Memahami Pengertian Paradigma dan Jenis-jenisnya

Dalam dunia ilmu pengetahuan, paradigma adalah suatu kerangka pandang atau pandangan dunia yang mengatur cara kita memahami dunia. Foto: Unsplash.com

Dalam dunia ilmu pengetahuan, paradigma adalah suatu kerangka pandang atau pandangan dunia yang mengatur cara kita memahami dan menginterpretasi fenomena di sekitar kita. Lantas, apa pengertian paradigma?

Paradigma membentuk dasar pemahaman, interpretasi, dan penelitian dalam suatu disiplin ilmu pengetahuan atau bidang tertentu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian paradigma dan jenis-jenisnya. Yuk disimak!

Pengertian Paradigma

Secara sederhana, pengertian paradigma adalah sistem keyakinan fundamental yang mendasari cara memandang dunia. Foto: Unsplash.com

Dikutip dari buku Paradigma Baru Mengajar karya Prof.Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, paradigma adalah sistem keyakinan fundamental yang mendasari cara memandang dunia.

Suatu paradigma berhubungan dengan cara pandang seseorang yang dilandasi oleh keyakinan, asumsi dan sistem nilai yang dapat memengaruhi cara berpikir dan bertindak.

Paradigma juga dapat diartikan sebagai seperangkat keyakinan, nilai, metode, dan pandangan dunia yang membentuk dasar bagi pemahaman kita terhadap dunia.

Konsep paradigma pertama kali diperkenalkan oleh filsuf filsafat ilmu Thomas Kuhn dalam bukunya yang terkenal, "The Structure of Scientific Revolutions," yang mengusulkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang melalui perubahan paradigma.

Paradigma membantu kita mengenali apa yang dianggap penting, bagaimana kita memandang realitas, serta bagaimana kita menerapkan metode dan teori dalam penelitian dan praktik.

Paradigma juga dapat membantu mengarahkan pertanyaan yang diajukan, metode yang digunakan, dan cara kita mengambil kesimpulan.

Perubahan paradigma terjadi ketika pandangan dunia yang sudah mapan digantikan oleh pandangan baru yang menggantikan cara kita memahami dunia. Proses ini seringkali dipicu oleh ketidaksesuaian antara hasil penelitian dan prediksi berdasarkan paradigma yang sudah ada.

Jenis-jenis Paradigma

Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, ada berbagai jenis paradigma. Berikut beberapa di antaranya:

1. Paradigma Positivis

Paradigma ini berfokus pada objektivitas, fakta, dan pengukuran yang dapat diobservasi. Pendekatan ini banyak digunakan dalam ilmu alam dan ilmu sosial untuk mencari pola umum dan hukum alam yang dapat diukur secara empiris.

2. Paradigma Konstruktivis

Paradigma ini menekankan konstruksi sosial dari realitas dan pemahaman yang bervariasi antara individu atau kelompok. Pandangan konstruktivis menganggap bahwa realitas dibentuk oleh interpretasi dan konteks sosial.

3. Paradigma Interpretatif

Paradigma interpretatif berfokus pada pemahaman mendalam terhadap makna dan interpretasi yang diberikan oleh individu terhadap realitas. Metode seperti wawancara mendalam dan analisis teks digunakan untuk menggali perspektif individu.

4. Paradigma Kritis

Paradigma kritis adalah pandangan yang mengeksplorasi aspek-aspek kekuasaan, ketidaksetaraan, dan sosial dalam realitas. Pendekatan ini mencoba untuk membongkar struktur kekuasaan dan menyoroti konflik serta ketidaksetaraan dalam masyarakat.

5. Paradigma Feminis

Paradigma ini melihat realitas melalui lensa gender dan mengeksplorasi bagaimana konsep-konsep gender memengaruhi pemahaman dan pengalaman manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

6. Paradigma Postmodern

Paradigma ini meragukan kebenaran mutlak dan mengakui keragaman interpretasi serta konstruksi realitas yang dapat berubah-ubah. Pendekatan ini mengajukan pertanyaan tentang narasi yang dominan dan melihat bagaimana narasi tersebut memengaruhi realitas.

Paradigma adalah konsep penting dalam dunia ilmu pengetahuan karena membentuk dasar pemahaman kita tentang dunia. Melalui paradigma, kita memandang realitas, merumuskan pertanyaan penelitian, dan mengembangkan metode ilmiah.

Memahami berbagai jenis paradigma membantu kita untuk melihat bahwa tidak hanya ada satu cara untuk memahami dunia, tetapi banyak perspektif yang dapat membuka wawasan baru dan memperkaya pemahaman kita tentang realitas yang kompleks.

(SAI)