Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Arti Stigma, Dampak, dan Contohnya di Masyarakat
20 Desember 2023 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di masyarakat, ada satu fenomena yang sering kali terabaikan tetapi berdampak terhadap individu dan kelompok tertentu: stigma. Sebuah label yang melekat pada seseorang atau kelompok, stigma mampu membentuk persepsi buruk, stereotip, dan diskriminasi yang mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Artikel ini akan memaparkan arti stigma, contohnya di masyarakat, dan dampak yang ditimbulkan tak hanya pada individu yang terkena stigma, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan.
Arti Stigma
Stigma merupakan penanda negatif atau label yang melekat pada individu atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Ini dapat timbul dari karakteristik, perilaku, atau kondisi tertentu yang dianggap menyimpang dari norma yang berlaku.
Stigma menciptakan persepsi buruk atau stereotip terhadap individu atau kelompok yang terkena, menyebabkan mereka sering kali dijauhi, diisolasi, atau bahkan didiskriminasi.
Fenomena ini bisa berhubungan dengan berbagai hal, seperti kondisi kesehatan mental, orientasi seksual, kecacatan fisik, atau bahkan status sosial.
Misalnya, stigma terhadap gangguan mental membuat individu yang mengalami gangguan tersebut sering kali dianggap lemah atau tak stabil secara emosional, sehingga sulit diterima masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, stigma terhadap status ekonomi rendah juga dapat menciptakan pandangan negatif terhadap mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.
Dampak Stigma
Stigma berdampak pada individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan. Dampaknya dapat meluas dari dimensi sosial, psikologis, hingga ekonomi. Beberapa dampak utama dari stigma antara lain:
1. Kesehatan Mental dan Fisik
Stigma terhadap gangguan mental atau kondisi kesehatan tertentu dapat menghambat individu untuk mencari bantuan atau perawatan yang mereka butuhkan.
Hal ini bisa berujung pada penundaan pengobatan, penolakan untuk mencari pertolongan, atau bahkan menyebabkan tekanan psikologis yang lebih besar.
2. Isolasi Sosial
Individu yang menjadi sasaran stigma sering kali mengalami isolasi sosial. Mereka mungkin dijauhi masyarakat atau dikeluarkan dari lingkungan sosial mereka, baik secara sadar maupun tak sadar. Ini dapat memicu perasaan kesepian, depresi, dan kecemasan.
ADVERTISEMENT
3. Keterbatasan Akses
Stigma dapat menghambat akses individu ke layanan kesehatan, pendidikan, atau peluang pekerjaan. Masyarakat cenderung menolak atau membatasi kesempatan bagi individu yang terkena stigma, sehingga memperburuk ketimpangan sosial.
Contoh Stigma
Stigma dapat muncul dalam berbagai bentuk dan mengenai beragam kelompok atau kondisi. Berikut contoh stigma yang sering terjadi dalam masyarakat:
1. Stigma Terhadap Gangguan Mental
Individu yang mengalami gangguan mental sering kali dihadapkan pada stigma. Mereka bisa dianggap tak stabil emosional, lemah, atau bahkan dianggap sebagai ancaman bagi keamanan orang lain.
Contoh stigma ini dapat menghambat individu untuk mencari bantuan atau dukungan yang mereka butuhkan.
2. Stigma Terhadap HIV/AIDS
Stigma terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS masih sangat umum. Mereka sering kali dihadapkan pada diskriminasi, penolakan sosial, atau bahkan kehilangan pekerjaan dan hubungan karena ketakutan dan ketidaktahuan akan penularannya.
ADVERTISEMENT
3. Stigma Terhadap Kondisi Fisik atau Penampilan
Stigma juga bisa terjadi terhadap individu dengan kondisi fisik tertentu, seperti obesitas, kecacatan fisik, atau penampilan yang dianggap tak umum. Mereka mungkin dianggap kurang kompeten atau tak mampu dalam situasi tertentu karena stereotip yang melekat.