Konten dari Pengguna

Arti Qada dan Qadar, serta Cara Mengimaninya

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
22 Mei 2023 16:05 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 22 September 2023 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi umat Islam. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi umat Islam. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran agama Islam, ada banyak konsep penting yang memengaruhi kehidupan seorang Muslim. Salah satunya adalah konsep qada dan qadar. Lantas, apa arti qada dan qadar?
ADVERTISEMENT
Qada dan qadar adalah konsep yang berkaitan dengan takdir dan ketetapan Allah SWT. Konsep ini telah menjadi topik diskusi dan perdebatan selama berabad-abad, tetapi pada intinya, qada dan qadar adalah bagian integral dari keyakinan seorang Muslim.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam arti qada dan qadar serta cara mengimaninya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Arti Qada dan Qadar?

Arti qada dan qadar perlu dipahami oleh umat Islam. Foto: Pexels
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas IX oleh Drs. H. Masan AF, M.Pd, berikut arti qada dan qadar.

1. Qada

Qada adalah istilah yang merujuk pada ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Ia adalah keputusan dan perintah-Nya yang mutlak dan tidak dapat diubah.
ADVERTISEMENT
Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini, baik itu kebahagiaan atau kesedihan, tanpa kehendak dan ketetapan Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah berfirman:
"Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan ketetapan (yang pasti)." (QS. Al-Qamar [54]: 49)

2. Qadar

Qadar merujuk pada takdir individu yang ditentukan oleh Allah SWT. Ia mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kehidupan, kematian, kesehatan, kekayaan, dan berbagai peristiwa yang terjadi di sepanjang hidup seseorang.
Konsep ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada individu adalah hasil dari ketetapan dan kehendak Allah SWT.
Seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran, "Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (Q.S. Al-Hadid [57]: 22)
ADVERTISEMENT
Maka, dapat disimpulkan bahwa qada mengacu pada ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu yang telah terjadi di dunia ini, sedangkan qadar merujuk pada takdir individu yang ditentukan oleh Allah SWT.

Cara Mengimani Qada dan Qadar

Qada dan qadar adalah salah satu rukun iman yang wajib dipercayai umat Islam. Foto: Pexels
Qada dan qadar adalah salah satu rukun iman yang perlu diimani oleh umat Islam. Berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk percaya dan meyakini qada dan qadar:

1. Meningkatkan Kesadaran dan Rasa Syukur

Dalam mengamalkan qada dan qadar, penting untuk meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Kita dapat melakukannya dengan berzikir, berdoa, dan mengingat Allah dalam setiap tindakan kita. Selain itu, penting untuk mengembangkan rasa syukur atas segala yang telah diberikan Allah, baik itu berupa kebahagiaan maupun kesulitan.
ADVERTISEMENT
Dengan bersyukur, kita mampu mengubah persepsi kita terhadap situasi yang sulit dan menemukan kedamaian di tengah tantangan.

2. Mengembangkan Kesabaran dan Kepasrahan

Menghadapi cobaan dan kesulitan adalah bagian dari kehidupan ini. Dalam mengamalkan qada dan qadar, penting untuk mengembangkan kesabaran dan kepasrahan.
Kita harus menyadari bahwa setiap ujian yang diberikan Allah adalah bentuk kasih sayang-Nya dan kesempatan bagi kita untuk tumbuh dan berkembang.
Dengan menjaga ketenangan dan menerima takdir dengan ikhlas, kita dapat mengatasi tantangan dengan lebih baik.

3. Berusaha dan Mengandalkan Allah

Meskipun takdir telah ditentukan, bukan berarti kita tidak perlu berusaha. Allah menghendaki kita untuk berusaha secara sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan kita.
Dalam mengamalkan qada dan qadar, kita harus menggabungkan antara upaya maksimal dengan kepasrahan kepada Allah. Berusaha adalah tanggung jawab kita, sementara hasil akhir adalah urusan Allah.
ADVERTISEMENT
Dengan menjalankan keduanya, kita dapat menemukan keseimbangan dalam menghadapi hidup.
Qada dan qadar adalah konsep yang penting dalam agama Islam. Memahami dan mengimaninya memainkan peran sentral dalam kehidupan seorang Muslim.
Dengan memperkuat iman dalam qada dan qadar, kita dapat mengembangkan sikap menerima, sabar, dan tawakal dalam menghadapi kehidupan.
Mengamalkan qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari melibatkan kesadaran, kesyukuran, kesabaran, dan upaya sungguh-sungguh.

Hikmah Mengimani Qada dan Qadar

Ilustrasi seorang Muslim yang mengimani qada dan qadar. Foto: Pexels
Beriman kepada qada dan qadar Allah memiliki banyak hikmah yang amat berharga bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Dikutip dari buku Akidah dan Akhlak untuk Kelas IX Madrasah Tsanawiyah oleh Taofik Yusmansyah (2008: 66-67), berikut adalah beberapa hikmah mengimani qada dan qadar yang bisa diperoleh umat Muslim.
ADVERTISEMENT

1. Melatih Diri untuk Bersyukur, Bersabar, dan Bertawakal

Orang yang beriman kepada qada dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, ia akan bersyukur karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang wajib disyukuri.
Sebaliknya, apabila seseorang terkena musibah, maka ia akan bersabar dan bertawakal karena hal tersebut merupakan ujian baginya dan sudah menjadi kehendak Allah SWT.

2. Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa

Orang yang beriman kepada qada dan qadar, apabila ia memperoleh keberhasilan, maka ia tidak akan merasa sombong karena sadar dan tahu diri bahwa segala sesuatunya terjadi atas kehendak Allah SWT.
Selain itu, jika orang yang beriman memperoleh kegagalan setelah berusaha semaksimal mungkin, ia tidak akan merasa putus asa. Sebab, ia yakin bahwa kegagalan itu merupakan ketentuan Allah SWT.

3. Menumbuhkan Sikap Optimis dan Kerja Keras

Takdir Allah SWT atas manusia berisi juga hasil kemampuan manusia untuk memilih dari sekian banyak takdir tersebut. Hal itu dapat menumbuhkan sikap optimis untuk senantiasa menggapai keberhasilan yang diwujudkan dengan terus bekerja keras.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, manusia tidak mengetahui takdir apa yang akan terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan.
Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qada dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberuntungan itu. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut:
وَابْتَغِ فِيْمَا أَتْكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا.
Artinya: "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia." (QS. Al-Qasas [28]: 77)

4. Menenangkan Jiwa

Orang yang beriman kepada qada dan qadar akan senantiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya. Sebab, ia selalu merasa puas dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya.
ADVERTISEMENT
Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. Allah berfirman:
يَأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَسِنَّةُ ارْجِعِي إِلى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةٌ. فَادْخُلِي فِي عِبْدِي وَادْخُلِي جَنَّتِي.
Artinya: "Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS. Al-Fajr [89]: 27-30)

5. Memotivasi Manusia untuk Mengungkap Hukum-Hukum Alam (Sunnatullah)

Dengan beriman kepada takdir Allah, manusia akan semakin sadar bahwa alam ini dipenuhi rahasia Tuhan. Oleh sebab itu, hal ini akan semakin mengingatkan keinginan manusia untuk mengungkap rahasia-rahasia tersebut.
(SAI & SFR)