Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Tut Wuri Handayani sebagai Semboyan yang Dicetuskan Ki Hajar Dewantara
12 November 2024 19:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebab, semboyan tersebut menjadi logo Kementerian Pendidikan. Di sisi lain, terdapat sejarah panjang dari semboyan yang dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia tersebut.
Arti Tut Wuri Handayani
Ki Hajar Dewantara yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Hal ini menjadikan setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Beliau memiliki pengaruh besar terhadap pendidikan di Indonesia, terbukti dengan dibentuknya Taman Siswa di Yogyakarta pada 3 Juli 1992. Taman Siswa sendiri didirikan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai bentuk perjuangan dalam menentang penjajahan di Indonesia.
Model perjuangan Taman Siswa tidak berbentuk partai politik. Taman Siswa didirikan untuk menentang penjajahan melalui jalur pendidikan dan kebudayaan.
Untuk memenuhi tujuannya, Taman Siswa mengumpulkan para cendekiawan asal dari berbagai wilayah di Indonesia. Taman Siswa menerima para cendekiawan yang telah menempuh pendidikan di dunia Barat maupun yang menempuh pendidikan di pesantren.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beliau mengeluarkan trilogi pendidikan yang dikenal dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yang berbunyi “ing ngarsa sung tulada”, “ing madya mangun karsa”, dan “tut wuri handayani”.
Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, arti Tut Wuri Handayani adalah membimbing dari belakang berarti sebuah usaha membiarkan anak-anak bebas dan mempunyai inisiatif di dalam kelas atau hasil akhir.
ADVERTISEMENT
Sejarah Tut Wuri Handayani dalam Logo Kementerian Pendidikan
Pada awalnya, semboyan Tut Wuri Handayani bertujuan untuk membuat persaingan dengan pendidikan kolonial Belanda. Dikutip dari buku Dasar-Dasar Pendidikan oleh Haudi S.Pd. M.M, dkk. (2020) Ki Hajar Dewantara mengandung arti pendidik dengan kewibawaan.
Para pendidik membimbing dan memperhatikan dari belakang serta memberi pengaruh, tidak menarik-narik dari depan atau memaksakan keinginan sang anak, membiarkan anak mencari jalan sendiri dan jika anak melakukan kesalahan baru pendidik membantunya.
Sedangkan semboyan tersebut digunakan pada logo Kementerian Pendidikan setelah sayembara pada 14 Februari 1977. Semboyan tersebut digunakan untuk sistem pendidikan.
Baca Juga: Pengertian Seni Menurut Ki Hajar Dewantara
Sekarang, sudah tidak bingung lagi dengan arti Tut Wuri Handayani sebagai semboyan dari Ki Hajar Dewantara. Dengan begitu, tidak lagi bingung kenapa semboyan tersebut digunakan dalam Kementerian Pendidikan.(MZM)
ADVERTISEMENT