Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Surat Ad Dhuha yang Dapat Dipahami Setiap Muslim
20 September 2023 15:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di artikel ini, akan dijabarkan arti Surat Ad-Dhuha dan pemahaman tentang pesan yang terkandung di dalamnya.
Arti Surat Ad-Dhuha
Surat Ad-Dhuha adalah surat ke-93 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 11 ayat yang disebutkan oleh Allah ke Nabi Muhammad SAW.
Surat ini dinamai "Ad-Dhuha" yang dapat diterjemahkan sebagai "Pagi yang cerah" atau "cahaya pagi." Nama ini merujuk pada waktu ketika surat ini diturunkan ke Nabi Muhammad SAW.
Makna Ayat Pertama Surat Ad Dhuha
Ayat pertama Surat Ad-Dhuha adalah:
Waḍ-ḍuḥā.
"Demi waktu duha"
Ayat ini menunjukkan bahwa meski Nabi mengalami masa sulit pada saat itu, Allah selalu bersamanya dan akan membawanya menuju kebaikan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Makna Ayat Kedua hingga Kelima Surat Ad Dhuha
Wal-laili iżā sajā.
"dan demi waktu malam apabila telah sunyi,"
Mā wadda‘aka rabbuka wa mā qalā.
"Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu."
Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ūlā.
"Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia)."
Wa lasaufa yu‘ṭīka rabbuka fa tarḍā.
"Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya padamu sehingga engkau rida."
Pesan dari ayat-ayat ini adalah bahwa Allah selalu hadir untuk membantu seorang Muslim dalam saat-saat keputusasaan dan kebingungan.
Makna Ayat Keenam dan Ketujuh Surat Ad Dhuha
Alam yajidka yatīman fa āwā.
"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu);"
Wa wajadaka ḍāllan fa hadā.
ADVERTISEMENT
"mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu);"
Ayat ini menekankan pentingnya bersyukur pada Allah dalam kekayaan dan kesenangan, dan juga ketika seorang Muslim merasa kurang atau fakir.
Allah adalah sumber kekayaan sejati, baik itu kekayaan materi maupun spiritual. Ayat ini mengingatkan manusia bahwa semua yang dimiliki adalah karunia dari Allah, dan setiap Muslim harus bersyukur atasnya.
Makna Ayat Kedelapan hingga Kesepuluh Surat Ad Dhuha
Wa wajadaka ‘ā'ilan fa agnā.
"dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan?"
Fa ammal-yatīma falā taqhar.
"Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang."
Wa ammas-sā'ila falā tanhar.
"Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik."
Ini adalah pengingat bahwa ketika seorang Muslim memberikan ke orang lain, ia juga akan mendapatkan lebih banyak dari Allah dalam bentuk petunjuk dan kebaikan.
ADVERTISEMENT
Makna Ayat Kesebelas Surat Ad Dhuha
Wa ammā bini‘mati rabbika fa ḥaddiṡ.
"Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur)."
Ayat ini mengingatkan seorang Muslim untuk bersyukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan. Ketika merasakan nikmat-Nya dalam hidup, seorang Muslim dapat memuji dan bersyukur pada Allah. Ini adalah cara untuk mengingat-Nya dan menginspirasi orang lain untuk mengenal-Nya juga.