Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Dependency Ratio, Fungsi, Contoh Perhitungannya
9 Oktober 2023 15:21 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rasio ini memberikan wawasan tentang beban pemeliharaan yang harus ditanggung individu yang bekerja dan dampaknya pada pertumbuhan ekonomi suatu negara .
Pengertian Dependency Ratio
Dependency ratio mengukur perbandingan antara jumlah individu yang dianggap tak produktif secara ekonomi (biasanya anak-anak dan lansia) dengan jumlah individu yang dianggap produktif (biasanya dalam kelompok usia kerja).
Rasio ini dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu populasi dapat memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan dukungan ekonomi bagi mereka yang tidak produktif. Ada tiga jenis dependency ratio utama, yakni:
1. Youth Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan Anak)
Rasio ini mengukur jumlah anak-anak (biasanya di bawah usia 15 tahun) dalam populasi dibandingkan dengan jumlah individu usia produktif (biasanya dalam kelompok usia 15 hingga 64 tahun).
Rasio ini membantu menganalisis beban yang harus ditanggung generasi yang bekerja untuk memberikan dukungan bagi generasi yang lebih muda.
ADVERTISEMENT
2. Elderly Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan Lansia)
Rasio ini mengukur jumlah lansia (biasanya di atas usia 65 tahun) dalam populasi dibandingkan dengan jumlah individu usia produktif. Rasio ini memberikan gambaran tentang beban pemeliharaan yang harus ditanggung oleh generasi yang lebih muda bagi lansia.
3. Total Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan Total)
Rasio ini menggabungkan jumlah anak-anak dan lansia dalam populasi dibandingkan dengan jumlah individu usia produktif. Rasio ini memberikan gambaran keseluruhan tentang beban pemeliharaan yang harus ditanggung oleh generasi yang bekerja.
Fungsi Dependency Ratio
Dependency ratio memiliki fungsi dalam analisis ekonomi dan perencanaan kebijakan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Mengukur Beban Pemeliharaan
Salah satu fungsi utama dari dependency ratio adalah mengukur beban pemeliharaan yang harus ditanggung individu yang bekerja dalam suatu populasi.
ADVERTISEMENT
Semakin tinggi rasio ketergantungan, semakin besar tekanan ekonomi yang harus ditanggung generasi produktif untuk memberi dukungan ke yang tidak produktif.
Dependency ratio juga berguna untuk mengidentifikasi sejauh mana suatu populasi dapat memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan dukungan ekonomi. Alat ini juga membantu mengukur tingkat tekanan ekonomi yang timbul dari jumlah individu yang tak produktif dalam populasi.
2. Memengaruhi Kebijakan Ekonomi dan Sosial
Dependency ratio memengaruhi kebijakan ekonomi dan sosial suatu negara. Ketika rasio ketergantungan tinggi, pemerintah mungkin perlu mengambil tindakan untuk mengatasi beban ekonomi yang meningkat. Ini bisa termasuk perubahan dalam sistem pensiun, perawatan kesehatan, dan pendidikan.
Menurut William J. Baumol dalam bukunya yang berjudul Economic Theory and Operations Analysis, rasio ketergantungan yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi karena adanya beban yang lebih besar pada generasi yang bekerja.
ADVERTISEMENT
3. Memprediksi Tren Demografi
Dependency ratio juga digunakan untuk memprediksi tren demografi di masa depan. Dengan memahami perubahan dalam jumlah anak-anak dan lansia dalam populasi, pemerintah dan organisasi dapat merencanakan kebijakan yang lebih baik untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.
Contoh Dependency Ratio
Untuk memahami bagaiman dependency ratio berfungsi, simak contoh-contoh rasio ketergantungan dari beberapa negara yang berbeda di bawah ini.
Contoh 1: Indonesia
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), pada 2020, Indonesia memiliki total populasi sekitar 273 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 69 juta orang adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun, dan sekitar 20 juta orang adalah lansia di atas usia 65 tahun. Dengan demikian, total dependency ratio Indonesia dapat dihitung sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Total Dependency Ratio = (Jumlah anak-anak + Jumlah lansia) / Jumlah usia produktif
Total Dependency Ratio = (69 juta + 20 juta) / (273 juta - 69 juta - 20 juta) = 89 juta / 184 juta = 0,48
Jadi, total dependency ratio Indonesia pada 2020 adalah sekitar 0,48 atau 48%. Ini berarti bahwa setiap 100 orang usia produktif harus memberikan dukungan ke 48 orang yang tidak produktif.
Contoh 2: Jepang
Jepang memiliki populasi yang menua dengan jumlah lansia yang relatif tinggi. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, pada 2020, Jepang memiliki sekitar 35 juta lansia di atas usia 65 tahun dan sekitar 76 juta individu usia produktif.
Elderly Dependency Ratio Jepang = Jumlah lansia / Jumlah usia produktif
ADVERTISEMENT
Elderly Dependency Ratio Jepang = 35 juta / 76 juta = 0,46
Jadi, elderly dependency ratio Jepang pada tahun 2020 adalah sekitar 0,46 atau 46%. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap 100 individu usia produktif harus memberikan dukungan kepada 46 lansia.