Mengenal Arti Stalking dan Ciri-cirinya yang Perlu Diwaspadai

Stalking adalah salah satu istilah yang sering digunakan di media sosial. Foto: Pexels.com

Saat menggunakan media sosial, kita tentunya sudah tidak asing dengan istilah stalking. Lantas, apa arti stalking?

Secara sederhana, stalking diartikan sebagai tindakan menguntit seseorang. Pada kehidupan sehari-hari, stalking ini merujuk pada kegiatan menguntit informasi tentang seseorang di sosial media.

Dalam artikel ini, kita akan membahas arti stalking secara lebih mendalam, ciri-ciri dari perilaku tersebut, dan bahayanya yang perlu diwaspadai.

Apa Arti Stalking?

Arti stalking adalah tindakan kejahatan yang berupa mengikuti atau mengawasi seseorang secara ilegal dalam waktu yang lama. Foto: Pexels.com

Menurut Cambridge Dictionary, arti stalking adalah tindakan kejahatan yang berupa mengikuti atau mengawasi seseorang secara ilegal dalam waktu yang lama. Stalking juga bermakna tindakan mengikuti seseorang sedekat mungkin tanpa terlihat ataupun terdengar.

Dalam konteks sehari-hari, stalking bisa berupa mencari informasi secara mendalam tentang seseorang di internet atau media sosial. Namun, stalking bisa menjadi kejahatan yang serius.

Stalking biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki obsesi atau keinginan untuk mengawasi, memantau, dan mengintai seseorang tanpa izin.

Tindakan ini tidak hanya terbatas pada kegiatan online seperti melihat profil sosial media, tetapi juga dapat melibatkan pengintaian fisik yang menyusul seseorang ke tempat kerja, rumah, atau tempat lainnya.

Hal ini dapat merugikan korban secara emosional dan psikologis, dan dapat menyebabkan rasa takut dan ketidaknyamanan yang besar.

Ciri-ciri Stalking

Salah satu ciri-ciri stalking adalah memantau kegiatan online seseorang. Foto: Pexels.com

Stalking dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, atau status sosial. Namun, ada beberapa ciri-ciri yang mungkin menandakan seseorang melakukan tindakan stalking pada seseorang, di antaranya:

1. Memantau kegiatan online korban

Stalker cenderung memantau profil media sosial, pesan teks, atau email korban untuk mengetahui kegiatan mereka dan apa yang sedang dilakukan. Stalker juga mungkin mencari informasi tentang kehidupan pribadi korban melalui platform media sosial.

2. Mengikuti korban secara fisik

Stalker mungkin mengikuti korban ke tempat kerja, rumah, atau tempat lainnya tanpa sepengetahuan mereka. Stalker dapat memantau kegiatan korban dari kejauhan atau bahkan mendekati korban secara langsung.

3. Mengirim pesan atau panggilan yang tidak diinginkan

Stalker dapat mengirim pesan atau panggilan yang tidak diinginkan kepada korban secara terus-menerus dan berulang kali.

Pesan tersebut mungkin mengandung ancaman atau pesan yang menakutkan, atau bisa juga pesan kasih sayang yang membuat korban merasa tidak nyaman.

4. Melakukan tindakan yang mengganggu kegiatan korban

Stalker dapat melakukan tindakan yang mengganggu kegiatan korban seperti mengirim bunga atau kado tanpa sepengetahuan korban, membuat kegaduhan di dekat tempat tinggal korban, atau bahkan merusak properti korban

Itulah penjelasan mengenai arti stalking dan ciri-cirinya. Meskipun perilaku ini dapat dilakukan oleh siapa saja, kebanyakan pelakunya adalah mantan kekasih, teman, atau orang yang memiliki ketertarikan romantis pada korban.

Stalking bukanlah perilaku yang ringan dan dapat membawa bahaya serius bagi korban, termasuk gangguan mental, kekerasan fisik, dan kehilangan privasi.

(SAI)