subjektif

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
28 Juli 2023 16:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dalam berbicara tentang informasi, opini, dan pandangan, seringkali kita menemukan dua istilah yang sering digunakan, yaitu "objektif" dan "subjektif." Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Dalam berbicara tentang informasi, opini, dan pandangan, seringkali kita menemukan dua istilah yang sering digunakan, yaitu "objektif" dan "subjektif." Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Agar bisa membedakan objektif dan subjektif, kita perlu tahu arti objektif.
ADVERTISEMENT
Dalam berbicara tentang informasi, opini, dan pandangan, seringkali kita menemukan dua istilah yang sering digunakan, yaitu "objektif" dan "subjektif."
Kedua istilah ini menggambarkan sudut pandang atau karakteristik berbeda dalam menyampaikan atau menilai suatu hal.
Pahami dengan baik bahwa kedua perspektif ini memiliki perbedaan yang signifikan dan penting untuk dipahami agar kita dapat dengan bijaksana mengenali dan menghargai informasi yang kita hadapi.

Apa Arti Objektif?

Menurut KBBI, arti objektif adalah hal yang mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
Menurut KBBI, objektif adalah hal yang mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
Objektif mengacu pada suatu hal yang disajikan atau diinterpretasikan berdasarkan fakta yang dapat diukur, diverifikasi, dan diamati secara nyata tanpa adanya pengaruh perasaan atau opini pribadi.
Ketika sesuatu dikatakan objektif, itu berarti pendekatannya netral, independen, dan tidak terpengaruh oleh pandangan individu atau kepentingan pribadi.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks berita atau ilmu pengetahuan, objektivitas berusaha untuk memberikan gambaran yang akurat dan tepat berdasarkan kenyataan yang dapat diuji dan diakui secara universal.
Contoh dari penggunaan objektivitas adalah dalam pelaporan berita.
Seorang jurnalis yang mencoba untuk menyampaikan berita secara objektif akan berfokus pada fakta, menghindari pernyataan berdasarkan pandangan pribadi atau emosi, dan mencantumkan sumber yang dapat dipercaya.
Objektivitas juga penting dalam metode ilmiah, di mana peneliti berusaha untuk menghilangkan bias dan memastikan eksperimen dan pengamatan didasarkan pada data yang obyektif.

Perbedaan Objektif dengan Subjektif

Di sisi lain, subjektif berkaitan dengan sudut pandang yang lebih pribadi, terpengaruh oleh opini, perasaan, keyakinan, atau preferensi individu. Foto: Pexels.com
Di sisi lain, subjektif berkaitan dengan sudut pandang yang lebih pribadi, terpengaruh oleh opini, perasaan, keyakinan, atau preferensi individu.
Sesuatu yang disampaikan secara subjektif mencerminkan interpretasi dan pandangan orang tertentu, yang tidak selalu dapat diukur atau dianggap sebagai fakta universal.
ADVERTISEMENT
Subjektivitas melibatkan emosi dan persepsi individu, sehingga apa yang diungkapkan oleh seseorang dapat berbeda dari orang lain.
Contoh penggunaan subjektivitas adalah dalam esai, sastra, atau ulasan produk. Seorang penulis esai mungkin menyampaikan pendapat pribadi tentang suatu topik dan menggunakan pengalaman pribadi sebagai dasar argumennya.
Ulasan produk juga sering bersifat subjektif karena didasarkan pada pengalaman pribadi pengguna dan preferensi mereka.
Perbedaan utama antara objektif dan subjektif adalah:
ADVERTISEMENT
Mengenali perbedaan antara objektif dan subjektif adalah kunci untuk memahami berbagai jenis informasi yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Saat membaca berita, artikel ilmiah, atau laporan penelitian, penting untuk mencari sumber yang objektif dan dapat dipercaya untuk mendapatkan gambaran yang tepat tentang fakta.
Di sisi lain, kita juga harus menghargai dan memahami pandangan subjektif orang lain, terutama ketika membaca esai, sastra, atau ulasan yang melibatkan sudut pandang pribadi.
Dengan menggabungkan kedua perspektif ini dengan bijaksana, kita dapat menjadi konsumen informasi yang cerdas dan terinformasi dengan baik.
(SAI)