Pengertian dari Language System dan Tingkatannya

Pengertian dari Language System. Foto: Unsplash

Bahasa manusia dan bahasa mesin tentunya berbeda. Untuk membuat mesin memahami maksud yang diinginkan manusia, maka manusia mesti memahami language system.

Pengertian dari language system adalah bahasa yang dikembangkan untuk menerjemahkan bahasa manusia ke dalam bahasa mesin. Language system biasa juga disebut bahasa pemrograman. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Language System?

Apa itu Language System. Foto: Unsplash

Menurut Modul Bahasa Pemrograman untuk Pemula (2022) oleh Syarifuddin dan kawan-kawan, language system atau bahasa pemrograman adalah instruksi dasar dari programmer kepada komputer untuk melakukan suatu hal.

Agar komputer dapat memahami seluruh perintah programmer, maka dibuatlah dalam bentuk kata-kata yang terdiri dari banyak baris. Dengan begitu, komputer agar dapat mengolah data sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian yang telah ditentukan oleh programmer.

Bahasa pemrograman juga memungkinkan seorang programmer untuk menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa yang akan diambil dalam berbagai situasi secara persis.

Bahasa pemrograman sangat penting dikuasai oleh para pengembang teknologi atau developer. Dengan memahami bahasa pemrograman, mereka bisa membangun sebuah website atau aplikasi secara sempurna.

Baca Juga: Memahami Cara Memilih Bahasa Pemrograman untuk Pemula

Tingkatan Bahasa Pemrograman

Tingkatan Bahasa Pemrograman. Foto: Unsplash

Mengutip dari Buku Modul Bahasa Pemrograman untuk Pemula (2022) oleh Syarifuddin dan teman-teman, bahasa pemrograman terbagi menjadi tiga tingkatan, yakni sebagai berikut.

1. Bahasa Mesin (Machine Language)

Program bahasa mesin sangat panjang dan sulit dipahami. Di samping itu, bahasa pemrograman mesin juga sangat tergantung pada arsitektur mesin.

Keunggulan dari bahasa pemrograman mesin adalah prosesnya sangat cepat dan tidak perlu interpreter atau penerjemah.

2. Bahasa Tingkat Rendah/Rakitan (Low-level/Assembly Language)

Bahasa tingkat rendah sama seperti bahasa mesin, bahasa ini tergantung pada arsitektur mesin. Programnya panjang dan sulit dipahami walaupun prosesnya cepat.

Dikutip dari buku Dasar Pemrograman: Teori & Aplikasi (2023) oleh Oki Arifin, contoh bahasa pemrograman tingkat rendah adalah bahasa Assembly yang memungkinkan pengembang mengatur langkah eksekusi program dengan rinci.

Meskipun kompleks, namun pemahaman bahasa pemrograman tingkat rendah memungkinkan pengembang untuk mengoptimalkan performa program mereka, dengan memanfaatkan fitur-fitur perangkat keras yang spesifik.

Selain itu, bahasan pemrograman tingkat rendah membutuhkan pengetahuan teknis mendalam tentang arsitektur perangkat keras dan memerlukan aturan penulisan kode yang rumit. Satu kesalahan kecil akan sangat sulit dilacak dan diperbaiki.

Namun, pemahaman bahasa pemrograman tingkat rendah penting dalam kolaborasi tim pengembangan perangkat lunak dan membantu menciptakan solusi yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan spesifik perangkat keras.

3. Bahasa Tingkat Tinggi (High-level Language)

Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (BPTT) memberikan tingkat abstraksi tinggi kepada pengembang, memungkinkan fokus pada logika dan algoritma. Contoh BPTT adalah Python, Java, C++, dan JavaScript.

Kelebihan BPTT adalah peningkatan produktivitas dan efisiensi pengembangan melalui struktur dan fungsi yang siap pakai, serta library dan framework yang mendukung.

Adapun kelemahan BPTT yakni performa yang lebih lambat dan kontrol yang terbatas terhadap perangkat keras.

(DEL)