Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Definisi Iman dalam Islam secara Bahasa dan Istilah
24 September 2024 18:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Definisi iman adalah keyakinan yang bulat dan dibenarkan dalam hati. Pengetahuan tentang iman dapat diketahui melalui dalil-dalil Al-Qur’an dan hadis.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, iman dapat dibagi menjadi dua yaitu secara teori yang biasa disebut sebagai rukun iman dan secara praktik, yaitu amalan-amalan yang dapat dilakukan umat muslim.
Definisi Iman dalam Islam
Iman itu harus ditanamkan dalam hati setiap muslim . Definisi iman adalah sebagai keyakinan atau kepercayaan yang kuat terhadap sesuatu, sering kali terkait dengan hal-hal yang tidak dapat dilihat atau dibuktikan secara fisik.
Secara bahasa, kata "iman" dalam bahasa Arab berasal dari akar kata أ م ن (a-m-n), yang berarti "percaya," "tenang," atau "aman."
Sedangkan secara istilah, iman diartikan sebagai keyakinan dan penerimaan hati terhadap segala ajaran dan rukun iman yang ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Dikutip dari buku Islamologi Arti Iman karya Maulana Muhammad Ali (2011), kata iman itu artinya kadang-kadang tak lebih dari sekadar pengakuan di bibir beriman kepada Nabi Muhammad Saw.
ADVERTISEMENT
Tetapi iman yang sebenarnya harus didukung oleh keyakinan yang mendalam di hati. Ini berarti percaya dengan tulus akan kebenaran ajaran Islam dan ajaran Nabi Muhammad Saw.
Selain itu, iman juga tercermin dalam tindakan. Seorang muslim yang beriman seharusnya mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menjalankan ibadah, berbuat baik kepada sesama, dan menjauhi perbuatan yang dilarang.
Menurut Imam Syafii, iman seorang muslim mencakup baik perkataan maupun perbuatan. Iman ini bisa mengalami peningkatan atau penurunan.
Peningkatan iman seseorang terjadi akibat ketaatan kepada Allah, sedangkan penurunan iman disebabkan oleh perbuatan maksiat.
Penggunaan kata iman seperti pernyataan sebelumnya banyak sekali contohnya di dalam Al-Qur’an. Misalnya Surat Al-Baqarah, ayat 136:
قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
ADVERTISEMENT
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa iman adalah kepercayaan maupun keyakinan yang tertanam dalam hati dan diwujudkan melalui lisan serta perbuatan. Keyakinan tersebut mengacu pada kepercayaan akan lima rukun Islam.
Dapat disimpulkan bahwa definisi iman adalah kepercayaan atau keyakinan yang tertanam di dalam hati yang dapat dibuktikan melalui ucapan dan perbuatannya. (Umi)
ADVERTISEMENT