Konten dari Pengguna

Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningrat, Elemen Pembentuk Identitas Bangsa

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
1 Maret 2024 9:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penegrtian budaya. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penegrtian budaya. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Budaya merupakan suatu konsep yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek kehidupan manusia. Memahami pengertian budaya menurut Koentjaraningrat menjadi salah satu cara untuk mengenal karakter suatu bangsa.
ADVERTISEMENT
H.R. Koentjaraningrat merupakan seorang antropolog Indonesia yang mempelajari sejarah dan konsep kebudayaan Indonesia. Ia telah berjasa dalam mengembangkan wawasan tentang makna dan unsur-unsur budaya.
Menurut Koentjaraningrat, budaya tidak hanya sebatas kebiasaan atau tradisi, tetapi elemen yang sangat penting dalam membentuk identitas suatu masyarakat.
Untuk memahami pengertian budaya menurut Koentjaraningrat, simak ulasan berikut!

Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningrat

Ilustrasi pengertian budaya. Foto: Shutterstock.
Dalam buku Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya yang disusun oleh Tedi Sutardi, Koentjaraningrat mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Budaya mencakup berbagai aspek, mulai dari ide hingga karya nyata yang dihasilkan oleh manusia. Hal ini juga menyoroti pentingnya warisan budaya dalam konteks kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Bapak Antropologi Indonesia ini berpendapat bahwa budaya tidak hanya sebatas kebiasaan atau tradisi, tetapi elemen penting dalam membentuk identitas suatu masyarakat.
Hal ini karena budaya menjadi landasan bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai, norma, dan tata cara dalam interaksi sosial. Adanya perbedaan budaya dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia.
Contohnya, masyarakat Jepang sangat tertib dan peduli akan lingkungan. Mereka dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya sejak kecil. Budaya tertib membuang sampah ini membuat setiap sudut kota di Jepang bersih dan rapi.
Menurut Koentjaraningrat, identitas suatu masyarakat tercermin dalam kebudayaannya. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap budaya dapat membantu kita memahami dasar-dasar kehidupan sosial manusia dan mengapa setiap kelompok memiliki cara berpikir dan bertindak yang unik.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diuraikan oleh Koentjaraningrat, budaya tidak bisa dipisahkan dari konteks globalisasi. Dalam era globalisasi saat ini, interaksi antarbudaya semakin meningkat. Budaya suatu kelompok dapat terpengaruh oleh budaya lainnya.
Oleh karena itu, Koentjaraningrat juga menekankan pentingnya melestarikan dan memahami nilai-nilai lokal dalam menghadapi arus globalisasi.
Dikutip dari Jurnal "Globalization and Culture: A Sociological Perspective" oleh Omar Lizardo, sebuah penelitian menunjukkan bahwa integrasi budaya lokal dengan pengaruh global dapat menciptakan keberagaman yang kaya dalam masyarakat.
Hal ini sejalan dengan pandangan Koentjaraningrat yang menyatakan bahwa budaya bukanlah suatu entitas yang statis, tetapi selalu mengalami perkembangan dan perubahan seiring waktu.
Koentjaraningrat juga menyoroti peran budaya dalam pembangunan masyarakat. Menurutnya, budaya tidak hanya mencakup aspek-aspek tradisional, tetapi juga melibatkan kemajuan dan perubahan. Dalam konteks ini, budaya dianggap sebagai sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Koentjaraningrat juga menekankan pentingnya menciptakan kebijakan yang mendukung pelestarian budaya, sekaligus memanfaatkannya sebagai sarana untuk memajukan masyarakat.
Dalam buku Culture and Development: A Critical Introduction oleh Susanne Schech, pengembangan budaya dapat menjadi katalisator untuk pembangunan ekonomi dan sosial.

Unsur-Unsur Budaya Menurut Koentjaraningrat

Ilustrasi pengertian budaya. Foto: Unsplash.
Dalam jurnal berjudul Budaya, Pemahaman dan Penerapannya: Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Kesenian, dan Teknologi oleh Sumarto dari Institut Agama Islam Negeri Curup, Koentjaraningrat menguraikan unsur-unsur universal yang membentuk kebudayaan. Berikut penjelasannya.

1. Bahasa sebagai Cermin Budaya

Bahasa bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga pencerminan nilai dan norma dalam suatu masyarakat. Koentjaraningrat menekankan bahwa bahasa adalah fondasi budaya yang mencirikan cara pandang dan ekspresi unik setiap kelompok.
ADVERTISEMENT

2. Sistem Religi sebagai Pilar Moral

Aspek sistem religi membentuk landasan moral dalam budaya. Koentjaraningrat menyatakan bahwa nilai-nilai agama memberikan panduan etika dan moral yang menjadi perekat masyarakat, menciptakan keselarasan dalam interaksi sosial.

3. Kesenian

Seni tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi budaya. Koentjaraningrat menyoroti pentingnya seni dalam mencerminkan sejarah, tradisi, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

4. Struktur Sosial atau organisasi kemasyarakatan

Struktur sosial mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam suatu masyarakat. Koentjaraningrat menekankan bahwa hubungan dan interaksi sosial tercermin dalam struktur sosial, menciptakan tatanan kehidupan yang harmonis.

5. Pengetahuan Teknologi

Meskipun Koentjaraningrat tidak secara khusus membahas teknologi, literasiologi menyoroti pengetahuan teknologi dalam membentuk budaya. Transformasi budaya terjadi seiring dengan perkembangan teknologi, menciptakan perubahan dalam cara masyarakat memahami dan menjalani budaya mereka.

6. Ilmu Pengetahuan sebagai Kunci Pembelajaran Budaya

Aspek pengetahuan mencakup pemahaman tentang warisan budaya, sejarah, dan kearifan lokal. Koentjaraningrat menegaskan bahwa pengetahuan menjadi kunci pembelajaran untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai budaya.
ADVERTISEMENT

7. Kesadaran Sosial sebagai Wujud Keterlibatan

Kesadaran sosial merupakan bagian integral dari budaya. Koentjaraningrat menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam isu-isu sosial menciptakan kesadaran kolektif dan mencerminkan semangat kebersamaan.
Itulah penjelasan rinci tentang pengertian budaya menurut Koentjaraningrat dan memahami bagaimana pandangannya memberikan kontribusi besar dalam pemahaman masyarakat terhadap fenomena budaya.
Dengan menggali konsep Koentjaraningrat, para pelajar dapat lebih memahami peran budaya dalam membentuk identitas, merespon globalisasi, dan mendukung pembangunan masyarakat.
(GLW)