Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Arti Ujub dan Cara Mengatasinya dalam Islam
19 Desember 2023 15:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ujub, sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab, memiliki makna yang dalam dan kompleks dalam konteks psikologi dan spiritualitas. Istilah ini sering kali diartikan sebagai rasa bangga yang berlebihan terhadap diri sendiri, menyebabkan seseorang merasa lebih baik dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Namun, ujub memiliki dimensi yang lebih luas daripada sekadar kesombongan semata. Mari kita eksplorasi lebih jauh mengenai arti, sifat, serta implikasi dari konsep ujub.
Memahami Arti Ujub dalam Islam
Ujub dalam konteks Islam merujuk pada kesombongan atau kebanggaan yang berlebihan terhadap diri sendiri yang membuat seseorang lupa akan asal-usul anugerah dan kemampuannya berasal dari Tuhan.
Al-Qur'an menekankan pentingnya rendah hati dan menghindari kesombongan dalam banyak ayat, menjelaskan bahwa kesombongan adalah sifat yang tidak disukai oleh Allah.
Al-Qur'an menggambarkan ujub sebagai sifat yang merusak, seperti dalam Surat Al-Kahfi (18:28) yang menyatakan bahwa orang-orang yang berlaku ujub tidak akan dihargai oleh Tuhan. Rasulullah SAW juga secara tegas menekankan pentingnya rendah hati dalam hadis-hadisnya, mengingatkan umatnya untuk tidak menyombongkan diri atas apapun yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Ujub dalam Islam
Ujub, kesombongan yang berlebihan terhadap diri sendiri, merupakan persoalan yang harus ditangani dengan serius dalam ajaran Islam. Islam mendorong umatnya untuk memerangi sikap ujub dan menggantinya dengan sikap rendah hati yang lebih sesuai dengan ajaran agama. Berikut adalah langkah-langkah praktis yang diajarkan oleh Islam untuk mengatasi ujub:
1. Tadabbur (Meditasi) atas Ayat Al-Qur'an
Meditasi atau tadabbur atas ayat-ayat Al-Qur'an merupakan salah satu cara terbaik untuk memahami hikmah dan pesan yang terkandung dalam kitab suci Islam. Al-Qur'an sering kali menekankan pentingnya rendah hati dan mengingatkan manusia bahwa segala anugerah berasal dari Allah SWT. Merenungkan ayat-ayat ini dapat membantu mengurangi sikap ujub.
2. Berzikir dan Berdoa
Berzikir, mengingat dan memuji Allah, serta berdoa untuk diberikan ketundukan hati dan kekuatan untuk mengatasi sikap ujub adalah langkah penting dalam ajaran Islam. Dengan merenungkan kebesaran Allah dan meminta pertolongan-Nya, seseorang dapat menumbuhkan rasa syukur dan merendahkan diri di hadapan-Nya.
ADVERTISEMENT
3. Introspeksi dan Tawadhu (Rendah Hati)
Introspeksi diri adalah kunci untuk mengatasi ujub. Memeriksa diri sendiri secara jujur, mengakui kelemahan, dan memahami bahwa semua kelebihan yang dimiliki adalah anugerah Allah merupakan langkah awal untuk mengatasi kesombongan. Tawadhu, sikap rendah hati, juga penting untuk dipraktikkan dalam setiap interaksi dengan orang lain.
4. Menjaga Hubungan dengan Orang Lain
Islam mendorong umatnya untuk menjaga hubungan yang baik dengan sesama. Berbagi pengetahuan, membantu orang lain, serta berinteraksi dengan sikap terbuka dan rendah hati dapat membantu seseorang untuk mengurangi sikap ujub. Mengakui kontribusi orang lain dalam kehidupan kita juga merupakan bagian dari mendekatkan diri kepada nilai-nilai Islam.
5. Belajar dari Kehidupan Rasulullah SAW
Meneladani kehidupan Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam mengatasi ujub. Beliau merupakan sosok yang sangat rendah hati meskipun memiliki kedudukan yang tinggi di mata Allah. Memahami bagaimana Rasulullah SAW bersikap rendah hati, sabar, dan menghormati orang lain dapat menjadi inspirasi untuk mengatasi ujub.
ADVERTISEMENT
Mengatasi ujub dalam Islam adalah bagian dari perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan langkah-langkah praktis seperti tadabbur Al-Qur'an, berzikir, introspeksi diri, menjaga hubungan baik, dan meneladani kehidupan Rasulullah SAW, seseorang dapat menemukan jalan menuju kesempurnaan spiritual yang lebih baik dalam Islam. Rendah hati adalah kunci utama dalam mencapai ketenangan hati dan keselarasan dengan ajaran agama.