Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Arti Flexing dan Dampaknya pada Kehidupan
8 Oktober 2023 22:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika kita mendengar kata "flexing ," mungkin yang terlintas di pikiran adalah seseorang yang sedang memamerkan kekayaan atau prestasi mereka. Arti flexing adalah istilah populer dalam dunia sosmed dan sehari-hari yang sering digunakan untuk menggambarkan tindakan memamerkan atau menunjukkan sesuatu dengan bangga.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, akan dijelaskan lebih detail mengenai apa arti flexing, dampaknya dalam kehidupan sehari-hari, serta beberapa tips tentang cara menghindari jatuh ke dalam perilaku ini.
Arti Flexing
Arti dari kata "flexing" adalah menunjukkan sesuatu dengan bangga atau memamerkan sesuatu kepada orang lain. Ini bisa berupa menunjukkan kekayaan materi, prestasi, atau bahkan pengetahuan.
Menurut KBBI, flexing diartikan sebagai tindakan yang dengan sengaja menunjukkan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud pamer dan menyombongkan diri.
Saat ini, tindakan flexing sering terjadi di platform media sosial seperti Instagram dan TikTok, di mana orang-orang memposting foto serta video dari liburan mewah mereka, mobil mewah , atau barang-barang mewah lainnya untuk mendapatkan pengakuan dan pujian.
ADVERTISEMENT
Dalam budaya online, kata "flex" atau "flexing" juga digunakan untuk merujuk pada tindakan memamerkan dalam konteks perdebatan atau persaingan.
Misalnya, dalam percakapan online, seseorang mungkin akan mengatakan, "Saya punya lebih banyak pengikut daripada kamu," sebagai bentuk flexing dalam upaya untuk merasa lebih baik atau unggul.
Baca juga: Fenomena Flexing di Kalangan Anak Muda
Dampak Flexing
Flexing, terutama ketika dilakukan secara berlebihan, dapat memiliki dampak negatif pada individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak dari perilaku flexing:
1. Membuat Ketidakpuasan
Melihat orang lain terus-menerus memamerkan kehidupan mewah mereka dapat membuat orang merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki.
Hal ini dapat mengarah pada perasaan rendah diri dan kecemburuan.
2. Ketidakseimbangan Sosial
Flexing dapat memperkuat ketidakseimbangan sosial, karena orang-orang dengan sumber daya yang lebih besar cenderung lebih sering memamerkan kekayaan mereka, sementara orang lain terus-menerus merasa kurang.
ADVERTISEMENT
3. Tidak Memiliki Kebahagiaan Sejati
Flexing mendorong orang untuk peduli lebih banyak tentang citra mereka di media sosial daripada kebahagiaan sejati.
Ini dapat menyebabkan kecanduan sosial media dan perasaan tidak autentik dalam hubungan online.
4. Memberkikan Dampak Lingkungan
Beberapa bentuk flexing, seperti memamerkan kendaraan mewah atau perjalanan internasional yang sering, dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan jejak karbon.
Tips Menghindari Flexing
Menghindari jatuh ke dalam perilaku flexing adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan dalam hidup kita. Berikut beberapa tips untuk menghindari flexing:
1. Pentingkan Kebahagiaan Sejati
Fokuslah pada apa yang benar-benar membuat Anda bahagia, bukan pada apa yang akan membuat Anda terlihat keren di media sosial.
2. Batasi Penggunaan Media Sosial
Tentukan batasan dalam penggunaan media sosial Anda. Hindari terlalu sering membandingkan diri Anda dengan orang lain di platform tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Praktikkan Rasa Bersyukur
Ingatlah untuk selalu bersyukur atas apa yang Anda miliki. Terkadang, kita lupa menghargai hal-hal kecil dalam hidup.
4. Jadilah Autentik
Jangan takut untuk menunjukkan kelemahan dan ketidaksempurnaan Anda. Keaslian menarik orang lebih dari kesempurnaan palsu.
5. Bantu Orang Lain
Alihkan perhatian Anda dari diri sendiri dengan membantu orang lain. Ini dapat memberikan perasaan pencapaian yang jauh lebih berarti daripada flexing.
Dengan menyadari pentingnya keseimbangan, kejujuran, dan empati dalam hubungan online dan kehidupan sehari-hari kita, kita dapat menghindari jatuh ke dalam perangkap perilaku flexing yang dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain.
(IR)