Konten dari Pengguna

Pengertian Aqiqah, Hukum, dan Ketentuannya dalam Islam

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
12 Juni 2023 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengertian Aqiqah. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengertian Aqiqah. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Anak merupakan sebuah karunia yang dinanti-nantikan dalam sebuah keluarga. Setiap umat muslim mewujudkan rasa syukur atas kelahiran seorang anak dengan melaksanakan aqiqah.
ADVERTISEMENT
Lantas apa pengertian aqiqah, hukum, dan tata caranya dalam agama Islam? Untuk menemukan jawabannya, simak penjelasannya dalam artikel di sini.

Apa Pengertian Aqiqah?

Ilustrasi Pengertian Aqiqah. Foto: Pexels.
Mengutip buku Aqiqah (Tata Cara & Doanya) oleh Abu Nur Ahmad al-Khafi Anwar bin Shabri Shaleh Anwar, aqiqah secara bahasa diartikan dengan “rambut anak yang baru lahir”. Sedangkan secara istilah diartikan dengan menyembelih hewan qurban karena kelahiran seorang bayi dalam sebuah keluarga sebagai rasa syukur diberikan karunia keturunan oleh Allah SWT.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yang berbunyi:
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى
An samuratabni jundabin an Rasulullahi qaala: kullun ghulaamin rahiinatun bi ‘aqiqatihi tudzbahu ‘anhu yauma saabi’ihi wa yuhlaqu wa yusaman.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama.” (HR. Abu Dawud: 2838, HR. Tirmidzi: 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, dan lain-lain)
Berdasarkan hadis di atas, maka aqiqah tergolong dalam sunnah yang sangat dianjurkan setelah bayi lahir pada hari ke-7 atau ke-14 atau ke-21 atau seterusnya jika tidak mampu atau berhalangan.

Hukum Aqiqah dalam Islam

Ilustrasi Pengertian Aqiqah. Foto: Pexels.
Menurut buku Fiqih Sunnah 5 oleh Sayyid Sabiq, ada dua pendapat yang dikemukakan oleh fuqaha (para ahli fikih) tentang disyariatkannya aqiqah, sebagai berikut ini:

1. Aqiqah Hukumnya Sunah Muakadah

Hukum aqiqah adalah sunnah muakadah, meskipun sang bapak adalah orang miskin. Aqiqah dikerjakan oleh Rasul SAW dan para sahabat beliau. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW beraqiqah untuk Hasan dan Husain, masing-masing dengan seekor kambing kibas
ADVERTISEMENT
Pendapat tersebut dikemukakan oleh ulama Imam Malik, ulama Madina, Imam Syafi’I dan para pengukutnya, seperti Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsur dan sebagian ulama ahli fikih dan ijtihad. Dalil tersebut berdasarkan hadis yang telah diuraikan pada pembahasan di atas.

2. Aqiqah Hukumnya Wajib

Sementara Laits dan Dawud Azh-Zhahira berpendapat bawah hukum aqiqah adalah wajib. Hukum-hukum yang berlaku dalam qurban berlaku juga dalam aqiqah. Hanya saja, tidak boleh patungan dalam aqiqah.

Ketentuan Aqiqah Menurut Agama Islam

Ilustrasi Pengertian Aqiqah. Foto: Pexels.
Berdasarkan sumber yang sama, sebaiknya untuk anak laki-laki disembelih dua ekor kambing yang berdekatan rupa dan umurnya. Sedangkan, untuk anak perempuan disembelih seekor kambing. Hal tersebut dikemukakan oleh Ummu Kurz Al-Ka’biyyah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda:
عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sepadan dan untuk anak perempuan seekor kambing.”
(SNS)