news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Pengertian Gaya Mengajar dan Jenisnya dalam Pembelajaran

Pengertian dan Istilah
Artikel yang menjelaskan pengertian dari sebuah istilah.
16 Oktober 2024 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengertian dan Istilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gaya Mengajar   Sumber Unsplash/Shubham Sharan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gaya Mengajar Sumber Unsplash/Shubham Sharan
ADVERTISEMENT
Gaya mengajar adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan pembelajaran. Gaya mengajar diserahkan sepenuhnya oleh lembaga pendidikan, dan terutama pada tenaga pendidik.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan pendidik dalam proses belajar siswa. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan pola dan gaya mengajar yang bervariasi.

Gaya Mengajar adalah Cara Guru Mengajar, Simak Ulasannya!

Ilustrasi Gaya Mengajar Sumber Unsplash/Mario Heller
Gaya mengajar adalah cara guru mengelola kondisi kelas, mengatur, menciptakan suasana dalam kelas, serta menjadi contoh bagi peserta didik. Tujuannya agar tercipta kondisi ideal dalam kelas dan meningkatkan minat belajar.
Gaya mengajar memiliki cakupan yang luas seperti posisi guru, pola perilaku, kinerja, serta sikap terhadap orang lain dan diri sendiri. Gaya mengajar merupakan cara guru dalam memanfaatkan ruang kelas, pemilihan kegiatan pembelajaran, dan materi.
Gaya mengajar guru mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru, kurikulum yang digunakan, pandangannya mengenai mengajar, serta konsep-konsep psikologi yang digunakan.
ADVERTISEMENT

Mengetahui 3 Jenis Gaya Mengajar

Ilustrasi Gaya Mengajar Sumber Unsplash/Sam Balye
Diambil dari buku Penerapan Gaya Mengajar Demokratis Guru PAI, Siti Afifah (2021:18), jenis-jenis gaya mengajar adalah sebagai berikut.

1. Otoriter

Gaya mengajar otoriter ditandai dengan pembatasan kebebasan peserta didik untuk bertindak, serta adanya aturan-aturan yang ketat.
Guru jarang mengajak peserta didik untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran, guru menganggap bahwa semua sikapnya sudah benar, sehingga tidak perlu membahasnya dengan peserta didik.

2. Laize-faire

Pada gaya mengajar laize-faire, kontrol guru terhadap peserta didik sangat lemah. Guru tidak memberikan bimbingan yang cukup berarti bagi peserta didiknya. Semua yang telah dilakukan oleh peserta didik adalah benar, dan tidak perlu mendapatkan teguran, arahan atau bimbingan dari guru.
Padahal dalam sistem pendidikan yang baik, seharusnya guru harus lebih mengedepankan ketegasan ketika peserta didik berbuat kesalahan, atau hal-hal di luar dari moral pendidikan.
ADVERTISEMENT

3. Demokratis

Gaya mengajar demokratis merupakan bentuk kepemimpinan yang mengacu pada hubungan. Seorang pemimpin dalam hal ini adalah guru selalu mengadakan hubungan dengan yang dipimpinnya.
Peserta didik dan guru bekerja sama atas dasar perencanaan dan perundingan, pribadi peserta didik dihormati dan dirangsang untuk berpikir sendiri, tetapi dengan pengarahan oleh guru dalam tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Gaya mengajar adalah cara guru mengelola, mengatur, dan menciptakan suasana dan kondisi ideal dalam kelas. Jenis gaya mengajar yaitu otoriter, laize-faire, dan demokratis.(DK)